TEMPO.CO, Manado - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Manado mengusulkan nama Liliana Natsir menjadi salah satu nama jalan atau gedung olahraga di Kota Manado. Hal itu sebagai bentuk apresiasi keberhasilannya bersama Tontowi Ahmad menyabet medali emas di Olimpiade Rio de Janeiro 2016.
Wakil Ketua DPRD Kota Manado Richard Sualang menilai apresiasi ini sangatlah kecil jika dibanding apa yang sudah diberikan Liliyana. Pemain bulu tangkis asal Manado itu, ucap dia, telah berhasil membuat bangga Indonesia dan Kota Manado.
"Kapan lagi ada orang Manado yang menjadi juara dunia. Dan untuk menghargai itu, kita harus mengenangnya dalam pemberian nama jalan untuk Liliana Natsir atau minimal ada gedung olahraga bernama Liliana," ujar Sualang di Manado, Selasa, 30 Agustus 2016.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu menuturkan sangat sulit meraih medali emas di Olimpiade. Itu yang menjadi alasannya harus ada sesuatu yang dilakukan untuk terus mengenang keberhasilan atlet asal Manado tersebut.
"Sekali lagi saya tegaskan, kapan lagi orang Manado bisa menjadi juara dunia, dan itu harus dikenang terus," ucap Sualang.
Ketua DPRD Kota Manado Noortje Van Bone menyatakan, selain untuk nama jalan, nama Liliyana Natsir juga akan diusulkan untuk nama salah satu maskot atau teladan Kota Manado. Tujuannya, ujar dia, memotivasi semua warga untuk berbuat yang terbaik.
"Tak hanya di olahraga bulutangkis, tapi di semua lini di mana Liliana dijadikan panutan, ternyata orang Manado mampu menjadi juara dunia," ujarnya. "Dan kita akan mengawal peraturan daerahnya untuk bisa disetujui," tuturnya.
Senin kemarin, Liliyana Natsir pulang ke Kota Manado. Kedatangannya disambut masyarakat. Bahkan beberapa penduduk rela menunggunya di kantor Gubernur Sulawesi Utara.
ISA ANSHAR JUSUF