TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Ahmad Basarah mengatakan sikap Tri Rismaharini, Wali Kota Surabaya, yang tampak tersinggung oleh ucapan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama adalah akibat ulah Ahok—sapaan Basuki Tjahaja Purnama. Basarah mengatakan Risma bereaksi karena Ahok cenderung melecehkan eksistensi Surabaya dan wali kotanya.
Menurut Basarah, reaksi Risma tersebut seharusnya menjadi hikmah bagi Ahok. Ia pun meminta Ahok berhenti membuat pernyataan yang menyerang. "Karena akan merusak kohesi persaudaraan dan kebangsaan," kata anggota DPR Fraksi PDIP ini di Gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 12 Agustus 2016.
Basarah mengatakan Ahok jangan memanfaatkan kesukaan masyarakat terhadap hal-hal yang dramatis dan mengeksploitasinya dengan kalimat yang kontroversial. "Mestinya Pak Ahok memikirkan kepentingan bangsa yang lebih besar," kata dia.
Ia mengatakan ketegangan antara Ahok dan Risma dipicu oleh pernyataan Ahok yang mengibaratkan Surabaya hanya seluas Jakarta Selatan, sehingga pembangunan di Jakarta tidak bisa dibandingkan dengan di Surabaya. Ahok juga menganggap perjalanan Risma membenahi Kota Surabaya tidak memakan waktu singkat, sehingga tidak bisa dibandingkan dengan kinerjanya yang baru beberapa tahun memimpin Jakarta.
Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto membela pernyataan Ahok tersebut. Menurut Setya, meski pernyataan Ahok kerap kontroversial, secara pribadi, Ahok adalah sosok yang baik. Ia menilai gaya komunikasi Ahok juga membaik. "Kami sering teleponan, dia konsultasi sama saya. Intinya, Pak Ahok semakin baik," kata Setya.
AHMAD FAIZ