TEMPO.CO, Jakarta - Kabar Arcandra Tahar akan kembali menjabat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus berembus kencang. Dalam laporan utama majalah Tempo yang terbit Senin, 22 Agustus 2016, terungkap kabar bahwa Presiden Joko Widodo meminta urusan dwi-kewarganegaraan Arcandra dibereskan, sebelum pria kelahiran Padang, Sumatera Barat, itu bisa kembali duduk di kabinet.
Ketika diwawancarai majalah Tempo, Kamis pekan lalu, Arcandra berkisah alasannya menjadi warga negara Amerika. Ia menuturkan setelah meraih gelar doktor di Texas, Amerika Serikat, dia ditawari bekerja sama dengan Ed Horton, seorang ahli teknologi pengeboran minyak dan gas laut dalam di sana.
Selama bekerja dengan Ed Horton, Arcandra berhasil menemukan sejumlah teknologi pengeboran minyak di laut dalam. Ia pun berinisiatif untuk mendaftarkan hak paten. "Karena ini berkaitan dengan proyek strategis dan berkaitan dengan national security, perlu syarat administrasi bahwa saya harus menjadi warga negara Amerika untuk mematenkan temuan saya," ucapnya.
Dari penelusuran ke laman resmi Kantor Merek Dagang dan Paten Amerika Serikat (USPTO) di https://uspto.gov dijelaskan bahwa siapa saja dapat mengajukan permohonan hak paten di Amerika tanpa memandang asal kewarganegaraannya. Seorang penemu cukup menandatangani surat pernyataan dan sumpah bahwa ia adalah penemu asli sebagai syarat mengajukan paten tersebut.
Seorang pengacara dan pendiri LawTrades, Raad Ahmed, menuturkan inventor atau penemu yang ingin mengajukan paten tidak perlu menjadi warga Amerika. "Bahkan, antara 1975 dan 2014, 28 persen dari semua paten yang dikabulkan berasal dari negara-negara asing," ucap Ahmed, sebagaimana dikutip dari Quora.com, Rabu, 24 Agustus 2016.
Walhasil, misteri soal ada apa di balik kewarganegaraan ganda Arcandra masih simpang siur. Kuncinya bisa jadi ada pada penjelasan Arcandra soal kaitan penemuannya dengan keamanan domestik dan proyek strategis di Amerika. Karena dua hal itulah, dia diminta mengurus paspor Amerika. Agar khalayak memahami penjelasan Arcandra itu, publik harus diberi tahu apa saja proyek strategis yang sempat dibuat Arcandra di Amerika.
AHMAD FAIZ