TEMPO.CO, Jakarta - Detasemen Khusus 88 Antiteror Kepolisian RI menangkap tiga terduga jaringan kelompok teroris pimpinan Santoso alias Abu Wardah. Penangkapan ini terjadi Kamis pagi, 4 Agustus 2016.
"Ketiganya adalah kurir aktif dari kelompok Santoso," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Kepolisian RI Brigadir Jenderal Agus Rianto di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, Jumat, 5 Agustus 2016.
Menurut Agus, mereka tidak masuk daftar pencarian orang alias DPO yang sudah ditetapkan polisi. Tapi mereka aktif sebagai kurir untuk mendukung operasional kelompok Santoso.
Ketiganya berinisial IA, JA, dan MA. Agus berujar, JA ditangkap di rumahnya di Palu. Sedangkan MA, yang diketahui bernama lengkap Muhammad Asmaul, ditangkap di Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu. "Yang bersangkutan akan berangkat ke Kalimantan. Sudah berada di dalam pesawat," kata Agus. Polisi bekerja sama dengan otoritas Bandara Mutiara Sis Al-Jufri menurunkan untuk Asmaul dari pesawat.
Santoso alias Abu Wardah tewas dalam baku tembak dengan Satuan Tugas Operasi Tinombala pada Senin 18 Juli 2016. Selain Santoso, anak buahnya bernama Mukhtar tewas tertembak. Kini kelompok Mujahidin Indonesia Timur masih menyisakan dua orang yang paling dicari aparat keamanan, yaitu Basri dan Ali Kalora.
REZKI ALVIONITASARI