TEMPO.CO, Jakarta - Istana Kepresidenan tengah berbenah menyambut perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia yang ke-71. Kepala Sekretariat Presiden Darmansjah Djumala mengatakan persiapan tersebut sudah dilakukan sejak beberapa bulan sebelumnya. "Ini rutin. Kami sudah siap-siap, bersih-bersih, dan dekorasi," katanya di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 11 Agustus 2016.
Dibanding tahun sebelumnya, kata Darmansjah, akan ada hal baru dalam perayaan tahun ini. Enggan membocorkan semuanya, ia menyebutkan bakal ada arak-arakan bendera pusaka dari Monumen Nasional ke Istana Negara. Menurut dia, ide mengarak bendera pusaka datang langsung dari Presiden Joko Widodo.
Darmansjah menjelaskan, ada maksud tertentu dari seremoni mengarak bendera pusaka. Sebagai simbol negara yang disakralkan, ia menilai iring-iringan bendera dari Monas ke Istana bagian dari upaya menghormatinya.
Selain itu, hal baru lain yang ditawarkan ialah kehadiran para tamu undangan. Istana, Darmansjah melanjutkan, ingin mempertahankan komposisi tamu yang mayoritas dihadiri masyarakat umum. "Perbandingannya, 70 persen rakyat dan 30 persen pejabat," ujarnya.
Salah satu yang akan menjadi tamu ialah orang yang dianggap sebagai inspirator pembangunan bagi masyarakat. Sebagai contoh, Darmansjah menyebutkan Andi Rabiah atau lebih dikenal sebagai Suster Apung. Sejumlah pelajar yang pernah memenangi lomba Olimpiade atau penelitian ilmiah juga akan disediakan kursi oleh Istana Kepresidenan.
Dari pengamatan Tempo, beberapa sudut bangunan di komplek Istana Kepresidenan tengah dicat. Umbul-umbul berwarna merah-putih berdiri rapi di sisi jalan. Lampu hias pun sudah terpasang di sudut-sudut jalan di sekitar gedung Sekretariat Negara.
ADITYA BUDIMAN