Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tiga Stupa Peninggalan Abad IX Terlantar di Boyolali

image-gnews
Sejumlah petugas dibantu relawan membersihkan stupa di candi Borobudur, kabupaten Magelang, Jawa Tengah (17/2/2014). Sebanyak 210 relawan dari berbagai elemen masyarakat dan TNI dikerahkan untuk membersihkan candi Borobudur yang tertutup abu vulkanik erupsi gunung Kelud. TEMPO/Suryo Wibowo.
Sejumlah petugas dibantu relawan membersihkan stupa di candi Borobudur, kabupaten Magelang, Jawa Tengah (17/2/2014). Sebanyak 210 relawan dari berbagai elemen masyarakat dan TNI dikerahkan untuk membersihkan candi Borobudur yang tertutup abu vulkanik erupsi gunung Kelud. TEMPO/Suryo Wibowo.
Iklan

TEMPO.CO, Boyolali - Sebuah stupa tergolek tak terawat di tanah kosong yang ditumbuhi semak belukar di areal permakaman Dukuh Kestalan, Desa Nepen, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali. Stupa dari batu utuh berdiameter sekitar 1 meter dan ketinggian 1,5 meter itu terbujur miring dengan bagian ujungnya menghadap ke arah barat laut.

Selain ornamen-ornamen sederhana yang melingkar, tidak ada satu pun goresan semacam prasasti yang terukir di stupa yang tampak hijau oleh lumut itu. “Stupa ini sudah ada di sini sejak saya masih kecil,” kata Kepala Urusan Keuangan Desa Nepen, Muhtadi, saat mengantar Tempo ke lahan kas Desa Nepen itu pada Kamis, 4 Agustus 2016.

Menurut cerita lisan yang turun temurun di Desa Nepen, Muhtadi mengatakan, stupa tak berongga itu serpihan dari kereta Raden Sombo yang hancur karena tidak mampu melewati pasukan Harjuna. “Dulu, tak jauh dari stupa itu juga ada batu besar yang bentuknya menyerupai roda,” kata Muhtadi.

Namun, batu utuh berbentuk lingkaran dengan diameter 1,5 meter dan tebal 0,5 meter itu telah raib sekitar sepuluh tahun silam. Sekitar 300 meter di timur lokasi tergoleknya stupa, tepatnya di kebun milik warga Dukuh Nepen, juga tergolek dua batu utuh dengan cekungan di tengahnya (mirip bagian dasar stupa di Candi Borobudur).

Satu dari dua artefak itu kondisinya lebih mengenaskan dibanding stupa di Dukuh Kestalan, yaitu dalam posisi terbalik dan menjadi bagian dari pondasi pagar bambu kandang ayam milik warga. “Tiga bulan lalu, batu-batu itu pernah dikunjungi ahli benda purbakala (Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah). Tapi sampai sekarang belum ada tindak lanjut,” kata Kepala Desa Nepen, Sudirno.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut anggota Tim Museum Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Boyolali, Surojo, tiga stupa di Desa Nepen itu merupakan peninggalan komunitas Budha dari abad IX. “Stupa-stupa dari batu utuh itu membuka cakrawala baru di Boyolali yang selama ini banyak ditemukan peninggalan sejarah dari masa Hindu,” kata Surojo kepada Tempo.

Surojo mengatakan, hingga kini belum dilakukan penelitian secara mendalam terhadap tiga stupa di Desa Nepen. Maka itu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Boyolali mengusulkan kepada Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah agar segera dilakukan ekskavasi. “Kemungkinan masih banyak batu-batu sisa candi peninggalan Budha yang terpendam di sana,” kata Surojo.

DINDA LEO LISTY

 
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

19 Februari 2024

Lokasi Boulevard Kotabaru yang memanjang di tengah Jalan Suroto itu berada di kawasan heritage Kotabaru, Yogyakarta. Tempo/Pino Agustin Rudiana
Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

Kotabaru di masa silam merupakan permukiman premium Belanda yang dibangun Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono VII sekitar 1877-1921.


Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

8 Februari 2024

Gerbang Pecinan Kya-Kya di Surabaya (Sumber: shutterstock)
Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

Libur tahun baru imlek, kunjungan wisata ke kampung pecinan menjadi pilihan. Berikut rekomendasi destinasi wisata pecinan yang unik di Kota Surabaya


Makam Korban Pembantaian Rawagede Ditetapkan Jadi Cagar Budaya

26 Januari 2024

Ahli waris dari korban Tragedi Rawagede membersihkan makam keluarganya saat peringatan peristiwa Tragedi Rawagede di Desa Balongsari, Karawang, Jawa Barat, Selasa, 11 Desember 2018. Acara ini dihadiri para ahli waris untuk mengenang keluarganya yang menjadi korban. ANTARA/M Ibnu Chazar
Makam Korban Pembantaian Rawagede Ditetapkan Jadi Cagar Budaya

Kompleks pemakaman korban tragedi pembantaian Rawagede ditetapan menjadi cagar budaya.


Mengenal Kampung Majapahit Mojokerto, Ini Daya Tariknya

23 Januari 2024

Seorang warga duduk di pelataran rumah bergaya arsitektur Majapahit di Desa Bejijong, Kawasan Cagar Budaya Nasional Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur, 10 Maret 2016. Kampung Majapahit merupakan proyek Pemprov Jatim dengan Pemerintah Kabupaten Mojokerto. ANTARA/Ismar Patrizki
Mengenal Kampung Majapahit Mojokerto, Ini Daya Tariknya

Berikut daya tarik Kampung Majapahit, Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Apa saja?


4 Gedung dari Zaman Hindia Belanda di Palembang yang Direkomendasikan sebagai Cagar Budaya

4 Januari 2024

Gedung Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang ini direkomendasikan untuk dijadikan cagar budaya. Bangunan ini merupakan bekas rumah residen Palembang yang berasal dari reruntuhan Keraton Kuto Lamo. TEMPO/Parliza Hendrawan
4 Gedung dari Zaman Hindia Belanda di Palembang yang Direkomendasikan sebagai Cagar Budaya

Dari Gedung Ledeng hingga kantor dagang Belanda Jacobson Van Den Berg & Co di Palembang dinilai layak dijadikan cagar budaya.


Profil Gereja Katedral Jakarta, Tempat pernikahan Jonatan Christie dan Shanju Eks JKT 48

6 Desember 2023

Jonatan Christie menikah dengan Shania Junianatha, dalam pemberkatan pernikahan yang berlangsung di Gereja Katedral, Jakarta, Jumat, 1 Desember 2023. (Instagram/@jonatanchristieofficial)
Profil Gereja Katedral Jakarta, Tempat pernikahan Jonatan Christie dan Shanju Eks JKT 48

Pernikahan atlet bulu tangkis Jonatan Christie dan Shania Junianatha atau Shanju eks JKT 48 di Gereja Katedral Jakarta. Ini profil gereja 132 tahun.


Kisah Toko Merah di Kota Tua Jakarta yang Usianya Hampir Tiga Abad

21 November 2023

Toko Merah di yang terletak di tepi barat Kali Besar Barat, Jakarta in pernah menjadi sebuah toko milik warga Cina, Oey Liauw Kong sejak pertengahan abad ke-19. Nama tersebut juga didasarkan pada warna tembok depan bangunan yang bercat merah hati langsung pada permukaan batu bata yang tidak diplester. Tempo/Rully Kesuma
Kisah Toko Merah di Kota Tua Jakarta yang Usianya Hampir Tiga Abad

Toko Merah di Kota Tua awalnya dibangun sebagai rumah, lalu beberapa kali beralih fungsi dari toko hingga kafe.


6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

21 November 2023

Kompleks Candi Batujaya di Karawang ditetapkan jadi Cagar Budaya Nasional. TEMPO | Hisyam Luthfiana
6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

Situs Candi Batujaya Karawang memiliki berbagai hal unik untuk digali, begini fakta-faktanya.


Kisah Jalan Suryakencana, Surga Kuliner Kota Bogor di Lintasan Jalur Anyer-Panarukan

19 November 2023

Suasana kawasan Suryakencana pada masa PPKM Darurat di Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa, 6 Juni 2021. Penutupan 10 ruas jalan di pusat Kota Bogor itu diberlakukan setiap hari mulai pukul 21.00 -24.00 WIB. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kisah Jalan Suryakencana, Surga Kuliner Kota Bogor di Lintasan Jalur Anyer-Panarukan

Jalan Suryakencana dikenal sebagai pusat kuliner di Kota Bogor. Ternyata jalan ini merupakan lintasan jalur Anyer-Panarukan yang dibangun Daendels.


5 Cagar Budaya di Gunung Penanggungan, Dianggap Suci sejak Dulu

6 November 2023

Jalur pendakian kuno berbentuk melingkar di atas Gunung Penanggungan, Jawa Timur yang ditemukan Tim Ekspedisi Ubaya, 4 November 2015. Foto: Dok Tim Ekspedisi Ubaya
5 Cagar Budaya di Gunung Penanggungan, Dianggap Suci sejak Dulu

Gunung Penanggungan dianggap suci sejak dulu, banyak cagar budaya yang berasal dari abad ke-10