TEMPO.CO, Palembang - Titik api atau hot spot mulai terdeteksi di beberapa wilayah di Pulau Sumatera, yang meliputi Sumatera Selatan, Jambi, Bangka Belitung, Sumatera Barat, Lampung, Sumatera Utara, Riau, dan Aceh. “Total terdapat 60 hot spot,” kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Agus Santosa, Rabu, 3 Agustus 2016.
BMKG Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II mencatat, khusus untuk wilayah Sumatera Selatan, titik api terbanyak terdapat di Kabupaten Ogan Komering Ilir, yakni di sekitar Mesuji Raya dan Tulung Selapan.
Menurut Agus, hingga Rabu pagi, 3 Agustus 2016, di Sumatera Selatan terdeteksi 12 hot spot yang tersebar di tujuh kabupaten. Lima titik di antaranya di Ogan Komering Ilir. Rinciannya, empat titik di Desa Dabuk Makmur, Kecamatan Mesuji Raya, selebihnya di Desa Tulung Selapan Ilir. Terdapat juga di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (1), Ogan Komering Ulu (1), Ogan Komering Ulu Selatan (1), Ogan Komering Ulu Timur (1), Prabumulih (1), dan Ogan Ilir (2 titik api).
Dua titik api di Ogan Ilir terdapat di Desa Arisan Jaya, Kecamatan Pemulutan Barat, daerah terdekat dengan Kota Palembang, ibu kota Provinsi Sumatera Selatan. Di Jambi terdapat dua titik api, di Bangka Belitung 4, Sumatera Barat 5, Lampung 7, Sumatera Utara 8, Riau 9, dan Aceh 13 titik api, terbanyak di Pulau Sumatera.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatera Selatan Yulizar Dinoto mengatakan, pihaknya berupaya melakukan pencegahan sejak dini agar kebakaran hutan dan lahan tidak menjadi bencana, seperti tahun sebelumnya.
Yulizar menjelaskan, sejak beberapa bulan terakhir, BPBD mengawasi secara intensif kawasan hutan dan lahan rawan terbakar, seperti di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Musi Banyuasin. "Patroli udara dan darat digiatkan, bahkan langsung water bombing."
PARLIZA HENDRAWAN