Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Panasnya Pilgub DKI: 2 Skenario yang Bisa Menghadang Ahok

Editor

Bobby Chandra

image-gnews
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kiri); Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. dok.TEMPO
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kiri); Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. dok.TEMPO
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago mengatakan ada dua skenario yang bisa menghadang Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memenangkan Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017. "Ahok tidak bisa dianggap enteng. Kalau partai salah ambil langkah, Ahok menjadi (gubernur lagi). Pertanyaannya, mau ngalahin Ahok apa enggak?" kata Pangi kepada Tempo, Kamis, 4 Agustus 2016.  

Menurut Pangi, skenario pertama adalah menciptakan kekuatan politik bipolar. Artinya, harus ada dua pasang calon yang bertarung dalam Pilgub Jakarta 2017 untuk meredam tingkat elektabilitas Ahok yang selalu mengungguli kandidat lain. Bila sampai muncul tiga pasangan calon, berarti partai tidak serius mengalahkan Ahok. Sebab, dukungan suara bisa menyebar dan pesaing Ahok tidak menang telak.

BACA: Akhirnya Risma Bicara Blak-Blakan Soal Pilkada DKI Jakarta

Skenario kedua, menurut Pangi, aliansi partai. Pangi menegaskan, penantang serius Ahok hanya bisa didapat jika partai mau rembuk bersama membentuk koalisi besar. "Kita tidak tahu apakah (skenario) itu akan membuat Gubernur Ahok memiliki penantang yang sepadan atau membuat dia belepotan. Sekarang belum ada simulasi ideal," ujarnya.

Dari dorongan pencalonan penantang Ahok yang mencuat ke publik, Pangi menilai, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bisa menjadi pasangan ideal bersama Sandiaga Uno. Sosok Risma, yang juga kader PDIP, dianggap mumpuni membangun kota yang humanis. Sedangkan Sandiaga, yang diusung Partai Gerindra, berlatar belakang pengusaha sukses. Selain keduanya, Sandiaga bisa diduetkan dengan Rizal Ramli dan Yusril Ihza Mahendra.

BACA: Projo Sebut Pendukung Jokowi Dukung Risma Maju Lawan Ahok

Ahok sendiri sebelumnya mengaku tak ambil pusing terkait dengan koalisi partai yang menjadi penantangnya untuk merebut kursi nomor satu di Jakarta. Ia tidak akan melobi partai mana pun untuk mengusung dia dalam Pilgub DKI. Ahok mengklaim, ia ingin menghapus stigma setiap calon kepala daerah harus melobi agar dicalonkan. "Itu saya ingin hapus," katanya di Balai Kota DKI, Kamis, 4 Agustus 2016.

Ia enggan mengomentari rencana koalisi besar yang digagas sejumlah partai. Menurut Ahok, koalisi partai untuk mencalonkan kepala daerah adalah hak demokrasi yang harus dihormati. "Itu hak partai, demokrasi. Enggak usah omongan lah, saya bukan orang partai," kata Ahok. Meski bukan lagi kader partai, Ahok mengaku masih menjalin hubungan baik dengan kader partai lain, seperti Djarot Saiful Hidayat, kader PDIP.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

BACA: Digoda Lawan Ahok, Risma: Saya Kadung Janji ke Arek Surabaya

Sebelumnya, Minggu, 31 Juli 2016, PDI Perjuangan menyatakan butuh koalisi besar untuk mengalahkan Ahok. Dewan Pengurus Daerah PDIP Jakarta kembali melakukan silaturahmi politik dengan mengundang pengurus Partai Kebangkitan Bangsa ke kantor PDIP. "Ini sinyal baik bahwa komunikasi partai politik yang sedang bersiap-siap menuju pemilihan 2017 lancar," kata pelaksana tugas Ketua DPD, Bambang Dwi Hartono.

Selama 1 jam, dua jajaran partai itu membicarakan arah koalisi. Pertemuan serupa juga dilakukan pengurus Gerindra, Kamis, pekan lalu. PDIP akan membentuk koalisi gemuk melawan Ahok. PDIP hendak bertemu dengan pengurus Partai Amanat Nasional untuk membicarakan hal yang sama. Pertemuan sudah diatur dengan pengurus Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan. "Jaminan agar yang kami ajukan terpilih sekali putaran," ucapnya.

FRISKI RIANA | DEVY ERNIS

PANASNYA PILGUB DKI
4 Amunisi Risma yang Bisa Kalahkan Ahok
2 Skenario yang Bisa Menghadang Ahok

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

23 hari lalu

Jakarta Banjir, Heru Budi Minta Maaf: Mohon Dimaklumi
Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.


Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

23 hari lalu

Terdakwa kasus tindak pidana penodaan agama Panji Gumilang (tengah kemeja kuning) saat hendak meninggalkan ruang persidangan di Pengadilan Negeri Indramayu, Jawa Barat, Rabu, 20 Maret 2024. Foto: ANTARA/Fathnur Rohman
Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.


81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

37 hari lalu

Wakil Presiden Ma'ruf Amin memotong tumpeng bersama istrinya, Wury Estu Handayani saat mengadakan tasyakuran hari ulang tahunnya di rumah dinasnya di Jalan Diponegoro, Jakarta, 11 Maret 2020. Ma'ruf Amin hari ini berulang tahun yang ke-77. TEMPO/Friski Riana
81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.


Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

41 hari lalu

Ilustrasi KJMU. Istimewa
Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?


Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

42 hari lalu

Politikus PDI Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyampaikan orasi politiknya dalam acara Ahokers Bareng Ganjar di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar-Mahfud, Jakarta, Minggu, 4 Februari 2024. Relawan Ahokers resmi mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Pilpres 2024. ANTARA/Aprillio Akbar
Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?


69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

42 hari lalu

Wakil Gubernur Deddy Mizwar memeriksa barisan saat upacara Resimen Mahasiswa Mahawarman di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, 11 Januari 2017. TEMPO/Prima Mulia
69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.


Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

46 hari lalu

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tertawa bersama dengan Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) usai hadiri acara pelantikan anggota DPRD DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin, 26 Agustus 2019. TEMPO/Muhammad Hidayat
Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

Pengamat politik mengatakan Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih memiliki suara kuat di Jakarta.


Di TPS Ahok, Ganjar-Mahfud Unggul dengan 113 Suara

14 Februari 2024

Mantan Gubernur DKI Jakarta, yang terakhir menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bersama istri, Puput Nastiti Devi dan putranya, Sean, menggunakan hak pilih di TPS 112 yang berada di Jalan Pantai Mutiara, Pluit Jakarta Utara. Rabu, 14 Febuari 2024. Ketiganya tampak kompak mengenakan baju berwarna gelap. TEMPO/Yuni Rahmawati
Di TPS Ahok, Ganjar-Mahfud Unggul dengan 113 Suara

Paslon Ganjar-Mahfud memimpin suara di TPS tempat Ahok menyalurkannhak suara.


Keluarga Ahok Sepaket Pilih Calon yang Berasal dari PDIP

14 Februari 2024

Mantan Gubernur DKI Jakarta, yang terakhir menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bersama istri dan dua anaknya gunakan gak pilih di TPS 112 yang berada di Jalan Pantai Mutiara, Pluit Jakarta Utara. Rabu, 14 Febuari 2024. TEMPO/Yuni Rahmawati
Keluarga Ahok Sepaket Pilih Calon yang Berasal dari PDIP

Ahok berharap, pemilu yang diadakan setelah Imlek ini membawa kemakmuran, keadilan, kesehatan dan kebahagiaan yang akan dirasakan oleh masyarakat.


Nyoblos di TPS 112 Pluit, Ahok Berharap Pemilu 2024 Bawa Kemakmuran

14 Februari 2024

Mantan Gubernur DKI Jakarta, yang terakhir menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bersama istri dan dua anaknya gunakan gak pilih di TPS 112 yang berada di Jalan Pantai Mutiara, Pluit Jakarta Utara. Rabu, 14 Febuari 2024. TEMPO/Yuni Rahmawati
Nyoblos di TPS 112 Pluit, Ahok Berharap Pemilu 2024 Bawa Kemakmuran

Ahok datang bersama istri dan dua anaknya pada pukul 07.10 WIB dengan mobil berwarna hitam.