INFO JABAR - Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, Jawa Barat mengatakan, koperasi dapat menadi motor penggerak ekonomi di Indonesia. "Jadi Jawa Barat seharusnya jadi motor penggerak reformasi koperasi. Kalau Jawa Barat tidak ada koperasi yang maju, kayaknya kita harus mempertanyakan kemampuan kita, political will kita, keberpihakan kita," kata Deddy pada acara pembukaan Cooperative Fair ke-13 Tahun 2016 di Gedung Banceuy Permai, Kota Bandung, pada Rabu, 10 Agustus 2016.
Menurut Deddy, gerakan Koperasi Nasional pertama kalinya dideklarasikan oleh Wakil Presiden RI Mohammad Hatta di Tasikmalaya dan perguruan tinggi koperasi, yakni IKOPIN terletak di Jatinangor, Kabupaten Sumedang. “Spiritnya sudah dimulai dari Jawa Barat,” ujar dia.
Baca Juga:
Untuk mewujudkan hal tersebut, lanjut Deddy, seluruh elemen bangsa harus melakukan pembinaan terhadap koperasi secara konsisten. Selain itu, SDM di bidang koperasi juga perlu ditingkatkan baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Barat Dudi Sudrajat Abdurachim mengatakan, Cooperative Fair ke-13 Tahun 2016 ini digelar dalam rangka Hari Koperasi ke-69 dan hari jadi Provinsi Jawa Barat ke-71. Cooperative Fair yang mengusung tema "Maju Bersama KUMKM Membangun Negeri" ini berharap agar ke depan produk-produk UMKM dalam negeri, khususnya yang berasal dari Jawa Barat dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
"Melalui event ini kita minta seluruh pelaku bisnis, utamanya UMKM di Jawa Barat dan dari seluruh Indonesia untuk mempromosikan produk-produk unggulannya," ujar Dudi dalam sambutannya.
Baca Juga:
Acara yang digelar pada tanggal 10-14 Agustus 2016 ini meliputi Expo Multiproduk Koperasi dan UMKM dari 27 kabupaten/kota di Jawa Barat, Expo Multiproduk dari asosiasi-asosiasi, berbagai UKM, serta diikuti provinsi lain di Indonesia, seperti Bali, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Aceh, NTT, dan Provinsi Lampung. Selain itu, ada pula karya-karya UKM unggulan, temu bisnis, demo kuliner, seminar, workshop, talkshow, serta kegiatan bisnis lainnya.
Secara simbolis Deddy juga memberikan bantuan Kredi Dana Bergulir KCR dari BJB kepada para pelaku UKM, yakni, Nining Suningsih (UKM Poduksi Tas) dengan plafon bantuan Rp 20 juta, Hadi Purnomo (Sektor Perdagangan) dengan plafon Rp 50 juta, Suparman (Sektor Perdagangan) dengan plafon Rp 46 juta, serta Kredit Usaha Rakya dari PT Bank Mandiri diberikan kepada Eko Prasetyo (UKM Perdagngan Baju Hijab dan Kerudung) dengan plafon Rp 100 juta dalam jangka waktu 36 bulan dan Toha Nurdin (UKM Pakaian Muslim) dengan plafon Rp 25 juta dalam jangka waktu 18 bulan. (*)