TEMPO.CO, Kendari - Seorang pekerja asal Tiongkok, Yin Angin 47 tahun, tewas dalam kecelakaan kerja saat sedang memasang cerobong pabrik pengolahan nikel (smelter) milik perusahaan tambang nikel, PT Virtue Dragon Nickel International, di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.
Kepala Kepolisian Resor Konawe Ajun Komisaris Besar Jemy Junaidi menjelaskan, kematian Yin Angin terjadi Senin, 8 Agustus 2016. Saat itu korban bersama empat rekannya sedang mengerjakan pemasangan cerobong pabrik.
Menurut Jemy, untuk memasang cerobong pada ketinggian 15 meter itu para pekerja ditarik menggunakan crane. Tiba-tiba pijakan tangga besi tidak kuat menahan beban, lalu patah. “Pengikat savety care juga terlepas,” katanya saat dimintai konfirmasi oleh Tempo, Selasa siang, 9 Agustus 2016.
Yin Angin tewas di lokasi kejadian. Sedangkan empat rekannya mengalami patah tulang lengan dan kaki. Mereka adalah Chen da Yong, 48 tahun, Chu Saw Bo (30), Chen Yong Siang (45), dan Un Ming Sun (31).
Polisi sudah meminta keterangan pengawas pabrik. Namun, pengusutan terus diperdalam guna mengetahui penyebab pasti terjadinya kecelakaan kerja itu. “Murni kecelakaan kerjakah atau karna adanya faktor kelalaian,” ujar Jemy.
General Manager PT Virtue Dragon Nickel International Rudi Rusmadi mengatakan jenazah Yin Angin saat ini disemayamkan di Rumah Sakit Ismoyo, Kendari. Selanjutnya jenazah dipulangkan ke negara asalnya, Tiongkok, oleh perusahaan. “Perusahaan sedang menngurus semua kelengkapan dokumen, termasuk berita acara pemeriksaan,” ucap Rudi.
Rudi menjelaskan, saat ini terdapat 319 pekerja asing yang didatangkan dari Tiongkok yang bekerja sebagai tenaga tekhnis di PT Virtue Dragon Nickel International. Mereka sedang menyelesaikan pembangunan smelter terbesar di kawasan Indonesia Timur, yang direncanakan beroperasi pada awal 2017.
ROSNIAWANTY FIKRI