INFO JABAR - Dana Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat (Jabar) 2018 akan lebih efisien. Hal tersebut diungkapkan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan (Aher) di hadapan anggota DPRD pada rapat paripurna yang digelar Kamis, 11 Agustus 2016.
"Estimasi untuk kebutuhan dana tersebut untuk sementara sebesar Rp 1,9 triliun, tapi ini masih bisa berkurang," ujar Aher . Pengkajian dan perhitungan sementara terkait dana Pilgub Jabar 2018 ini sudah dilakukan Aher bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Polda Jabar, Polda Metro Jaya, Pangdam III Siliwangi dan Pangdam V Jaya.
Baca Juga:
Salah satu strategi yang digunakan Aher adalah menggunakan dana sharing dengan 16 kabupaten dan kota di Jabar yang juga akan menyelenggarakan pilkada serentak di waktu yang bersamaan pada 2018. "Karena pilkadanya serentak jadi bilik suara, administrasi, honorarium, operasional dan perangkat pemilu lainnya menggunakan alat yang sama,” kata Aher.
Dengan menggunakan strategi ini, KPU Jabar dan bawaslu pun telah mengusulkan anggaran untuk tahapan pilkada tahun 2017 sebesar 800 miliar. Sehingga kebutuhan dana untuk pilgub 2018 menjadi 1,1 triliun. Bila dana tersebut dikurangi dengan dana sharing dari 16 kabupaten dan kota yang diperkirakan mencapai 200 miliar, maka kebutuhan dana pilgub tersebut menjadi 900 miliar.
“Jadi untuk tahun 2018 lebih ringan kan, kita akan cicil di anggaran 2017, mungkin di perubahan,” ungkap Aher.
Baca Juga:
Strategi tersebut sesuai dengan Permendagri Nomor 51 tahun 2015 tentang Pengelolaan Dana Kegiatan Pemilu Gubernur dan Wagub, Bupati dan Wabup serta Walikota dan Wakil Walikota. Perhitungan tersebut juga mengacu pada surat Menteri Keuangan Nomor S-118/MK.02/2016 tertanggal 19 Februari 2016 mengenai penetapan standar honorarium terhadap tahapan Pemilu serentak.(*)