Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PKS: Kami Tak Dukung Ahok Bukan karena SARA, tapi...  

Editor

Bobby Chandra

image-gnews
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bersama calon Gubernur Jakarta Sandiaga Uno di Balai Kota DKI, 12 Agustus 2016. Foto: Istimewa
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bersama calon Gubernur Jakarta Sandiaga Uno di Balai Kota DKI, 12 Agustus 2016. Foto: Istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Padang - Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid berujar, partainya tidak mendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada pemilu kepada daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017 bukan karena pertimbangan suku, ras, dan agama. "Kami tidak memaknai pilkada DKI sebagai pertarungan suku, ras, dan agama, tapi semangat besar menghadirkan Jakarta lebih baik," katanya di Padang, Sabtu, 13 Agustus 2016.

Hidayat menyampaikan hal itu setelah acara sosialisasi empat pilar MPR, yaitu Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bineka Tunggal Ika bersama Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Sumbar. Menurut dia, Jakarta berhak mendapatkan gubernur yang lebih baik. Sebab Jakarta adalah ibu kota negara, jadi sudah sepatutnya lebih baik dari daerah lain.

Baca: Ahok-Risma Adu Mulut di Media, Djarot: Jangan Diadu-adulah

"Kami berharap pilkada berjalan dengan baik. Untuk kandidat yang diusung, PKS saat ini masih menjalin komunikasi dengan sejumlah partai politik," ujar Hidayat yang pernah menjadi calon gubernur pada pilkada DKI Jakarta 2012. Ia mengakui PKS tidak bisa mengajukan calon sendiri di pilkada DKI Jakarta karena keterbatasan kursi di DPRD. Karena itu, partainya harus berkomunikasi dengan partai lain untuk membangun koalisi guna menetapkan calon terbaik yang akan diusung.

Hidayat menyebutkan sejumlah nama yang berpeluang diusung bersama Koalisi Kekeluargaan, antara lain Sandiaga Uno, Yusril Ihza Mahendra, Adiyaksa Dault, Ganjar Paranowo, Tri Rismaharini, hingga Budi Waseso dan Dedi Mizwar. Hingga kini, Koalisi kekeluargaan belum memutuskan siapa yang akan diusung. Namun Gerindra secara resmi sudah mengusung Sandiaga Uno. PKS pun memungkinkan untuk mendukungnya.

Baca: Wagub Djarot Buka Lebaran Betawi, Ahok di Mana?

Terkait dengan langkah Ahok menggugat ketentuan inkumben harus cuti, ia menilai, hal itu merupakan sebuah pertunjukan yang tidak elok. Sebab, aturan yang tercantum dalam undang-undang itu dibuat berdasarkan persetujuan partai yang mendukungnya saat ini. "Hanura, NasDem mendukung keharusan cuti saat kampanye pilkada dan itu ditandatangani Presiden Jokowi. Seharusnya Ahok menghormati itu," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di sisi lain, Hidayat melihat keinginan Ahok menggugat aturan cuti menunjukkan kegagalannya membentuk sistem untuk mengawasi APBD. Sebab, sudah ada sekretaris daerah dan satuan kerja perangkat daerah. "Karena Ahok ingin one man show, ia gagal membuat sistem dan jangan-jangan apa yang dikhawatirkan banyak orang benar bahwa Ahok ingin membentuk birokrasi memenangkan dirinya pada pilkada DKI Jakarta ," katanya.

Baca: Demokrat Siapkan 8 Nama Calon Penantang Ahok dalam Pilkada DKI

Sebelumnya, pengamat politik Voxpol Center, Pangi Sarwi Chaniago, mengingatkan partai politik jangan menganggap enteng Ahok dan tidak salah langkah mengambil sikap politik pada pilkada DKI Jakarta 2017.

Ada dua skenario yang bisa dilakukan jika ingin mengalahkan Ahok. Pertama, menciptakan kekuatan politik bipolar, yaitu hanya ada dua pasang kandidat yang bertarung. Sebab, jika lebih dari dua pasang, suara menyebar sehingga Ahok akan mudah menang. Kedua, ujar dia, membangun aliansi partai dengan melakukan rembuk bersama membentuk koalisi besar sehingga muncul penantang Ahok yang sepadan.

ANTARANEWS.COM

Misteri Kematian Manajer Google
Manajer Google Tewas: Vanessa Korban Pembunuhan Berantai?
Manajer Google Dibunuh: Vanessa Diduga Melawan Pelaku

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Libur Lebaran 2024: Kunjungi 3 Rekomendasi Destinasi Wisata Religi di Kota Padang

3 hari lalu

Masjid Al Hakim yang memiliki model arsitektur mirip Taj Mahal India. TEMPO/Fachri Hamzah
Libur Lebaran 2024: Kunjungi 3 Rekomendasi Destinasi Wisata Religi di Kota Padang

Kota Padang punya beberapa destinasi wisata religi antara lain Masjid Raya Sumatera Barat, Masjid Al Hakim, dan Masjid Raya Ganting. Ini istimewanya.


Mengenal Kampung Keling di Sumatera Barat dan Masjid Muhammadan

23 hari lalu

Masjid Muhammadan di Pasar Gadang, Kota Padang. Masjid tersebut dibangun oleh etnis India yang datang bersama tentara Inggris. TEMPO/Fachri Hamzah
Mengenal Kampung Keling di Sumatera Barat dan Masjid Muhammadan

Masjid Muhammadan didirikan oleh komunitas muslim Tamil India pada abad ke 19.


Wisata Religi Sumbar, Ada Masjid dengan Arsitektur Terbaik hingga Surau Buya Hamka

24 hari lalu

Masjid Raya Sumatera Barat. Foto : Pemkot Padang
Wisata Religi Sumbar, Ada Masjid dengan Arsitektur Terbaik hingga Surau Buya Hamka

Destinasi wisata religi di Sumbar banyak jumlahnya, antara lain Masjid Raya Sumatera Barat hingga surau tempat Buya Hamka menimba ilmu agama.


Lokasi Berburu Takjil Ramadan di Kota Padang, Ini yang Menjadi Lokasi Favorit Mahasiswa

26 hari lalu

Lemang. TEMPO/Febrianti
Lokasi Berburu Takjil Ramadan di Kota Padang, Ini yang Menjadi Lokasi Favorit Mahasiswa

Kota Padang memiliki beberapa lokasi untuk berburu takjil Ramadan, antara lain di Pasar Baru tak jauh dari Kampus Unand dan Politeknik Negeri Padang.


Caleg Lolos Dapil Neraka DKI II: Once hingga Uya Kuya Kalahkan Masinton dan Eriko Sotarduga

29 hari lalu

Calon Legeslatif DPR RI dapil Jakarta II Once Mekel menyalakan lilin saat mendeklarasikan mendukung pasangan Ganjar-Mahfud di Gedung Joang, Menteng, Jakarta, Jumat, 15 Desember 2023. Dalam keteranganya, GMKI akan mempersiapkan para pemuda kristen di 116 titik se-Indonesia akan memenangkan Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024 mendatang. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Caleg Lolos Dapil Neraka DKI II: Once hingga Uya Kuya Kalahkan Masinton dan Eriko Sotarduga

Penyanyi Once Mekel, berhasil lolos ke DPR RI melalui Dapil DKI Jakarta II mengalahkan caleg petahana seperti Masinton Pasaribu dan Eriko Sotarduga.


Binaan Pegadaian Perkuat Kolaborasi Bank Sampah di Kota Padang

35 hari lalu

Binaan Pegadaian Perkuat Kolaborasi Bank Sampah di Kota Padang

Kegiatan juga diisi dengan pelantikan pengurus FORSEPSI Kota Padang


Unggul Perolehan Suara di DPR dan DPRD Jakarta, PKS: Alhamdulillah

37 hari lalu

Presiden PKS Ahmad Syaikhu (tengah) dan Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Alhabsyi (kedua kiri) beserta jajaran PKS saat menunggu kedatangan Bakal Capres-Cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar di Kantor DPP PKS, Jakarta, Selasa, 12 September 2023. Pertemuan antara Partai Koalisi Perubahan pendukung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar itu membahas berbagai hal strategis terkait jelang Pilpres 2024 seperti membahas tim pemenangan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Unggul Perolehan Suara di DPR dan DPRD Jakarta, PKS: Alhamdulillah

PKS DKI Jakarta mengucapkan terima kasih kepada warga Jakarta usai unggul dalam perolehan suara Pemilu DPR dan DPRD.


PKS Tunggu Hasil Majelis Syura untuk Tentukan Figur di Pilkada DKI Jakarta

37 hari lalu

Logo baru PKS. dok.Panitia Munas PKS
PKS Tunggu Hasil Majelis Syura untuk Tentukan Figur di Pilkada DKI Jakarta

Putusan Majelis Syura bakal menjadi acuan PKS dalam mengusung calon Gubernur di Pilkada DKI 2024. Nama Anies, Hidayat Nur Wahid dan Mardani potensial.


Ribuan Warga Kota Padang Terdampak Banjir

40 hari lalu

Foto udara banjir di Nagari Kampung Galapuang, Ulakan Tapakis, Padang Pariaman, Sumatera Barat, Minggu, 7 Mei 2023. Banjir akibat curah hujan tinggi dan meluapnya sungai tersebut menyebabkan sedikitnya 150 rumah di dua korong (kampung) di nagari tersebut terendam dan ratusan warga mengungsi. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Ribuan Warga Kota Padang Terdampak Banjir

Lebih dari 8.000 warga Kota Padang, Provinsi Sumatra Barat, terdampak banjir yang terjadi sejak Kamis, 7 Maret 2024, pukul 16.00 WIB.


Cerita Korban Banjir di Padang: Bantuan Belum Datang, Anak-anak Sudah Mulai Lapar

42 hari lalu

Salah satu rumah warga di kawasan Kurao Pagang, Nanggalo, Padang, Sumatera Barat (Sumbar) tergenang banjir pada Jumat (8/3/2024) pagi. ANTARA/FathulAbdi
Cerita Korban Banjir di Padang: Bantuan Belum Datang, Anak-anak Sudah Mulai Lapar

Banjir merendam sejumlah daerah di Kota Padang, Sumatra Barat sejak Kamis malam, 7 Maret 2024. Korban banjir menceritakan pengalamannya.