INFO NASIONAL - Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, mengalami lonjakan drastis. Jika tahun 2012 wisatawan yang berkunjung ke kabupaten yang kaya sumber daya alam ini hanya berkisar 400 ribu orang. Tahun 2015 meningkat menjadi 1,3 juta wisawatan.
"Festival Erau yang digabung dengan International Folklore and Art Festival turut menyumbang peningkatan jumlah wisatawan ke Kukar," kata Bupati Kukar Rita Widyasari di sela-sela pembukaan Erau International Folklore and Art Festival (EIFAF) di Stadion Rondong Demang, Kukar, 21 Agustus 2016.
Baca Juga:
Festival Erau yang selenggarakan hingga 28 Agustus 2016 ini diikuti partisipan dari sembilan negara yakni Estonia, Polandia, Rumania, Bulgaria, Lithuania, Kanada, Rusia, Amerika Serikat, dan Taiwan. Sembilan negara ini mengirimkan 218 orang delegasi. Jumlah partisipan dari Kukar juga mencapai 1.479 orang yang terdiri dari 99 grup kesenian. Jumlahnya meningkat hampir dua kali lipat dibanding penyelenggaraan serupa tahun lalu.
Rita menambahkan, beroperasinya jembatan utama yang menghubungkan Tenggarong dengan Tenggarong Seberang mampu memudahkan akses bagi pengunjung ke Kabupaten Tenggarong. Jembatan Repo Repo yang menghubungkan Jalan K.H. Ahmad Muksin dengan Pulau Kumala juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin mengeksplor Pulau Kumala. "Pulau Kumala akan terus dikembangkan sehingga dapat menjadi semacam pusat wisata edukasi dan budaya di Kukar," ujar Rita.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kukar Sri Wahyuni menyampaikan Festival Erau di bawah koordinasi International Councl of Orgnaizations of Folklore Festivals and Folk Arts (CIOFF) yang bermarkas di Prancis secara tidak langsung menjadikan Festival Erau dan Kukar khususnya sebagai duta pariwisata Indonesia.
Baca Juga:
Dengan berbagai pembangunan infrastruktur yang mendukung sektor pariwisata, Sri optimistis jumlah kunjungan wisawatan ke Kukar mencapai 1,5 juta orang tahun ini. "Setiap tahun kami menargetkan kenaikan jumlah kunjungan wisatawan sebesar 4-5 persen," kata Sri saat ditemui di Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kukar di Tenggarong, Senin, 22 Agustus 2016.
Disebutkan juga bahwa Kukar memiliki sejumlah obyek pariwisata yang siap dikembangkan sehingga di masa mendatang dapat menarik lebih banyak wisatawan. Salah satunya adalah pengembangan Pulau Kumala.
Di pulau ini, sudah didirikan Dayak Experience Center atau Pusat Informasi Budaya Dayak. Pusat informasi ini berupa bangunan rumah panjang Dayak Kenyah yang dikenal dengan nama Lamin Bioq.
Informasi yang bisa didapatkan beragam, mulai dari benda-benda budaya yang menggambarkan kehidupan sosial budaya tujuh etnis Dayak yang bermukim di wilayah Kukar, yakni Benuaq, Tunjung, Basap, Bahau, Modang, Kenya dan Punan. Melalui pusat informasi ini, pengunjung dapat mengetahui sejarah Suku Dayak, mulai dari asal mula kedatangan, pola kehidupan, rumah adat, hingga budaya mereka. "Ini akan terus dikembangkan," ujar Sri menambahkan. (*)