Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kemanakah Arah Kebijakan Tarif Cukai?

image-gnews
Kebijakan tarif cukai rokok ternyata berimbas pada rontoknya industri di kelas menengah dan bawah. Raksasa asing semakin mendominasi?
Kebijakan tarif cukai rokok ternyata berimbas pada rontoknya industri di kelas menengah dan bawah. Raksasa asing semakin mendominasi?
Iklan

INFO NASIONAL - Kementerian Keuangan Republik Indonesia telah menetapkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 198 /PMK.010/2015 tanggal 6 November 2015. Aturan iniberisi perubahan kedua atas PMK Nomor 179/PMK.011/2012 tentang Tarif Cukai Hasil Tembakau, dengan ketentuan tarif cukainya berlaku mulai 1 Januari 2016 lalu.

Kebijakan tarif cukai hasil tembakau ini dimaksudkan sebagai salah satu upaya mengejar pencapaian target penerimaan perpajakan, yang beberapa tahun belakangan selalu meleset. Kontribusi cukai terhadap penerimaan negara pada 2015 lalu tercatat 144,6 triliun, dan sebanyak 96,4 persendi antaranya disumbang dari cukai rokok.

Ada yang menarik sekaligus iroinis di balik kebijakan cukai hasil tembakau ini. Sebagai penyumbang terbesar terhadap pendapatan cukai, dalam dekade terakhir ini industri rokok tak henti digempur oleh kampanye yang memposisikan mereka secara negatif. Pemerintah melalui roadmap Kementerian Perindustrian pada 2015-2020 pun menempatkan prioritas aspek kesehatan melebihi aspek tenaga kerja dan penerimaan negara.

Kebijakan menaikkan tarif cukai dengan pola tertentu pun dalam beberapa tahun belakangan terbukti berimplikasi pada rontoknya pelaku industri ini di kelas menengah ke bawah. Puluhan perusahaan terpaksa gulung tikar karena tak lagi ekonomis ketika dihadapkan pada struktur biaya yang tak bisa mereka imbangi dengan pricing dalam pemasaran produknya.

Implikasi berikutnya ada pada para pekerjanya. Tutupnya puluhan pabrik rokok dengan segera menyebabnya puluhan ribu tenaga kerja di sentra-sentra industri ini kehilangan sumber penghidupannya.

Pertanyaannya kemudian: apakah kebijakan tarif cukai yang dijalankan pemerintah ini sukses menurunkan produksi dan konsumsi rokok, jika itu dianggap sebagai sasaran yang menitik-beratkan aspek kesehatan?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Data yang ada menunjukkan sebaliknya. Runtuhnya industri rokok kelas menengah-bawah serta gelombang pemutusan hubungan kerja terhadap buruh pabrik rokok ternyata berbanding terbalik dengan jumlah produksi dan penerimaan cukai. Jumlah produksi dan penerimaan cukai dari tahun ke tahun terus meningkat. Pada 2014 kapasitas produksi rokok mencapai 346 miliar batang, dan 2015 tercatat naik jadi 362 miliar batang.

Jika beberapa sasaran yang hendak dicapai meleset, lantas siapa yang mengambil manfaat dari kebijakan tarif cukai ini? Ambruknya industri rokok kelas menengah-bawah rupanya diikuti oleh gelombang lain, yakni mekanisasi yang menggeser metode produksi dari kretek tangan ke kretek mesin. Pada saat bersamaan, terjadi penyusutan jumlah pelaku dalam industri ini melalui proses akuisisi oleh para pemain raksasa atas perusahaan yang kecil yang bertumbangan. Perlahan tapi pasti, terjadi pengalihan pemilikan dari para pengusaha lokal ke investor asing yang semakin mendominasi.

Beberapa poin inilah yang, antara lain, akan menjadi fokus diskusi dalam acara Ngobrol@TEMPO yang bertema “Ke Manakah Arah Kebijakan Tarif Cukai Hasil Tembakau?”, pada Kamis, 11 Agustus 2016.

Diskusi ini akan menghadirkan panel pembicara yang mewakili regulator, perwakilan industri tembakau, dan pengamat ekonomi.Staff Ahli Bidang Organisasi, Birokrasi, dan Teknologi Informasi Kementerian Keuangan Republik Indonesia Susiwijono,Ketua Forum Masyarakat Industri Rokok Indonesia,danDirektur INDEF  Enny Srii Hartati.  (*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Cara Merawat Ban Tubeless Mobil

7 November 2022

Cara Merawat Ban Tubeless Mobil

Agar ban tubeless Anda mampu bertahan lama, pasti harus diperlakukan dengan baik sehingga tidak cepat rusak.


Guru TIK Batam Makin Melek Digital

29 Agustus 2022

Kemenkominfo Menyelenggarakan Kelas Literasi Digital dalam Bimbingan Teknis untuk MeningkatkanKompetensi Guru TIK di Kota Batam | Foto: KEMENKOMINFO
Guru TIK Batam Makin Melek Digital

Kemenkominfo Menyelenggarakan Kelas Literasi Digital dalam Bimbingan Teknis untuk MeningkatkanKompetensi Guru TIK di Kota Batam


Semakin Mudah, LRT, Bus, dan Angkot di Palembang Sudah Terintegrasi

27 Februari 2022

Semakin Mudah, LRT, Bus, dan Angkot di Palembang Sudah Terintegrasi

Integrasi memudahkan aksesibilitas dan meningkatkan kenyamanan masyarakat menggunakan angkutan umum perkotaan di Palembang dan sekitarnya.


Gus Muhaimin Rajut Spirit Perjuangan Kiai Abbas di Pesantren Buntet Cirebon

27 Februari 2022

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar
Gus Muhaimin Rajut Spirit Perjuangan Kiai Abbas di Pesantren Buntet Cirebon

Gus Muhaimin mengaku spirit perjuangan Kiai Abbas akan terus dikenang sepanjang masa.


Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota Utamakan Nelayan Kecil

27 Februari 2022

Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota Utamakan Nelayan Kecil

Kuota tersebut dimanfaatkan untuk nelayan lokal, bukan tujuan komersial (penelitian, diklat, serta kesenangan dan rekreasi), dan industri


BNI Siapkan Layanan Beyond Banking untuk 8 Juta Diaspora Indonesia

19 Februari 2022

(Ki-ka) Direktur Utama BNI Royke Tumilaar, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, dan Direktur Treasury dan International BNI Henry Panjaitan bersama sekitar 300 diaspora Indonesia yang hadir secara virtual dalam Acara Silaturahmi Daring Diaspora Indonesia, Sabtu (19/2/2021).
BNI Siapkan Layanan Beyond Banking untuk 8 Juta Diaspora Indonesia

Kolaborasi diaspora dengan perbankan nasional merupakan upaya untuk terus menciptakan banyak peluang investasi di luar negeri.


Mesin ATM BNI di Kantor Rans, Pakar: Strategi Bank Genjot Literasi Keuangan

19 Februari 2022

Mesin ATM BNI
Mesin ATM BNI di Kantor Rans, Pakar: Strategi Bank Genjot Literasi Keuangan

Heboh Raffi Ahmad dan Nagita Slavina yang mendapatkan kado ulang tahun mesin ATM dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI).


Bamsoet Optimistis Pengaspalan Kembali Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika Segera Selesai

19 Februari 2022

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo
Bamsoet Optimistis Pengaspalan Kembali Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika Segera Selesai

Tes pramusim MotoGP yang telah digelar pada 11 Maret 2022 menjadi pelajaran penting menghadapi race MotoGP pada 18-20 Maret 2022 nanti.


Dukung KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali

19 Februari 2022

Dukung KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali

Kesuksesan penyelenggaraan G20 Indonesia akan menjadi bukti keandalan listrik PLN dalam mendukung kegiatan berstandar dunia.


HNW: Sebaiknya Pemerintah Segera Mencabut Permenaker 2/2022

19 Februari 2022

Wakil Ketua MPR RI Dr. H. M Hidayat Nur Wahid, MA
HNW: Sebaiknya Pemerintah Segera Mencabut Permenaker 2/2022

Sikap yang memaksakan tetap berlakunya Permenaker 2/2022 itu bisa menciderai nilai kemanusiaan dan keadilan dalam Pancasila.