TEMPO.CO, Pasuruan - Pemilik Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Arafah, Pandaan, Jawa Timur, Nurul Huda, akhirnya memberikan penjelasan terkait dengan 12 jemaahnya yang gagal berangkat haji lantaran ditahan otoritas imigrasi Filipina karena menggunakan paspor negara setempat, Kamis, 25 Agustus 2016.
Baca: Kapolri: 177 Haji Via Filipina Kemungkinan Besar Dideportasi
Nurul Huda menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga jemaah atas permasalahan ini. "Saya mohon maaf karena tidak ada maksud apa-apa. Saya hanya ingin membantu dan memberikan pelayanan terbaik ke jemaah yang ingin segera diberangkatkan ke Tanah Suci," katanya.
Permintaan maaf tersebut disampaikan langsung Gus Huda, sapaan Nurul Huda, di hadapan Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf, Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf, perwakilan sejumlah keluarga jemaah, serta puluhan awak media di rumahnya, di Jalan Raya Tretes, Pandaan.
Gus Huda juga menyatakan siap bertanggung jawab dan akan memberikan ganti rugi penuh kepada jemaah yang gagal berangkat. Dia mengaku ikhlas menerima jika pemerintah memberikan sanksi tegas, termasuk pencabutan izin KBIH yang dipimpinnya sejak 2003 itu.
Baca:
Begini Macam-macam Cara Pergi Haji Ilegal
Haji Lewat Filipina Dipasarkan seperti MLM
"Insya Allah kami akan mengembalikan penuh uang yang sudah dibayarkan jemaah," katanya. Dia mengaku sudah membuat surat perjanjian ganti rugi. Surat itu sudah diteken oleh perwakilan keluarga. Dia menyebut besaran yang akan diganti sama dengan yang sudah dibayarkan jemaah, sekitar Rp 130 juta.
Perwakilan keluarga jemaah, Syaiful Anam, menyatakan kecewa mengapa baru saat ini Gus Huda mau memberikan penjelasan. Padahal kejadiannya sudah sepekan lalu. "Kalau tahu ibu saya diberangkatkan dari Filipina, kami sekeluarga tidak akan mendaftar," katanya.
KBIH Arafah adalah satu dari tujuh biro perjalan yang diduga terlibat dalam keberangkatan 177 calon haji dari Filipina. Mereka memberangkatkan sepuluh jemaah asal Pasuruan dan dua jemaah asal Sidoarjo. Mereka diberangkatkan pada 16 Agustus 2016 melalui rute Surabaya-Jakarta-Kuala Lumpur-Manila.
NUR HADI