TEMPO.CO, Bandung - Ketua Pelaksana Launching Universitas Muhammadiyah Bandung (UMB) Dadan Syaripudin menyatakan Muhammdiyah resmi mendirikan universitas di Bandung. Pendirian universitas ini sudah direncanakan sejak 2013. Dadan mengatakan pendirian UMB sesuai dengan amanat Sidang Tanwir Muhammadiyah.
"Pada 2013, Ketua Umum Muhammadiyah (Din Syamsuddin) mengatakan, saat Muktamar Muhammadiyah di Makassar nanti, ia ingin mendengar laporan bahwa di Kota Bandung berdiri Universitas Muhammadiyah," ujar Dadan pada acara peluncuran Universitas Muhammadiyah Bandung di Hotel Harris, Ciumbuleuit, Bandung, Selasa, 23 Agustus 2016.
Baca juga: JK Minta Pemuda Muhammadiyah Jadi Wirausahawan
UMB beralamat di Jalan Palasari, Kota Bandung. Pada Januari 2015, Muhammadiyah mendaftarkan diri ke Kopertis Jawa Barat untuk mendapat rekomendasi. "Kami mengajukan 12 prodi (program studi). Namun yang disetujui adalah sebelas prodi," tutur Dadan.
Juni 2015, UMB sudah mendapatkan izin operasional dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Hal tersebut terkait dengan proses pendirian, yang melibatkan PP Muhammadiyah, Kopertis, Wali Kota Bandung, Gubernur Jawa Barat, dan Kementerian Riset.
UMB membuka sebelum program Studi. Enam di antaranya masuk kategori sains dan teknologi, meliputi teknik elektro, teknik informatika, teknik industri, farmasi, bioteknologi dan teknologi pangan halal.
Sedangkan lima lain adalah prodi rumpun sosial dan humaniora, yaitu psikologi, ilmu komunikasi, administrasi publik, agribisnis, serta kriya fashion dan tekstil. "Jurusan kriya fashion ini menjadi salah satu jurusan unggulan, sesuai dengan identitas Bandung itu sendiri," tuturnya.
Muhammadiyah telah membuka tiga perguruan tinggi di Jawa Barat, yakni Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah, dan Stiper Aisyiyah. Adapun UMB berdiri sebagai universitas yang tidak ada kaitannya dengan perguruan tinggi sebelumnya.
Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar yang hadir dalam acara itu mengatakan Muhammadiyah memiliki peran penting dalam kancah kebangsaan dan keagamaan. "Sejak berdiri, Muhammadiyah eksis, kokoh, dan konsisten menjadi organisasi masyarakat," ujar Deddy.
ISTHI QONITA