Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Panasnya Pilgub DKI: Ahok dan Kisah Gerilya Meredam Risma

Editor

Bobby Chandra

image-gnews
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kiri); Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. dok.TEMPO
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kiri); Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. dok.TEMPO
Iklan

TEMPO.CO, Surabaya - Sejumlah warga Kota Surabaya meminta Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tidak mencalonkan diri sebagai gubernur menantang Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. Permintaan itu disampaikan saat Risma turun ke lapangan untuk meninjau beberapa proyek pemerintah Kota Surabaya. Masyarakat yang bertemu dan melihatnya selalu meminta Risma menolak dicalonkan sebagai Gubernur DKI.

Contohnya saja hari ini, Jumat 5 Agustus 2016. Tempo mengikuti Risma sejak keluar dari rumahnya di Taman Pondok Indah Wiyung, Surabaya. Keluar rumah, Risma langsung beranjak meninjau beberapa lokasi proyek yang sedang digarap oleh Pemerintah Kota Surabaya. Lokasi pertama yang dikunjunginya adalah proyek saluran di Kedurus II Kecamatan Karangpilang Surabaya.

BACA: Panasnya Pilgub DKI: 2 Skenario yang Bisa Menghadang Ahok

Saat itu, beberapa penduduk yang melihat Risma langsung melambaikan tangan dan berteriak supaya Risma tidak ikut Pilkada DKI Jakarta. “Bu Risma, jangan ke Jakarta, di Surabaya saja,” teriak seorang penduduk sambil melambaikan tangan. Risma pun membuka kaca mobil untuk membalas lambaian tangan disertai senyuman.

Cerita untuk meredam Risma agar tak maju ke Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 pun sempat terekam dalam Majalah Tempo Edisi 18 Juli 2016. Kisah itu bermula ketika Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menyambangi ruang kerja Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Jakarta, Selasa, pertengahan Juli 2016.

BACA: Panasnya Pilgub DKI: 4 Amunisi Risma yang Bisa Kalahkan Ahok

Edi datang bersama Syahrial, koleganya sesama anggota DPRD dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Awalnya hanya berniat melakukan silaturahmi dan ngobrol santai tentang perayaan Lebaran, belakangan mereka bertiga terlibat pembicaraan mengenai pemilihan kepala daerah DKI Jakarta.

Orang yang mengetahui pertemuan tersebut bercerita, saat itu, Basuki mengutarakan keinginannya merangkul PDI Perjuangan untuk mendukung pencalonannya. Prasetyo dan Syahrial menyambut baik keinginan Basuki. Tapi, kata sumber itu, keduanya menegaskan, PDI Perjuangan bersedia menerima Basuki jika ia mendaftar sesuai dengan mekanisme partai. Atas jawaban tersebut, Basuki memilih tidak melanjutkan percakapan.

BACA: Warga Surabaya 'Teriak' Minta Risma Tak ke Jakarta

Prasetyo membenarkan, dia bersama Syahrial bertemu dengan Basuki di ruang kerjanya pada Selasa itu. "Hanya halalbihalal, karena belum sempat," ujar Prasetyo kepada Tempo seusai pelantikan Kepala Kepolisian RI di Istana Negara, medio Juli 2016. Dia menolak menjelaskan lebih jauh isi pembicaraan mereka saat itu. Basuki pun mengaku bertemu dengan Prasetyo dan Syahrial dan membahas soal pemilihan kepala daerah. Ia menilai itu wajar. "Kan, memang dekat dengan PDIP," katanya.

Setelah memutuskan maju melalui jalur independen dengan dukungan tiga partai, Hanura, NasDem, dan Golkar, Basuki terus berupaya menggandeng PDIP. Mantan Bupati Belitung Timur ini juga masih berkeinginan meminang Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat dari PDIP sebagai pasangannya dalam pemilihan kepala daerah DKI Jakarta 2017. Upaya ini selalu buntu lantaran PDIP ngotot Basuki harus mendaftar melalui partai dan meninggalkan jalur independen.

BACA: Pidato Asli Risma yang Dipelesetkan Pamit Ikut Pilgub DKI

Saat halalbihalal dengan semua pegawai Balai Kota, Senin, pertengahan Juli 2016, Basuki dan Djarot menyempatkan diri membahas skenario seandainya keduanya maju dalam pemilihan kepala daerah. Djarot tak membantah pembicaraan tersebut. Dia mengatakan proses masih terus berjalan dan masih terbuka kemungkinan dia maju bersama Basuki dalam pemilihan gubernur 2017. "Masih berkembang terus," ujar Djarot.

Upaya Basuki agar tetap bisa berduet dengan Djarot juga menjadi bahan pembicaraan ketika ia mengundang dua politikus Golkar, Yorrys Raweyai dan Fayakhun Andriadi, serta politikus NasDem, Victor Laiskodat, ke rumahnya di Pantai Mutiara. Kepada ketiganya, Basuki bercerita baru saja bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana. Menurut Basuki, Jokowi menyarankan dia tetap maju bersama Djarot dalam pemilihan kepala daerah tahun depan.

Selanjutnya: Perdebatan pun terjadi.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

1 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.


Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

4 hari lalu

Calon presiden nomor urut 01, Anies Baswedan, menyambangi rumah dinas pasangannya dalam kontestasi pilpres 2024, Muhaimin Iskandar, di Jl. Widya Chandra IV No. 23, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 20 April 2024. Anies bersama keluarganya tiba di rumah dinas Cak Imin pukul 14.46 WIB. TEMPO/Defara
Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan enggan menanggapi pertanyaan wartawan apakah akan maju lagi pada Pemilikan Kepala Daerah DKI Jakarta.


Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

4 hari lalu

Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo di Jakarta, Jumat 12 Mei 2023. ANTARA/Fath Putra Mulya
Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

Pengamat Politik Karyono menyebut ada tiga tokoh yang memiliki modal popularitas untuk maju Pilkada Jakarta. Siapa saja?


Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

5 hari lalu

Menteri  Sosial Tri Rismaharini  menjadi pembicara pembuka hari kedua Forum Infrastruktur Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD)di Paris Prancis, Rabu  pagi, 10 April 2024. (Sumber: Istimewa)
Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

Menurut sejumlah pengamat politik, Menteri Sosial Tri Rismaharini memiliki nama besar di Jakarta.


Risma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP

8 hari lalu

Menteri  Sosial Tri Rismaharini  menjadi pembicara pembuka hari kedua Forum Infrastruktur Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD)di Paris Prancis, Rabu  pagi, 10 April 2024. (Sumber: Istimewa)
Risma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful merespons kabar jika Tri Rismaharini atau Risma maju di Pilkada Jakarta 2024.


PDIP Masih Menjaring Nama untuk Pilkada Jakarta 2024: Banyak Tokoh Potensial

8 hari lalu

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat saat ditemui usai debat Capres 2024 di Istora Senayan, Minggu, 7 Januari 2024. Tempo/M. Faiz Zaki
PDIP Masih Menjaring Nama untuk Pilkada Jakarta 2024: Banyak Tokoh Potensial

Untuk Pilkada Jakarta 2024, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful mengatakan partainya saat ini masih menjaring nama.


Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris

10 hari lalu

Menteri Sosial Tri Rismaharini didampingi Dubes RI di Paris Mohamad Oemar beserta Isteri, berfoto bersama Anak-Anak Muda Indonesia  dalam silaturahmi Lebaran di KBRI Paris, Perancis, Kamis (11/4).
Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris

Lebaran di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paris tahun ini dihadiri sedikitnya 150 orang Diaspora dan Warga Bangsa yang kuliah maupun bekerja dan tinggal di sekitaran Perancis.


Faisal Basri Blak-blakan Kritik 3 Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres: Mereka Hanya Baca Pidato Kenegaraan

10 hari lalu

Ekonom Faisal Basri dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
Faisal Basri Blak-blakan Kritik 3 Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres: Mereka Hanya Baca Pidato Kenegaraan

Faisal Basri menanggapi kesaksian empat menteri Presiden Jokowi dalam sidang sengketa Pilpres 2024. Tiga di antaranya disebut hanya membaca pidato.


Mensos Jelaskan Program Pena kepada Direktur OECD

11 hari lalu

Mensos Jelaskan Program Pena kepada Direktur OECD

Direktur OECD membuka peluang program Pena dapat menjadi contoh untuk negara anggota lainnya.


Mensos Risma Dapat Apresiasi dari Direktur Tata Kelola Public OECD

13 hari lalu

Mensos Risma Dapat Apresiasi dari Direktur Tata Kelola Public OECD

Menteri Sosial Tri Rismaharini menjadi pembicara pembuka hari kedua Forum Infrastruktur Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) di Paris, Perancis, Rabu, 10 April 2024.