INFO JABAR - Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Provinsi Jawa Barat Netty Heryawan mengatakan, perempuan perlu mempersiapkan tindakan preventif dari diri sendiri untuk mencegah menjadi korban kekerasan. Salah satunya dengan mempelajari beladiri.
"Bagaimana mungkin dapat membangun bangsa ini menjadi kuat sedangkan anak-anak kita sudah layu sebelum berkembang?" kata Netty saat menghadiri Seminar "Girl's Don't Be A Victim, Fight Back In 5 Second yang digagas oleh Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Jawa Barat di Yayasan Sosial Mutiara Kemakmuran Sejahtera, Bandung, pada Sabtu, 6 Agustus 2016.
Baca Juga:
Netty sangat mengapresiasi INTI Jawa Barat yang peduli pada permasalahan sosial, khususnya kaum termajinalkan yaitu perempuan. Dia berharap setiap teknik gerakan yang diajarkan dapat dipelajari dengan mudah dan cepat dipahami sehingga semakin banyak perempuan yang menguasai teknik beladiri ini.
“Saya berharap apa yang dilakukan pada seminar ini dapat menjadi inspirasi oleh kelompok lain untuk mengembangkan hal serupa dalam melindungi dan membentengi perempuan dan anak yang sering kali menjadi korban kekerasan,” ujar Netty.
Sementara itu, Ketua Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Jabar Dedy Widjaja mengatakan, perempuan yang menguasai beladiri ini bukan untuk menyombongkan diri, melainkan untuk membela diri dari berbagai macam bahaya seperti tindak kekerasan yang marak belakangan ini. "Melalui teknik dasar beladiri Aikido, perempuan dibekali bagaimana melakukan pertahanan dari tindak kekerasan hanya dalam lima detik," kata dia. (*)
Baca Juga: