INFO MPR - Wakil Ketua MPR RI Evert Ernest Mangindaan menjelaskan jika saat ini tantangan bangsa yang harus dihadapi bangsa Indonesia berasal dari dalam. Selain radikalisme karena pemikiran yang sempit juga karena sikap primordialisme yang mementingkan diri sendiri.
"Tantangan bangsa yang paling berbahaya berasal dari dalam, seperti radikalisme dan primodialisme karena pemikiran yang sempit. Contohnya, masih banyak masyarakat yang hanya memilih kepala daerahnya yang berasal satu daerah dengannya. Dia tidak mau memilih kalau tidak satu daerah," kata Mangindaan saat menjadi narasumber utama Sosialisasi Empat Pilar MPR RI kerjasama MPR RI dengan DPD Gerakan Anak Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) di Pontianak.
Acara yang digelar Rabu 10 Agustus 2016 ini dihadiri 200 anggota GAMKI dari seluruh Kalbar.
Primodialisme seharusnya tidak ada lagi di Indonesia. Semua memiliki hak dan kesempatan yang sama dalam bidang politik, pendidikan atau apapun tanpa membedakan. Itulah esensi karakter bangsa Indonesia.
Hal lainnya yang menjadi tantangan bangsa adalah kurangnya teladan dari pemimpin baik pusat daerah yang berorientasi kepada bangsa da negara. Menurutnya, masih banyak pemimpin dari pemerintah pusat dan daerah hanya berorientasi kepada kekuasaan semata.
Pemimpin yang berorientasi kepada rakyat sangat dibutuhkan sebab masih banyak rakyat Indonesia yang hidup dalam kemiskinan dan kurangnya lapangan pekerjaan. Oleh sebab itu, generasi muda harus memahami bangsanya melalui nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dan tidak melupakan sejarah bangsa.
Langkah nyata telah ikut berkontribusi untuk kemajuan bangsa yakni dengan serius belajar dan menguasai teknologi di segala bidang agar bisa memakmurkan bangsa nantinya.
“Jika generasi muda pintar dan menguasai teknologi maka masa depan Indonesia akan baik," ujar Mangindaan. (*)