Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Banyak Kasus Penderita Alzheimer di Yogyakarta, Tersembunyi

image-gnews
Ilustrasi pasangan lansia/kakek-nenek. Freepix.com
Ilustrasi pasangan lansia/kakek-nenek. Freepix.com
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Hasil survei pendataan penderita alzheimer kali pertama, rampung dan dipresentasikan Dinas Kesehatan DIY bersama lembaga survei independen kepada Gubernur DIY, di komplek Kepatihan, Senin (15 Agustus 2016).

Hasilnya, penderita alzheimer atau penyakit demensia, atau lebih dikenal pikun, cukup banyak dan kasusnya tersembunyi.  "Di balik status Yogya sebagai wilayah dengan harapan hidup tertinggi di Indonesia, ada fakta tersembunyi yang tak diketahui," ujar Direktur Survei Meter, Suriastini.

Survei yang dilakukan Januari 2015 sampai Januari 2016 mengungkap, dari 2000 warga berusia 60-80 tahun, ditemukan sekitar 20,1 persen positif menderita alzheimer. Populasi survei mencakup 100 desa di lima kabupaten/kota di DIY.

Dari data yang dihimpun menemukan, penyakit bukan generatif yang belum ada obatnya ini ditemukan di antara 5 dari tiap 10 sampel untuk usia di atas 70 tahun. Sedangkan ditemukan 2 dari tiap 10 sampel warga yang berusia di atas 60 tahun. Bahwa sebagian besar penderita alzheimer di Yogya tak memiliki pendamping khusus. "Sebagian besar keluarga penderita juga cenderung mengabaikan. Karena ini dianggap penyakit biasa saat usia seseorang sudah menua," ujarnya.

Padahal, pembiaran penyakit ini disebut bisa mengarah pada gangguan mental kronis dan membahayakan. "Prevalensi penderita penyakit ini makin tinggi pada mereka yang lansia  dan memiliki penyakit seperti hepatitis, dan diabetes," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Suriastini, temuan ini diserahkan kepada Pemerintah DIY, agar segera mengambil langkah deteksi dini. Ada sejumlah gejala yang  penting dan patut diwaspadai sejak dini. Di antaranya terganggunya daya ingat, sulit fokus, sulit melakukan kegiatan familiar, disorientasi, sulit memahami visio spasial, sulit komunikasi, dan menarik diri dari pergaulan. "Penyakit ini pun belum spesifik masuk dalam jaminan kesehatan nasional. Padahal bisa ditanggung perawatannya, sebagai kategori penyakin mental," ujarnya.

Psikiater sekaligus dokter spesialis kesehatan jiwa Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari, Gunungkidul, Ida Rochmawati, mengatakan kaum lansia teruta di pedesaan, seringkali mengalami problem kejiwaan akibat pengaruh lingkungan. Parahnya, sebagain besar memutuskan bunuh diri. "Karena tak produktif lagi, kalangan lansia ini kerap merasa sendirian. Mereka merasa menjadi beban, sampai akhirnya depresi dan memilih mengakhiri hidup,” ujar Ida.

Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembayun Setyaningastutie, akan membahas temuan itu.Sebab saat ini Dinas Kesehatan DIY masih fokus pada lemahnya deteksi dini penyakit kanker, khususnya yang dialami kaum perempuan. "Dari anggaran untuk 2.500 kasus, baru dimanfaatkan separo. Kami masih mendorong deteksi dini kanker pada perempuan bisa maksimal ," kata dia.

PRIBADI WICAKSONO

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

24 hari lalu

Parade Mural Hari Kesehatan Nasional. Foto: Instagram FCTC Indonesia.
COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

Sesi kesepuluh Konferensi Para Pihak (COP10) Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau WHO FCTC menghasilkan sejumlah kesepakatan jangka panjang.


Heru Budi Tutup Puskesmas Kelurahan Jati II: Dialihfungsikan Jadi Upaya Kesehatan Masyarakat

30 September 2023

Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menjadi pembicara dalam acara Hub Talk yang diinisiasi Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. Dalam acara bertajuk
Heru Budi Tutup Puskesmas Kelurahan Jati II: Dialihfungsikan Jadi Upaya Kesehatan Masyarakat

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi memutuskan menutup Puskesmas Kelurahan Jati II di Pulogadung. Apa Alasannya?


Polusi Udara, Mayoritas Warga Jakarta Ternyata Masih Abai Proteksi Diri

26 Agustus 2023

Peneliti Utama Health Collaborative Center Ray Wagiu Basrowi/Ray
Polusi Udara, Mayoritas Warga Jakarta Ternyata Masih Abai Proteksi Diri

Indikasi polusi udara dan himbauan itu ternyata belum membuat warga Jakarta mengubah kebiasaan untuk mengutamakan proteksi diri.


Dampak El Nino pada Kesehatan Masyarakat Harus Diantisipasi

7 Agustus 2023

Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat.
Dampak El Nino pada Kesehatan Masyarakat Harus Diantisipasi

Kewaspadaan terhadap potensi munculnya penyakit yang dipicu dampak El Nino harus diantisipasi dengan tepat dan segera.


Energi Bersih Cegah 180 Ribu Kematian di Indonesia, Begini Penjelasannya

25 Juli 2023

Anggota dari berbagai komunitas peduli energi bersih memajang poster yang berisikan informasi terkait energi bersih saat Car Free Day (CFD) di kawasan Jenderal Sudirman, Jakarta, Minggu, 11 Desember 2022. Mereka menyampaikan pesan kepada masyarakat bahwa pentingnya menggunakan energi bersih dan terbarukan. TEMPO/Abdullah Syamil Iskandar
Energi Bersih Cegah 180 Ribu Kematian di Indonesia, Begini Penjelasannya

Apa yang dimaksud energi bersih, benarkah bisa menyelamatkan ratusan ribu nyawa manusia?


Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Keperawatan UI Raih Akreditasi Internasional AHPGS

11 April 2023

Ilustrasi Kampus Universitas Indonesia 2022. (DOK. HUMAS UI)
Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Keperawatan UI Raih Akreditasi Internasional AHPGS

tiga program studi FKM dan satu program FIK Universitas Indonesia (UI) meraih akreditasi internasional dari AHPGS.


CISDI Soal RKUHP yang Baru Disahkan: Relawan Kesehatan Seksual Rentan Alami Kriminalisasi

7 Desember 2022

Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly memberikan draf laporan tanggapan Pemerintah terkait Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) kepada Ketua Sidang Paripurna Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad dalam sidang paripurna di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa, 6 Desember 2022. Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) telah disahkan menjadi UU. Pengesahan itu dilakukan dalam masa sidang Rapat Paripurna DPR ke-11 yang digelar pada Selasa 6 Desember 2022. Sidang Rapat Paripurna Masa Sidang ke-11 yang salah satunya untuk mengesahkan RKUHP menjadi UU ini dipimpin langsung oleh Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
CISDI Soal RKUHP yang Baru Disahkan: Relawan Kesehatan Seksual Rentan Alami Kriminalisasi

CISDI menyebut RKUHP yang baru disahkan kemarin luput mempertimbangkan perspektif kesehatan masyarakat dalam proses pembahasannya.


Dr. Pandu Riono: Rumah Sehat Mengubah Cara Berpikir Masyarakat

9 Agustus 2022

Dr. Pandu Riono: Rumah Sehat Mengubah Cara Berpikir Masyarakat

Penjenamaan rumah sehat akan memfungsikan ilmu kedokteran tentang pencegahan penyakit. Layanan digital terintegrasi SATU SEHAT menjadi langkah mengoptimalkan pelayanan kesehatan.


Rancangan Peraturan Pelabelan BPA untuk Lindungi Masyarakat

28 Juli 2022

Rancangan Peraturan Pelabelan BPA untuk Lindungi Masyarakat

Rancangan peraturan pelabelan BPA sama sekali tidak melarang penggunaan kemasan galon polikarbonat


Pesan IDI agar Masyarakat Bisa Jadi yang Terdepan Hadapi Masalah Kesehatan

23 Juli 2022

Ilustrasi anak mencuci tangan/UNICEF
Pesan IDI agar Masyarakat Bisa Jadi yang Terdepan Hadapi Masalah Kesehatan

Ketua IDI mengatakan salah satu kunci mengelola dan menyelesaikan masalah kesehatan masyarakat berada di tangan masyarakat itu sendiri. Cek maksudnya.