TEMPO.CO, Jakarta - Citra Satelit Himawari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memantau adanya sebaran kabut asap cukup pekat di bagian barat Provinsi Riau. Hal itu mengindikasikan adanya kebakaran hutan dan lahan cukup luas di daerah tersebut.
Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru Sugarin mengatakan dominasi angin yang berembus menuju arah timur meningkatkan potensi sebaran asap mengarah ke negara tetangga, yakni Malaysia dan Singapura.
"Perlu diwaspadai Sumatera bagian barat yang terindikasi memiliki potensi sangat mudah untuk terjadi kebakaran hutan dan lahan," kata dia, Sabtu, 27 Agustus 2016.
Tidak hanya Riau, imbauan yang sama juga berlaku untuk wilayah Sumatera lainnya, seperti Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat, Bengkulu, dan Sumatera Selatan. "Tingkatkan pengendalian kebakaran hutan dan lahan di tingkat sulit hingga sangat sulit dalam lima hari ke depan," kata Sugarin.
Selain itu, Provinsi Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah mengalami peningkatan potensi kebakaran dalam beberapa hari ke depan.
BMKG, kata dia, mengimbau seluruh instansi terkait guna meningkatkan kewaspadaan terhadap meningkatnya potensi kebakaran hutan dan lahan. Masyarakat diminta agar tidak melakukan aktivitas pembakaran lahan.
"Masyarakat yang daerahnya telah tercemar polusi asap diharapkan dapat mengantisipasi dampaknya dengan menggunakan masker dan menjaga kondisi tubuh," kaya Sugarin.
RIYAN NOFITRA
Baca Juga:
DPR: Kenaikan Harga Rokok Akan Cekik Petani Tembakau
Ketika Menteri Basuki Berlagak Jurnalis dan Kecoh Paspampres