TEMPO.CO, Bandung - Dalam survei opinion leader yang digelar Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dinilai paling mampu melawan kandidat inkumben, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Bahkan Ridwan Kamil mampu mengungguli Ahok dalam hal komunikasi politik.
Ridwan Kamil menanggapi dengan mengatakan hasil survei tersebut menjadi poin evaluasi dirinya untuk bekerja melayani rakyat lebih baik. "Saya melihat hasil survei sebagai evaluasi untuk bekerja lebih baik dan berupaya mempertahankannya," kata Ridwan Kamil saat dihubungi melalui ponsel, Selasa, 2 Agustus 2016. (BACA: Ahok, Ridwan, Risma Kandidat Paling Kuat)
Meski dinilai mampu menandingi Ahok dalam Pilkada DKI Jakarta, hasil survei tersebut tidak membuat keputusan Ridwan Kamil berubah. Dia tetap bertahan di Bandung hingga masa jabatannya habis pada 2018. "Saya tidak akan ke Jakarta. Tapi, kalau masih dimasukin ke survei ya terserah," ujarnya.
Ridwan Kamil menjelaskan, meski banyak yang memintanya ikut dalam Pilkada DKI Jakarta, dukungan tersebut tidak harus dimanfaatkan. "Saya sering sampaikan, saya tetap bekerja sesuai semangat dan dinamika di Bandung. Politik itu tidak semata-mata memperebutkan kekuasaan, tapi pendidikan demokrasi dan pelayanan aspirasi publik," tuturnya.
(BACA: Soal Kapabilitas, Risma Kalah Tipis dari Ahok)
Diberitakan sebelumnya, Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia merilis hasil survei opinion leader untuk kandidat Gubernur DKI Jakarta menjelang pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017. Salah satu hasilnya, terdapat tiga nama yang paling direkomendasikan para pakar untuk menduduki kursi DKI-1.
Prioritas pertama adalah Gubernur DKI Jakarta inkumben, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yang dipilih 79,74 persen responden. Berada pada posisi kedua ada Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, yang dipilih 38,88 persen responden. Pada posisi ketiga, ada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, yang dipilih 38,67 persen responden. (BACA: Ahok Calon Gubernur Paling Temperamental)
Hasil itu didapat berdasarkan survei dalam dua tahap. Tahap pertama adalah focus group discussion (FGD). Tahap kedua, wawancara dengan pakar yang akan berpartisipasi dalam survei ini, yakni pakar politik, pakar tata kota, pakar ekonomi, dan jurnalis. "Survei ini berbeda dengan survei untuk menakar elektabilitas,” demikian kicau akun Twitter resmi LPP UI, Senin, 1 Agustus 2016.
Dalam hasil itu, Ahok dipandang sebagai kandidat yang paling memiliki visi, disusul Risma dan Ridwan Kamil. Ahok juga memimpin dalam kategori pengambil keputusan tidak populer. Ahok juga unggul dalam elektabilitas top of mind dengan 47 persen. Ridwan Kamil unggul dalam komunikasi politik. Sedangkan Risma unggul jauh dalam aspek karakter (personality).
PUTRA PRIMA PERDANA