TEMPO.CO, Bandung - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil bersama mantan Wakil Wali Kota Bandung Ayi Vivananda bertanding catur di Taman Teletubies, Balai Kota Bandung, Jumat, 19 Agustus 2016. Momen ini cukup langka. Pasalnya, Ridwan dan Ayi pernah menjadi rival dalam persaingan merebut kursi Bandung-1 dalam pilkada 2012.
Ridwan Kamil bertanding catur sebanyak tiga ronde. Satu ronde Ridwan dan Ayi bertanding secara berpasangan dengan wartawan. Ridwan Kamil berpasangan dengan wartawan Harian Pikiran Rakyat, sedangkan Ayi berpasangan dengan Soni, wartawan Rakyat Merdeka Online.
Ronde pertama berakhir remis, sedangkan dua ronde lainnya Ridwan Kamil harus mengakui keunggulan Ayi Vivananda dalam mengatur strategi. "Aduh, saya kalah," kata Ridwan Kamil setelah menjalani ronde ketiga.
Ridwan Kamil dan Ayi membantah bahwa permainan catur yang dilakoni keduanya merupakan bentuk lobi-lobi politik dalam pemilihan Wali Kota Bandung 2018. "Jangan dihubung-hubungin. Masih jauh," katanya.
Ridwan menjelaskan, keduanya sengaja bertemu untuk membahas rencana membuat turnamen catur Piala Wali Kota Bandung. "Sekalian Pak Ayi ada rencana untuk membuat Taman Catur. Jadi, saya akan fasilitasi. Tempatnya terserah Pak Ayi di mana," ujarnya.
Keduanya pun hanya tersenyum simpul tanpa menjawab ketika disinggung ada rencana untuk berpasangan dalam Pilkada Gubernur Jawa Barat 2018.
Sementara itu, Ayi Vivananda mengatakan dia dan Ridwan Kamil bermain catur cuma sekadar menjalin silaturahmi. "Cuma main catur biasa antara wali kota dan warga, warga dan wali kota," tuturnya.
Ayi menambahkan, pertemuannya dengan Ridwan Kamil sama sekali tidak berhubungan dengan kritik pedas yang sempat dilontarkannya beberapa waktu lalu, di mana Ayi mengaku siap menantang Ridwan Kamil dalam pemilihan Wali Kota Bandung 2018. Menurut dia, kritik yang disuarakannya adalah hal wajar.
"Perbedaan pendapat tidak akan membuat warga dan pemimpinnya bermusuhan. Pak Wali Kota bahkan menerima ada gagasan untuk membuat taman catur dan beliau menyetujui. “Untuk sementara ini, pilihan tempatnya di daerah Ermawar atau Jalan Ambon, tapi harus dipelajari dulu," ujarnya.
PUTRA PRIMA PERDANA