Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gagasan Full Day School, Ini yang Dikhawatirkan

image-gnews
Ilustrasi siswa Sekolah Dasar (SD). TEMPO/Pius Erlangga
Ilustrasi siswa Sekolah Dasar (SD). TEMPO/Pius Erlangga
Iklan

TEMPO.COJakarta - Sejumlah pihak meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mempertimbangkan kembali rencananya untuk memperpanjang jam sekolah pelajar atau full day school bagi para pelajar SD dan SMP, baik negeri maupun swasta. Faktor kesiapan dari sekolah, siswa, orang tua, dan biaya menjadi pertimbangan sebelum rencana itu diwujudkan.

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Asrorun Ni'am Sholeh menilai, rencana Menteri Muhadjir mesti didahului dengan kajian yang utuh. Menurut dia, tanpa perbaikan sistem pendidikan dengan spirit menjadikan lingkungan sekolah ramah bagi anak, memanjangkan waktu sekolah malah akan menyebabkan potensi timbulnya kekerasan di sekolah.

Selain itu, Asrorun mengatakan, menghabiskan waktu dengan durasi panjang di sekolah dapat mengganggu intensitas interaksi anak. Padahal, ujar dia, anak-anak butuh interaksi dengan teman sebaya di sekolah, teman di lingkungan tempat tinggal, dan keluarga di rumah. "Dengan kebijakan full day school, pasti intensitas pertemuan anak dan orang tua juga akan berkurang," ujar Asrorun, Selasa, 9 Agustus 2016. 

Tidak semua orang tua, kata dia, bekerja di luar rumah. Penerapan full day school bisa mengganggu proses tumbuh kembang anak. Ia mengingatkan bahwa masing-masing keluarga memiliki kondisi berbeda, sehingga tidak bisa digeneralisasi full day school akan menyelesaikan semua masalah. 

Baca: Full Day School, Menteri Muhadjir Ingin Seperti Finlandia

Ketua Dewan Pembina Komisi Nasional Perlindungan Anak Seto Mulyadi, atau akrab disapa Kak Seto, mengingatkan pentingnya pendidikan keluarga bagi anak. Sehingga, menurut dia, para orang tua perlu diberdayakan untuk melakukannya. 

“Orang tua yang dua-duanya bekerja memang ada, tapi yang banyak kan ayah saja, masih ada ibu di rumah,” ujar Kak Seto, Senin, 8 Agustus 2016. Untuk itu, Seto mengingatkan agar jangan sampai full day school menggantikan pendidikan orang tua kepada anaknya.

Menurut dia, pendidikan keluarga juga sangat penting bagi anak, tidak hanya urusan sekolah saja. Ia juga menilai anak-anak perlu mendapat pendidikan nonformal agar bisa belajar hal lain. "Belajar tentang kehidupan, seperti bertani dan lain-lain," ujarnya. Pendidikan seperti itu juga diperlukan untuk anak-anak sebelum mereka terjun ke masyarakat.

Dari segi pendidikan, Seto menilai konsep tersebut tidak efektif. Sebab, masih sedikit guru yang mampu mengajar secara interaktif di kelas, sehingga bisa menimbulkan kebosanan pada anak-anak. Padahal ini penting agar anak-anak memiliki motivasi dari dalam dirinya untuk belajar di sekolah. 

Baca: Soal Full Day School, Ganjar: Jangan Sampai Murid Stres

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menilai, konsep sekolah sehari hanya cocok diterapkan pada sekolah-sekolah yang berada di perkotaan dengan dukungan fasilitas belajar-mengajar dan ekstrakurikuler yang lengkap. "Tanpa fasilitas yang lengkap, hasilnya nol," ujarnya, Selasa, 9 Agustus 2016. 

Dedi mengingatkan agar Mendikbud tidak hanya melihat Jakarta sebagai pijakan pengambilan keputusan terkait pendidikan sekolah. "Tapi lihat juga Papua, Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, termasuk Jawa Barat. Tentu tidak akan semuanya cocok," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia mengatakan tetap akan memegang konsep pendidikan berkarakter yang sudah dijalankannya sejak 2008, yang menitikberatkan anak-anak belajar sambil berdikari di bidang pertanian dan peternakan. 

Sepulang sekolah, anak-anak membantu orang tuanya di sawah, belajar bercocok tanam, berladang, beternak, dan berkegiatan lain yang sifatnya mengasah kemandirian mereka kelak. "Ini juga solusi kami di Purwakarta untuk generasi mendatang yang mampu menciptakan ketahanan pangan," tuturnya.

Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengingatkan, setiap daerah mempunyai kultur yang berbeda-beda. "Di Jawa Barat itu jam sekolah SD dan SMP sampai sore karena dipakai diniyah, buat belajar mengaji. Ini ada pengaruh kultur," ujarnya, Selasa, 9 Agustus 2016.

Baca: Deddy Mizwar: Full Day School Perlu Perhatikan Kultur Daerah

Petisi menolak rencana full day school pun dibuat. Salah satu orang tua murid bernama Deddy Mahyarto Kresnoputro menjadi penggagasnya. "Semoga dengan petisi ini kita bisa membuat para pembuat kebijakan sadar bahwa pilihan ini justru berbahaya," ujar Deddy, seperti dikutip dari laman petisinya di situs change.org, Selasa.

Petisi tersebut total membutuhkan 25 ribu tanda tangan untuk mencapai target dukungan yang dibutuhkan. Hingga sore kemarin, lebih dari 21 ribu telah membubuhkan tanda tangan. 

Lewat petisi tersebut, Deddy berharap dapat mendorong orang tua dan praktisi pendidikan agar mencari solusi terbaik bagi kemajuan anak-anak Indonesia. Nantinya, kata dia, petisi itu akan dikirimkan langsung kepada Presiden Joko Widodo dan Muhadjir Effendy.

AMIRULLAH | DIKO OKTARA |NANANG SUTISNA | AHMAD FIKRI | GHOIDA RAHMAH

Baja Juga:
Pilkada DKI: Head to Head, Ahok Versus Siapa?
Alasan 1,4 Juta Ekstasi Freddy Tak Disita Saat di Cina


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Menko PMK Muhadjir Effendy Harap MK Hasilkan Putusan Terbaik dalam Sengketa Pilpres

3 hari lalu

Menko PMK Muhadjir Effendy hadir dalam sidang perselisihan hasil Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Jumat 5 April 2024. Agenda hari ini ialah mendengarkan kesaksian empat menteri kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin. TEMPO/Subekti.
Menko PMK Muhadjir Effendy Harap MK Hasilkan Putusan Terbaik dalam Sengketa Pilpres

Muhadjir mengatakan, putusan terbaik perlu dibuat karena MK merupakan lembaga hukum tertinggi. Keputusan MK juga tidak bisa diganggu gugat.


Faisal Basri Blak-blakan Kritik 3 Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres: Mereka Hanya Baca Pidato Kenegaraan

11 hari lalu

Ekonom Faisal Basri dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
Faisal Basri Blak-blakan Kritik 3 Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres: Mereka Hanya Baca Pidato Kenegaraan

Faisal Basri menanggapi kesaksian empat menteri Presiden Jokowi dalam sidang sengketa Pilpres 2024. Tiga di antaranya disebut hanya membaca pidato.


Diskon Tarif Tol Trans Jawa Arus Mudik dan Arus Balik Sampai Kapan? Catat Tanggal dan Ruas Jalan Tolnya

12 hari lalu

Sejumlah kendaraan pemudik antre memasuki Gerbang Tol Cikampek Utama menuju arah Tol Cipali di Karawang, Jawa Barat, Jumat, 5 April 2024. PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) lakukan contraflow dari KM 55 hingga KM 70 arah Cikampek ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek untuk mengurai peningkatan volume lalu lintas pada periode arus mudik Hari Raya Idul Fitri 1445 H. ANTARA /Aprillio Akbar
Diskon Tarif Tol Trans Jawa Arus Mudik dan Arus Balik Sampai Kapan? Catat Tanggal dan Ruas Jalan Tolnya

Batas waktu diskon tarif Tol Trans Jawa untuka rus mudik dan arus balik, sampai kapan dan di ruas jalan tol mana saja?


Riwayat Pendidikan 4 Menteri Jokowi yang Beri Keterangan Saat Sidang Sengketa Pilpres di MK

18 hari lalu

(ki-ka) Menko PMK Muhadjir Effendy, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini hadir dalam sidang perselisihan hasil Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Jumat 5 April 2024. Agenda hari ini ialah mendengarkan kesaksian empat menteri kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin. TEMPO/Subekti.
Riwayat Pendidikan 4 Menteri Jokowi yang Beri Keterangan Saat Sidang Sengketa Pilpres di MK

Ini pendidikan terakhir 4 menteri Jokowi yang dipanggil MK pada sidang sengketa pilpres: Sri Mulyani, Risma, Muhadjir Effendy, Airlangga Hartarto.


Ketua MK Tegur Muhadjir karena Bela Jokowi soal Bagi-bagi Bansos

19 hari lalu

Ketua Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi Suhartoyo memimpin sidang perselisihan hasil Pilpres 2024 dengan pemohon capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar dan pemohon capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Senin Rabu 3 April 2024. Sidang tersebut beragenda mendengarkan keterangan saksi dan ahli yang dihadirkan oleh termohon yakni KPU membawa satu ahli dan dua saksi fakta, sedangkan Bawaslu membawa satu ahli dan tujuh saksi. TEMPO/Subekti.
Ketua MK Tegur Muhadjir karena Bela Jokowi soal Bagi-bagi Bansos

Menko PMK Muhadjir sempat kena tegur Hakim MK karena dianggap memberikan pembelaan untuk program bansos yang dilakukan Jokowi.


Jadi Saksi Sengketa Pilpres di MK, Muhadjir Sebut Tak Ada Pejabat 100 Persen Netral

19 hari lalu

Menko PMK Muhadjir Effendy hadir dalam sidang perselisihan hasil Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Jumat 5 April 2024. Agenda hari ini ialah mendengarkan kesaksian empat menteri kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin. TEMPO/Subekti.
Jadi Saksi Sengketa Pilpres di MK, Muhadjir Sebut Tak Ada Pejabat 100 Persen Netral

Muhadjir Effendy menyatakan tidak ada pejabat yang netral karena setiap orang memiliki preferensi dan tendensi politik.


Sidang Sengketa Pilpres: Apa Kata 4 Menteri tentang Bansos Jokowi?

20 hari lalu

Foto kolase:  Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko PMK Muhadjir Effendy, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Sosial Tri Rismaharini dalam sidang sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Jumat 5 April 2024. TEMPO/Subekti.
Sidang Sengketa Pilpres: Apa Kata 4 Menteri tentang Bansos Jokowi?

Empat menteri tampil di sidang sengketa pilpres menjelaskan tentang bansos Jokowi, yang dianggap tim hukum Anies dan Ganjar menguntungkan Prabowo


Begini Kata Sri Mulyani, Airlangga Hartarto, Risma, Muhadjir Effendy Saat Sidang Sengketa Pilpres atau PHPU di MK

20 hari lalu

(ki-ka) Menko PMK Muhadjir Effendy, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini hadir dalam sidang perselisihan hasil Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Jumat 5 April 2024. Agenda hari ini ialah mendengarkan kesaksian empat menteri kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin. TEMPO/Subekti.
Begini Kata Sri Mulyani, Airlangga Hartarto, Risma, Muhadjir Effendy Saat Sidang Sengketa Pilpres atau PHPU di MK

Keempat Menteri Jokowi bicara di sidang sengketa Pilpres atau PHPU di MK. Apa kata Sri Mulyani, Airlangga Hartarto, Risma, Muhadjir Effendy?


Muhadjir Effendy Sebut Anggaran Rp 496,8 Triliun untuk Perlinsos Sudah Disetujui DPR

20 hari lalu

Menko PMK Muhadjir Effendy hadir dalam sidang perselisihan hasil Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Jumat 5 April 2024. Agenda hari ini ialah mendengarkan kesaksian empat menteri kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin. TEMPO/Subekti.
Muhadjir Effendy Sebut Anggaran Rp 496,8 Triliun untuk Perlinsos Sudah Disetujui DPR

Muhadjir Effendy menyebut program perlinsos ditujukan untuk menurunkan tingkat kemiskinan masyarakat Indonesia.


Muhadjir Effendy Sebut Bansos Penting untuk Dorong Daya Beli Masyarakat Miskin

20 hari lalu

Menko PMK Muhadjir Effendy hadir dalam sidang perselisihan hasil Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Jumat 5 April 2024. Agenda hari ini ialah mendengarkan kesaksian empat menteri kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin. TEMPO/Subekti.
Muhadjir Effendy Sebut Bansos Penting untuk Dorong Daya Beli Masyarakat Miskin

Tak hanya Muhadjir, tiga menteri lain juga turut memberikan keterangan terkait bansos di sidang sengketa pilpres hari ini.