TEMPO.CO, Bandung - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil baru saja pulang ke Tanah Air setelah beberapa hari ke belakang berkunjung ke Filipina. Hasil kunjungannya tersebut, Ridwan Kamil berhasil mendapatkan hibah dari perusahaan air minum Filipina, Manila Water, dalam bentuk teknologi pengurangan kebocoran pipa ledeng Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening.
"Kita mendapat hibah pengurangan kebocoran dari Manila Water. Di sana, sistem air minumnya harus diakui jauh lebih baik. Jadi, kita belajar kepada mereka yang lebih baik," kata Ridwan Kamil di ruang kerjanya, Jalan Dalemkaum, Kota Bandung, Senin, 15 Agustus 2016.
Ridwan Kamil menjelaskan, kebocoran pipa penyaluran yang dialami oleh PDAM Tirtawening mencapai 50 persen lebih. Dengan teknologi yang dihibahkan oleh Manila Water, pria yang akrab disapa Emil ini berharap kebocoran bisa ditekan sampai hanya 10 persen.
"Manila Water itu salah satu yang terbaik di dunia. Performa PDAM non-revenue water (NRW) kita masih jelek. Manila Water ingin menunjukkan cara dan teknologinya, bisa menurunkan dari 50 persen menjadi 10 persen dan teknologinya sekarang sudah dipakai di Vietnam dan Myanmar," tuturnya.
Selain itu, Kota Bandung akan diajarkan cara kelola dan distribusi air bersih untuk warga miskin ala Manila Water. "Orang miskin di sana (Filipina) biaya airnya hanya seperlima dari biasanya. Biasanya bayar Rp 500 ribu per bulan sebelum ada sambungan air, sekarang mereka bayar Rp 100 ribu per bulan. Jadi, luar biasa, kita ingin belajar mengadopsi dan menjadi tantangan buat PDAM untuk meningkatkan akses air bersih," katanya.
Untuk menguji teknologi sistem pengelolaan dan pendistribusian Manila Water tersebut, Ridwan Kamil rencananya akan melakukan uji coba di Kelurahan Gumuruh. "Saya kasih tempat eksperimen dulu, bener enggak teorinya. Kalau lancar, akhir tahun (2016) kita pasang teknologinya," tuturnya.
PUTRA PRIMA PERDANA