TEMPO.CO, Jakarta - Kapsul waktu FCTC (Framework Convention of Tobacco Control) tiba di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, hari ini. Kapsul Waktu FCTC merupakan simbol komitmen 20 pembaharu muda dari 17 kota di Indonesia untuk mendukung gerakan aksesi FCTC.
Serah terima kapsul waktu dilakukan dari Pembaharu Muda Kota Tabanan, Bali, Ni Luh Sri Pratiwi, kepada Pembaharu Muda Kota Samarinda, E. Azizannury Mahfud, yang juga aktivis Youth Center Cipta Ceria Etam PKBI Kalimantan Timur.
“FCTC sangat penting untuk melindungi generasi muda dari dampak negatif rokok dan mencegah bertambahnya perokok pemula di Samarinda,” ujar Azizannury dalam keterangan tertulisnya pada Selasa, 23 Agustus 2016.
Berdasarkan data riset kesehatan dasar 2013, ada 20,5 persen remaja Indonesia usia 13 hingga 15 tahun yang merokok. “Data ini sangat mengkhawatirkan,” ujar Azizannury.
Azizannur menjelaskan, jika pemerintah mengaksesi FCTC, pemerintah harus berkomitmen membuat aturan yang lebih ketat untuk melindungi anak dan remaja dari dampak rokok. Di antaranya melarang segala bentuk iklan dan promosi rokok serta membatasi akses anak terhadap rokok.
Kota Samarinda menjadi kota kesebelas yang dilewati kapsul waktu FCTC, setelah sebelumnya Bogor, Pandeglang, Jambi, Mentawai, Sawahlunto, Padang, Medan, Makassar, Mataram, dan Tabanan, Bali. Setiap kota yang didatangi kapsul waktu FCTC akan melaksanakan kegiatan yang mendorong komunitas dan masyarakat mendukung Presiden JokoWidodo mengaksesi FCTC.
Menurut Azizannury, gerakan ini penting karena edukasi kepada pelajar dan mahasiswa tentang bahaya rokok harus dilakukan sejak dini. Edukasi ini dilakukan di SMK Negeri 1 Samarinda, SDN 010 Tenggarong, SMPN 5 Tanah Grogot, SMPN 2 Tanah Grogot, serta Sekretariat Pelajar Islam Indonesia Samarinda dan Fakultas Bahasa Universitas Mulawarman.
Saat sosialisasi dan edukasi itu, Azizannury ingin menyadarkan para pelajar agar tidak merokok serta mengingatkan para pelajar dan guru bahwa sekolah adalah kawasan tanpa rokok. Aksi pungut rokok juga dilakukan di sekolah-sekolah, termasuk di tiga taman kota di Samarinda, yaitu Taman Cerdas, Taman Segiri, dan tepian Sungai Mahakam.
Setelah Samarinda, ekspedisi ini akan berlanjut ke Jember. Pembaharu Muda Kota Jember, Nindy Nastiti, mengatakan FCTC penting untuk menyelamatkan bonus demografi bagi seluruh generasi muda di Jember.
GHOIDA RAHMAH