TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil tidak keberatan jika namanya terus-menerus dimasukkan dalam survei sebagai pesaing berat Gubernur Basuki Tjahaja Purnama dalam ajang Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2016.
"Kalau terus dimasukin survei ya silakan saja, saya ucapkan terima kasih," kata Ridwan Kamil di Metro Indah Mall di Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Rabu, 3 Agustus 2016.
Apa pun hasil surveinya, Ridwan Kamil memastikan keputusannya tidak berubah dan tetap memimpin Kota Bandung hingga masa jabatannya habis pada 2018. Menurut dia, hal tersebut sudah disampaikan kepada partai politik yang berniat mengusungnya.
"Saya sudah menyampaikan saya akan tetap di Bandung. Saya tidak ke Jakarta karena ingin berfokus kerja di Bandung. Inilah contohnya, hari ini merilis empat inovasi karena PR di Bandung masih banyak," ujar Ridwan Kamil.
Meski demikian, Ridwan Kamil tidak menutup kemungkinan untuk ikut dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018. Namun Ridwan Kamil perlu memetakan kekuatan dan popularitasnya di Jawa Barat.
"Demokrasi hari ini harus ilmiah, saya belum tahu ke Jawa Barat mungkin atau tidak. Enggak mau geer juga, jadi mau survei dulu. Kalau sudah puguh (jelas), saya kasih kabar," tutur Ridwan Kamil.
Diberitakan sebelumnya, Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia merilis hasil survei opinion leader untuk kandidat Gubernur DKI Jakarta menjelang Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017. Salah satu hasilnya, terdapat tiga nama yang kemudian paling direkomendasikan para pakar untuk menduduki kursi DKI-1.
Prioritas pertama adalah Gubernur DKI Jakarta inkumben Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yang dipilih 79,74 persen responden. Berada pada posisi kedua ada Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, yang dipilih 38,88 persen responden. Pada posisi ketiga ada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, yang dipilih 38,67 persen responden.
Hasil itu didapat berdasarkan survei dalam dua tahap. Tahap pertama adalah focus group discussion (FGD). Tahap kedua, wawancara dengan pakar yang akan berpartisipasi dalam survei ini, yakni pakar politik, pakar tata kota, pakar ekonomi, dan jurnalis. "Survei ini berbeda dengan survei untuk menakar elektabilitas,” cuit akun Twitter resmi LPP UI, Senin, 1 Agustus 2016.
Dalam hasil itu, Ahok dipandang sebagai kandidat yang paling memiliki visi, disusul Risma dan Ridwan Kamil. Ahok juga memimpin dalam kategori pengambil keputusan tidak populer. Ahok pun unggul dalam elektabilitas top of mind dengan 47 persen. Ridwan Kamil unggul dalam komunikasi politik. Sedangkan Risma unggul jauh dalam aspek karakter (personality).
PUTRA PRIMA PERDANA