TEMPO.CO, Makassar - Harmawati Anwar, 21 tahun, wanita yang ditemukan tewas di Kabupaten Bone pernah menyatakan bahwa pria yang kerap datang ke kontrakannya adalah suaminya. Setiap saat, alumni salah satu perguruan tinggi swasta di Kabupan Gowa itu dikunjungi lelaki yang dia sebut sebagai suaminya itu.
"Kami tidak pernah tanya-tanya lebih jauh karena sejak awal korban mengaku bahwa lelaki itu suaminya," ujar penjaga kontrakan, Harpan Saiful, 20 tahun kepada Tempo, Kamis, 18 Agustus 2016.
Harmawati ditemukan tewas di sebuah kebun tebu di Dusun Tappareng, Desa Lappaboase, Kecamatan Kajuara, Kabupaten Bone pada Senin 15 Agustus lalu. Jasad korban sudah membusuk dan kaki kirinya terpotong.
Korban diduga tewas dibunuh oleh anggota Samapta Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan berinisial Brigadir Dua MH yang diduga pacar korban. MH telah ditahan di Polres Bone.
Harpan berujar Harmawati mulai tinggal di Pondok Orange Jalan Landak Baru, Makassar pada 21 Februari 2016. Kepada penghuni kamar lainnya, Harmawati memperkenalkan lelaki yang selalu datang ke kontrakannya sebagai suaminya.
Pada Kamis pekan lalu, Harmawati pamit kepada Harpan untuk kembali ke kampung halamannya. Saat itu, kata Harpan, dia dijemput oleh lelaki yang diakui sebagai suaminya itu. "Kami kaget setelah tahu bahwa Harmawati meninggal," ujar Harpan.
Pemilik kontrakan Haji Nanna, kepada Tempo mengatakan tidak mengenal persis Harmawati. Menurut dia, pengelolaan kontrakan itu tidak diurus langsung. "Saya juga baru tahu setelah penjaga kontrakan melapor salah satu penghuni ditemukan tewas," kata Nanna.
Nanna mengatakan ada 24 kamar yang disewakan di pondokan miliknya. Kamar yang disewa Harmawati tergolong mahal karena menggunakan pendingin ruangan. "Sewa kontrakan perbulannya Rp 1,3 juta," kata dia.
Korban diduga dibunuh oleh pacarnya karena tidak mau bertanggung jawab. Harmawati diduga tengah hamil. "Belum ada hasil otopsi dan pemeriksaan terhadap polisi yang telah ditahan," kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Bone Ajun Komisaris Harjoko.
Saat menggeledah kamar kontrakan Harmawati, Harjoko menyita baju, susu jenis prenagen dan beberapa test peck. Dia mengatakan akan menyerahkan barang-barang itu untuk diteliti di Laboratorium Forensik Polda Sulawesi Selatan.
ABDUL RAHMAN