TEMPO.CO, Ternate - Pos pengamatan Gunung Gamalama menyatakan peningkatan aktivitas Gunung Gamalama pada hari ini lantaran dipengaruhi aktivitas gempa tektonik yang terjadi 86 kilometer arah barat daya Gamalama.
Martanto, salah satu petugas pos pengamatan Gunung Gamalama, Ternate, mengatakan akibat dari gempa tektonik terjadi pergerakan lempeng di barat daya Ternate dan membuat Gamalama mengeluarkan embusan disertai asap putih tebal setinggi 500-600 meter. Akibatnya, di sejumlah wilayah di Ternate diselimuti abu dengan skala tipis.
“Dan embusan abu tersebut dimulai pukul 06.28 WIT. Dan hingga saat ini status gunung Gamalama masih waspada level II,” kata Murtanto, Rabu, 3 Agustus 2016.
Menurut Murtanto, pengaruh gempa tektonik pada gunung api umumnya tidak menyebabkan terjadi erupsi seperti pengaruh gempa vulkanik. Karena itu, abu tipis yang dikeluarkan Gunung Gamalama bukanlah merupakan akibat erupsi.
“Biasanya penyebab lainnya hanya suara gemuruh, namun itu pun hanya sekali-kali dan kemudian menghilang. Makanya statusnya saat ini masih tetap,” ujar Murtanto.
Keterangan yang sama juga dikatakan Darno La Mane, Kepala Pos Pemantauan Gunung Gamalama. Darno mengatakan, hingga saat ini status gunung belum ditingkatkan. Dan pihaknya sudah melarang masyarakat untuk mendekati puncak gunung hingga radius 1,5 kilometer.
“Semua jalur pendakian bahkan sudah kami tutup. Saat ini kami masih memantau aktivitas gunung,” kata Darno.
BUDHY NURGIANTO