TEMPO.CO, Yogyakarta - Benda berbentuk Yoni yang diduga sisa peninggalan abad 8 ditemukan di Jalan Raya Kelurahan Tandang, Kecamatan Tembalang, Semarang, Jawa Tengah. Benda itu ditemukan dalam posisi tergeletak terbalik di tepi jalan dan digunakan untuk meja pedagang pecel.
"Benda itu dibawa sekitar tujuh tahunan lalu, diambil suami saya dan ditaruh di dekat rumah,” kata Kismirah, pedagang pecel di Jalan Sendangmulyo Raya, Ahad, 21 Agustus 2016.
Menurut Kismirah, dia tak tahu benda yang mirip batu nisan itu merupakan Yoni. “Kami kira itu nisan makam Cina,” ujar Kismirah. Yoni setinggi 65 sentimeter dan lebar 80 sentimeter itu ditemukan suami Kismirah dalam posisi terpendam di dalam tanah di dekat jalan tol di Kelurahan Tandang.
Yoni tersebut diketahui Balai Peninggalan Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah berdasarkan laporan warga dan pemerhati benda cagar budaya di blog pribadi dengan judul “Yoni Gado-gado Milik Pencinta Sejarah”. “Saat dilakukan pengecekan bersama pihak Kelurahan Sendangmulyo, diketahui ternyata itu merupakan peninggalan abad 8-11 Masehi,” tutur Ngatno, petugas BPCB Jawa Tengah setelah mengecek Yoni itu.
Menurut dia, berdasarkan struktur batu, Yoni di Sendangmulyo hampir sama dengan yang banyak ditemukan di Kedungsongo, Kabupaten Semarang. Itulah yang menjadi alasan kuat dia menyimpulkan benda tersebut peninggalan abad 8-11 Masehi. “Saya pastikan benda itu merupakan Yoni yang punya nilai sejarah tinggi,” ucapnya.
Ngatno mengatakan kondisi Yoni masih utuh dengan sedikit kerusakan. “Hanya posisinya dibalik dan bagian bawah disemen melekat dengan lantai tempat jualan pecal dan bolang-baling,” kata Ngatno. Dia menyayangkan bagian Lingga yang jadi pasangan Yoni tak ditemukan. Diperkirakan Lingga hilang karena bentuknya relatif kecil dan terpisah dari Yoni. “Biasanya di lokasi aslinya akan ada beberapa benda serupa.”
BPCB Jawa Tengah akan terus mengkaji penemuan Yoni itu. Lembaga tersebut juga akan mempertimbangkan pemindahan Yoni ke tempat penemuannya atau diletakkan di museum. “Soal lokasi temuan awal masih butuh penelitian,” ujarnya. Menurut dia, penemuan Yoni itu menambah khazanah sejarah yang berkaitan dengan Semarang. “Khususnya bukti-bukti baru sejarah Hindu yang biasanya ditemukan di dataran tinggi.”
EDI FAISOL