Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Benda Bersejarah Situs di Gunung Welirang Mojokerto Hilang

image-gnews
Tim peneliti menemukan dan menunjukan sebuah benda bersejarah. Wilayah kekuasaan kerajaan Majapahit sangat luas, meliputi wilayah Indonesia hingga ke sebagian Asia Tenggara. Mojokerto, Jawa Timur, 1 Juni 2015. TEMPO/ISHOMUDDIN
Tim peneliti menemukan dan menunjukan sebuah benda bersejarah. Wilayah kekuasaan kerajaan Majapahit sangat luas, meliputi wilayah Indonesia hingga ke sebagian Asia Tenggara. Mojokerto, Jawa Timur, 1 Juni 2015. TEMPO/ISHOMUDDIN
Iklan

TEMPO.CO, Mojokerto -Sejumlah benda bersejarah di situs di lereng Gunung Welirang, Desa Padusan, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, hilang. Hilangnya sejumlah situs itu diketahui warga dan komunitas pecinta cagar budaya.

“Yang hilang itu batu dengan pahatan lambang kepala singa dan burung rajawali serta patung bergambar orang bertapa,” kata warga pecinta sejarah dan cagar budaya, Yoyok Adi Purnomo, saat dihubungi, Jum’at, 19 Agustus 2016.

Menurut Yoyok, benda-benda itu berada di sekitar lokasi makam petilasan yang dipercaya sebagai petilasan Raja Mataram II, Raden Mas Jolang. “Menurut cerita turun temurun, di tempat itu ada makam petilasan Raja Mataram II yang wafat ketika berburu di hutan.”

Lokasi benda-benda bersejarah itu berada di salah satu area jalur pendakian Gunung Welirang yang disebut area Putuk Puyang. Yoyok mengatakan pada 2015 di tempat itu masih terdapat beberapa benda bersejarah dari batu andesit. “Banyak yang hilang.”

Ia menduga, pencurinya adalah pemburu benda bersejarah. Dugaan penjarahan itu terlihat dari beberapa bekas galian di lokasi. “Bahkan ada yang digali tapi enggak jadi dibawa karena mungkin terlalu besar.”

Ia berharap Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan menindaklanjuti informasi dari masyarakat itu. “Kami harap ada perhatian dari BPCB Trowulan untuk menyelamatkan benda-benda yang tersisa.”

Selain di Putuk Puyang, kata Yoyok, masih banyak benda-benda bersejarah yang tersebar di lereng Gunung Welirang, di Desa Padusan. Sebagian besar situs-situs itu diduga peninggalan Majapahit. “Selain petilasan, ada juga sumber mata air dan berbagai jenis batu pahatan dengan motif bunga.”

Dari berbagai sumber disebutkan bahwa Raja Mataram II yang bernama Raden Mas Jolang dan bergelar Prabu Hanyakrawati memerintah Mataram sejak 1601 dan meninggal dunia pada 1613 sewaktu berburu kijang di Hutan Krapyak, Pacet, Mojokerto. Ia terkenal dengan gelar anumerta Panembahan Seda ing Krapyak. Sumber lain menyebutkan ia dimakamkan di Pasarean Mataram, Yogyakarta, bukan di Hutan Krapyak, Pacet, Mojokerto.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepala Seksi Perlindungan, Pemanfaatan, dan Pengembangan BPCB Trowulan, Edhi Widodo, mengatakan belum menerima laporan resmi atas dugaan penjarahan situs di lereng Gunung Welirang itu.

Menurut Widodo, belum semua situs terdaftar oleh BPCB Trowulan karena sebarannya yang terlalu banyak dan lokasi yang sulit dijangkau seperti di lereng gunung. “Kalau yang dimaksud di lokasi situ (Putuk Puyang) setahu saya memang belum terdata.”

Widodo mengimbau masyarakat yang mengetahui adanya situs atau dugaan penjarahan situs agar melapor secara resmi ke BPCB Trowulan. “Kalau ada laporan resmi akan kami tindaklanjuti dan mengirim tim ke sana.”

Widodo mengatakan perlu dilakukan penelitian di lokasi untuk menentukan apakah situs-situs di tempat itu berkaitan dengan masa Kerajaan Majapahit sekitar abad 12-15 maupun sebelum atau sesudah era Majapahit.

Gunung Welirang adalah gunung berapi aktif dengan ketinggian 3.156 meter di atas permukaan laut yang terletak di perbatasan Kota Batu, Kabupaten Pasuruan, dan Kabupaten Mojokerto. Gunung Welirang bersebelahan dengan Gunung Arjuno, Gunung Kembar I, dan Gunung Kembar II. Hutan lindung di gugusan gunung itu termasuk wilayah Taman Hutan Raya Raden Soerjo yang dikelola Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur.

ISHOMUDDIN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Sebagian Artefak Terdampak Kebakaran Museum Nasional Sudah Dievakuasi, Polisi: Banyak yang Masih Utuh

19 September 2023

Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Badan Umum Museum dan Cagar Budaya Museum Nasional (kiri) dan Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin (kanan) di halaman depan Museum Nasional pada Senin, 18 September 2023 saat memaparkan kondisi terkini usai kebakaran. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Sebagian Artefak Terdampak Kebakaran Museum Nasional Sudah Dievakuasi, Polisi: Banyak yang Masih Utuh

Artefak yang berhasil teridentifikasi usai kebakaran Museum Nasional sudah dievakuasi ke tempat yang aman.


Kebakaran Museum Nasional, Polisi Akui Sulit Bedakan Antara Benda Bersejarah dan Reruntuhan

17 September 2023

Kapolres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Polisi Komarudin menemui media di halaman depan Museum Nasional, Minggu, 17 September 2023. Tempo/M. Faiz Zaki
Kebakaran Museum Nasional, Polisi Akui Sulit Bedakan Antara Benda Bersejarah dan Reruntuhan

Polisi mengakui kesulitan melakukan identifikasi benda sejarah di Museum Nasional atau Museum Gajah


Hari Jadi Kota Mojokerto, Pemkot Gelar Pesta Rakyat

20 Juni 2023

Hari Jadi Kota Mojokerto, Pemkot Gelar Pesta Rakyat

Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto akan menggelar pesta rakyat di Alun-alun Kota Mojokerto setelah dilaksanakan Upacara Hari Jadi ke-105 pada 20 Juni 2023.


Kelompok Hindu India Ajukan Petisi Larang Muslim Masuk Masjid Kuna, Ini Sebabnya

19 Mei 2022

Masjid Shahi Eidgah di Marthura, Uttar Pradesh, Indi (muslimmirror.com)
Kelompok Hindu India Ajukan Petisi Larang Muslim Masuk Masjid Kuna, Ini Sebabnya

Kelompok Hindu India mengajukan petisi melarang Muslim memasuki masjid bersejarah di Mathura karena menduga ada peninggalan Hindu di dalamnya


Kota Emas 3.000 Tahun yang Hilang Telah Ditemukan di Mesir

9 Maret 2022

Para staf memugar tiang-tiang besar dari Balai Hipostilium Agung di Kompleks Kuil Karnak di Luxor, Mesir, pada 25 Agustus 2021. Kuil ini merupakan salah satu situs arkeologi Mesir kuno terbesar. (Xinhua/Ahmed Gomaa)
Kota Emas 3.000 Tahun yang Hilang Telah Ditemukan di Mesir

Sebuah tim yang berisikan para arkeolog pada September 2020 memulai pencarian kuil kamar mayat di tepi barat Luxor di Mesir.


7 Situs Warisan Dunia UNESCO yang Ada di Ukraina

2 Maret 2022

Katedral St Sophia di Kota Kyiv, Ukraina. Dok. st-sophia.org.ua
7 Situs Warisan Dunia UNESCO yang Ada di Ukraina

Ukraina terkenal akan budaya dan tradisinya yang kaya dan merupakan rumah bagi tujuh situs warisan dunia UNESCO.


Bunker Peninggalan Perang Dunia II di Simeulue akan Dijadikan Objek Wisata

30 Oktober 2021

Bungker peninggalan perang dunia kedua oleh militer Jepang. ANTARA/Ade Irwansah
Bunker Peninggalan Perang Dunia II di Simeulue akan Dijadikan Objek Wisata

Bunker peninggalan Jepang yang biasa disebut korok-korok oleh warga Simeulue diantaranya ada di Desa Labuan Bakti dan Desa Labuan Bajau.


3 Benda Bersejarah Indonesia yang Selamat dari Perdagangan Ilegal Barang Antik

31 Agustus 2021

Dari kiri: Patung Seated Shiva, Patung Seated Parvati, dan Patung Seated Ganesha. Situs Kejaksaan Manhattan, New York, Amerika Serikat
3 Benda Bersejarah Indonesia yang Selamat dari Perdagangan Ilegal Barang Antik

Nilai tiga barang antik berupa patung Seated Shiva, patung Seated Parvati, dan patung Seated Ganesha, ini sebesar Rp 1,23 triliun.


Bekas Tambang Hingga Museum Purba di Indonesia Masuk Daftar Situs Warisan Dunia

7 Agustus 2021

Kawasan Taman Nasional Lorentz  (Dok. Panji A Nuariman/ksdae.menlhk.go.id)
Bekas Tambang Hingga Museum Purba di Indonesia Masuk Daftar Situs Warisan Dunia

Indonesia turut menyumbang beberapa tempat ke dalam situs warisan dunia UNESCO.


Keunikan Arslantepe Mound di Turki yang Jadi Situs Warisan Dunia Terbaru UNESCO

6 Agustus 2021

Pemandangan Arslantepe Mound di Turki, sebuah kota tua yang baru ditetapkan sebagai situs warisan dunia UNESCO. Dok.whc.unesco.org
Keunikan Arslantepe Mound di Turki yang Jadi Situs Warisan Dunia Terbaru UNESCO

Masuknya The Arslantepe Mound menjadi tempat ke-18 yang menjadi Situs Warisan Dunia dari Turki.