TEMPO.CO, Makassar - Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Makassar, Komisaris Besar Rusdi Hartono, menyatakan diperiksa oleh tim investigasi dari Markas Besar Kepolisian RI. Pemeriksaan itu berkaitan dengan bentrokan yang melibatkan polisi dan anggota Satuan Polisi Pamong Praja Kota Makassar.
"Saya diperiksa sebagai penanggung jawab di Polrestabes," kata Rusdi kepada wartawan, Kamis, 11 Agustus 2016.
Rusdi diperiksa di ruang kerjanya. Dari pantauan Tempo, ada dua penyidik Mabes Polri yang melakukan pemeriksaan. Rusdi sempat keluar ruangan untuk melakukan pertemuan dengan penyidiknya.
Menurut Rusdi, tim Mabes Polri yang memeriksa adalah Komisaris Besar Slamet Haryadi dan Komisaris Besar Usman. Dia mengatakan, menjelaskan seluruh hal menyangkut seputar kejadian bentrokan tersebut.
"Saya ditanya tentang insiden di Balai Kota Makassar," ujar Rusdi.
Saat kejadian pada Minggu dinihari, 7 Agustus 2016, Rusdi tidak berada di Makassar. Menurut dia, saat itu tengah berdinas di tiga kota, yakni Semarang, Magelang, dan Yogyakarta.
Selain Rusdi, beberapa pejabat utama Polretabes Kota Makassar ikut diperiksa. Mereka di antaranya Wakil Kepala Polrestabes Ajun Komisaris Besar pelaksana tugas Kepala Satuan Reserse Kriminal, Komisaris Musbagh Niam serta Kepala Satuan Intelijen dan Keamanan Kaimuddin. "Kami ditanya seputar tugas dan tanggung jawab," kata Kaimuddin.
Bentrokan polisi dan anggota Satpol PP terjadi di kantor Balai Kota Makassar. Puluhan polisi menyerang markas Satpol PP sehingga bentrokan tidak dapat dihindari.
Dari insiden itu, seorang polisi Brigadir Dua Michael Abraham Reiuwpassa tewas. Korban tewas setelah terkena dua tikaman benda tajam di punggungnya.
ABDUL RAHMAN