TEMPO.CO, Pekanbaru - Dua mahasiswa Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau yang tengah melakukan kuliah kerja nyata di Desa Titi Akar, Kecamatan Rupat Utara, Bengkalis, tewas tenggelam di perairan Beting Aceh.
Dua korban itu adalah Sri Winarni, mahasiswi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, dan Ayut Rumpoko, mahasiswa Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian dan Peternakan.
Kepala Kepolisian Resor Bengkalis Ajun Komisaris Besar Hadi Wicaksono menyebutkan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 11.00, saat rombongan mahasiswa KKN tersebut meninjau lokasi kegiatan penanaman pohon. Rombongan yang terdiri atas 14 mahasiswa itu menyeberang laut menggunakan perahu pompong menuju Pulau Beting Aceh.
Setelah survei lokasi kegiatan penanaman pohon, para mahasiswa memutuskan mandi berenang di sekitar perairan Beting Aceh. “Mahasiswa tersebut mandi berenang," kata Hadi, Selasa, 9 Agustus 2016.
Saat berenang itu, korban Sri Winarti bersama mahasiswa lain, Tedi, terbawa gelombang arus laut. Melihat kedua rekannya terseret arus, korban Ayut Rumpoko bersama rekannya yang lain berusaha menolong. Namun, lantaran arus gelombang yang begitu kuat, mereka hanya bisa menyelamatkan Tedi. Sedangkan Ayut Rumpoko yang berusaha menyelamatkan Sri Winarti malah turut terserat gelombang.
"Korban Sri Winarti tidak sanggup berenang," ucap Hadi.
Mahasiswa lain lalu berusaha mencari bantuan dengan memanggil kapal nelayan yang sedang mencari ikan. Para nelayan dan warga kemudian berusaha mencari korban. Setelah 30 menit dilakukan pencarian, Sri Winarti ditemukan. Tapi, tak lama kemudian, korban mengembuskan napas terakhirnya.
"Semula, korban yang masih bernapas langsung dilarikan ke Puskesmas. Namun akhirnya nyawa korban tidak dapat diselamatkan," ucap Hadi.
Sedangkan pencarian korban Ayut Rumpoko dilanjutkan dengan melibatkan Kesatuan Polisi Air, TNI Angkatan Laut, dan syahbandar. Namun korban akhirnya ditemukan dalam keadaan meninggal sekitar pukul 13.30.
"Selanjutnya korban dibawa ke Puskesmas Desa Suka Damai untuk dilakukan visum," tutur Hadi.
RIYAN NOFITRA