TEMPO.CO, Ternate - Peningkatan aktivitas Gunung Gamalama di Maluku Utara berpengaruh terhadap penerbangan dari dan ke Ternate. Otoritas Bandara Sultan Babullah Ternate menutup sementara semua aktivitas penerbangan pada Rabu, 3 Agustus 2016.
Abdulah, seorang petugas Bandara Sultan Babullah, mengatakan penutupan sementara dilakukan lantaran abu Gunung Gamalama berbahaya untuk kegiatan penerbangan. “Benar, Bandara sudah ditutup, dan saat ini semua penerbangan ditunda hingga Kamis, 4 Agustus 2016,” kata Abdulah kepada Tempo.
Murtanto, petugas pengamatan Gunung Gamalama, mengatakan aktivitas erupsi gunung berapi itu makin meningkat. Berdasarkan data, Gunung Gamalama meletus eksplosif lemah berupa abu vulkanis dengan tinggi 500-600 meter ke arah tenggara hingga selatan. “Dan untuk peningkatan aktivitas ini, kami sudah menyampaikan peringatan tentang sebaran abu vulkanis di udara untuk keselamatan penerbangan,” tuturnya.
Menurut Murtanto, berdasarkan pengecekan lapangan, material abu Gunung Gamalama ditemukan tipis di daerah Kelurahan Akehuda, Ternate Utara, atau sebelah selatan-tenggara lereng Gunung Gamalama. Meski demikian, aktivitas Gunung Gamalama dinilai belum membahayakan.
“Statusnya masih waspada level II. Tapi kami tetap meminta masyarakat untuk tidak mendekati puncak gunung hingga radius 1,5 kilometer,” ujar Murtanto.
Gunung Gamalama merupakan satu dari lima gunung api yang ada di Maluku Utara. Gunung yang memiliki tinggi 1.715 meter di atas permukaan air laut itu dihuni sekitar 300 ribu jiwa. Pada Desember 2013, Gamalama juga mengeluarkan asap tebal dan membuat Bandara Sultan Babullah Ternate ditutup hingga sepekan.
BUDHY NURGIANTO