TEMPO.CO, Ternate - Otoritas Bandar Udara Sultan Babullah Ternate memperpanjang waktu penutupan Bandara Babullah hingga Sabtu, 6 Agustus 2016. Langkah ini diambil lantaran aktivitas Gunung Gamalama masih mengeluarkan abu vulkanis yang berbahaya untuk aktivitas penerbangan.
Kepala Unit Pelaksana Penyelenggara Bandara Sultan Babullah Ternate Anung Bayumurti mengatakan, dari hasil koordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), terlihat ada kumpulan awan bercampur abu di atas Gunung Gamalama. Dengan kondisi seperti itu, kata dia, belum aman untuk dilakukan penerbangan dari dan ke Ternate.
“Bandara Babullah Ternate baru akan kami buka Sabtu besok pukul 11.00. Tapi itu pun bergantung pada aktivitas Gamalama," kata Anung kepada Tempo, Jumat, 5 Agustus 2016.
Akibat penutupan Bandara Sultan Babullah ini, Anung mengatakan sedikitnya 25 penerbangan dari empat maskapai dibatalkan setiap hari. Tumpukan penumpang yang hendak ke luar Ternate juga mulai terlihat di bandara tersebut.
“Tapi untuk hari ini kondisi sudah relatif baik. Gunung Gamalama terlihat mengeluarkan abu vulkanis dengan intensitas tipis. Landasan bandara juga sudah kami bersihkan,” ujarnya.
Petugas pos pemantauan Gunung Gamalama, Jajat Sudrajat, mengatakan Gunung Gamalama masih terlihat mengeluarkan asap putih tipis. Gempa tremor dengan amplitudo 0.5-1 mm b masih sering terjadi. Status Gamalama bahkan masih Waspada level II.
“Masyarakat juga masih dilarang mendekati kawah gunung hingga radius 1,5 kilometer. Dan semua jalur pendakian sudah ditutup,” ucapnya.
Gunung Gamalama mengeluarkan asap tebal disertai abu vulkanis setinggi 600 meter pada Rabu lalu, sekitar pukul 06.25 WIT. Akibat letusan gunung tersebut, enam kelurahan di Kecamatan Ternate Utara diselimuti abu vulkanik. Bandara Sultan Babullah juga terpaksa ditutup.
Penutupan bandara tersebut akibat dampak aktivitas Gunung Gamalama pernah terjadi pada Desember 2013. Ketika itu, penutupan berlangsung hingga sepekan.
BUDHY NURGIANTO