INFO NASIONAL - Rencana pembangunan kawasan industri & pelabuhan berskala internasional di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) akan segera terealisasi. Sebagai provinsi termuda di Indonesia yang berbatasan langsung dengan Negara Malaysia, Kalimantan Utara harus memiliki infrastruktur pendukung guna menjaga eksistensi sebagai bagian dari bangsa Indonesia. Karena itu, akan diusulkan pembangunan kawasan industri & pelabuhan berskala internasional oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara guna mendukung pendapatan asli daerah (PAD), mulai pengiriman komoditas ekspor hingga perdagangan internasional.
“Studi kelayakannya sudah saya buat, tinggal nanti kita promosikan agar ada investor atau APBN yang masuk ke situ. Mengenai rencana pembangunan kawasan industri & pelabuhan ini, kami juga sudah mempresentasikannya di depan Menteri Perhubungan, bahkan Presiden,” kata Irianto.
Baca Juga:
Kalimantan Utara dinilai memiliki keunggulan dari segi geografis. Sebut saja, letak pantai pesisir yang langsung menghadap ke wilayah Pasifik, juga dari segi kedekatan jarak dengan negara-negara pengimpor komoditas Indonesia yang lebih dekat dibanding Pulau Jawa. “Jadi, dari segi efisiensi untuk perdagangan internasional dan distribusi nasional, itu lebih bisa membantu,” ujar Irianto.
Dalam mendukung langkah pembentukan kawasan industri & pelabuhan berskala internasional, Irianto berencana membangun Kawasan Industri & Pelabuhan Internasional Mangkupadi. berada di Kecamatan Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan, yang menghadap laut lepas ini dianggap sangat tepat menjadi kawasan industri serta pintu gerbang melalui jalur laut ke Ibu Kota Provinsi Kaltara. Tanjung Palas Timur ditetapkan sebagai kawasan industri besar dengan pertimbangan luas wilayah yang disiapkan kurang lebih 3.832 hektare (ha) dengan komoditas batu bara, minyak dan gas bumi serta barang-barang dari bahan kimia, logam dasar, mesin serta perlengkapannya.
“Di daerah Mangkupadi, Kabupaten Bulungan, rencananya akan ada pembangunan Kawasan Industri & Pelabuhan Internasional. Namun dibutuhkan biaya yang besar dan melibatkan banyak sektor. Jadi waktu yang dibutuhkan cukup lama,” ujarnya.
Baca Juga:
Dibutuhkan anggaran besar mewujudkan Kawasan Industri & Pelabuhan Internasional ini, anggaran pun sudah diajukan kepada pusat melalui APBN. Dalam hal ini, Pemprov juga mengajak pihak swasta yang berminat untuk ikut berinvestasi. “Kebutuhan biayanya nanti akan dilihat dari studi kelayakan yang kami buat. Jadi semua pasti bertahap dan tidak bisa sekaligus,” ucap Irianto.
Selain itu, Pelabuhan Tarakan juga sudah disiapkan, pembenahan terus dilakukan, mulai perbaikan infrastruktur hingga perluasan dermaga. Nantinya, melalui APBN, akan ada reklamasi di sekitar pelabuhan untuk pembangunan lahan penyimpanan peti kemas. “Kami juga akan memperbesar dermaga di pelabuhan yang dilengkapi dengan infrastruktur lain sehingga akan menarik kapal untuk singgah,” tuturnya.
Irianto juga mengharapkan dukungan pemerintah agar tak ragu membantu perkembangan pembangunan di daerah-daerah baru yang memiliki potensi besar. “Sebab, melalui anggaran pusat yang disalurkan untuk pembangunan suatu daerah baru, perkembangan potensi daerahnya nanti akan membantu perekonomian negara, dan itu akan lebih kelihatan,” tuturnya.
Menurut dia, bayangan konsep dan kapasitas yang akan diusung dalam rencana pembangunan pelabuhan di Mangkupadi dan Tarakan sedikit mirip dengan Pelabuhan Tanjung Priok, Tanjung Perak, atau Tanjung Mas. Namun yang akan berbeda adalah desainnya karena lokasi yang juga berbeda. (*)