TEMPO.CO, Dompu - Bentrok antardesa nyaris terjadi di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, Rabu, 10 Agustus 2016. Dua desa yang hampir terlibat bentrok itu yakni Desa Ta`a dan Desa Soro Barat, Kecamatan Kempo.
Ketegangan dua desa dipicu oleh pemukulan terhadap warga Ta'a oleh warga Soro Barat di desa tersebut pada Selasa malam. Beberapa pemuda Ta'a berbalik ke kampungnya dan memberitahu rekan-rekannya. Warga Ta'a yang tersulut oleh laporan itu lalu berkumpul dan mempersiapkan penyerangan ke Soro Barat.
Hingga pukul 13.00 Wita warga Ta'a melakukan pemblokiran Jalan Lintas Pekat dengan menggunakan batu dan pohon. Mereka meminta aparat keamanan menangkap pelaku pemukulan.
Karena mengganggu lalu lintas, puluhan aparat gabungan Polri dan TNI membuka paksa blokade jalan itu. Dibantu mobil water canon, aparat gabungan berhasil mendesak warga mundur.
Petugas juga menyisir gang-gang sempit sampai ke dalam rumah warga untuk mencari senjata tajam dan senjata api rakitan. Polisi juga memburu dalang pembuat keributan.
Warga yang dirazia tidak tinggal diam. Merka melakukan perlawanan balik. Terdengar letusan senjata api dan ledakan bom ikan. Beberapa warga yang terluka ditangkap polisi.
Dari kubu polisi juga terdapat beberapa anggota yang terluka akibat terkena lemparan kayu dan batu. Hingga berita ini diturunkan, situasi sudah mulai normal. Namun aparat gabungan bersenjata lengkap masih berjaga-jaga di lokasi.
Kepala Kepolisian Resor Dompu Ajun Komisaris Besar Jon Wesly mengatakan insiden antara warga Ta`a dan Soro Barat diduga dipicu oleh tindak pemukulan. "Pemukulan tersebut hingga saat ini masih diselidiki," ujar Jon Wesly.
Jon menuturkan warga yang terlibat aksi pemblokiran jalan dan penyerangan terhadap aparat bakal diproses secara hukum. Jon juga meminta masyarakat kedua belah pihak untuk menahan diri. "Serahkan kepada proses hukum," ucap Jon.
AKHYAR M. NUR