Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wahid Foundation: Mayoritas Muslim Menolak Aksi Radikal  

Editor

Pruwanto

image-gnews
Ketua Umum PKBIB Yenny Zannuba Wahid. ANTARA/Saptono
Ketua Umum PKBIB Yenny Zannuba Wahid. ANTARA/Saptono
Iklan

TEMPO.COJakarta - Wahid Foundation mengungkapkan masih adanya potensi kelompok radikal di Indonesia. Sebanyak 11 juta warga Indonesia berpotensi melakukan kekerasan atas dalih jihad agama. Bahkan setengah juta masyarakat Indonesia sudah dan pernah berpartisipasi dalam radikalisasi melalui sweeping dan penyerangan rumah ibadah pemeluk agama lain.

"Berdasarkan hasil survei nasional yang kami lakukan, hasilnya 0,4 persen pernah ikut kegiatan radikal dan ada 7,7 persen responden berpotensi dan siap melakukan radikalisme," kata Direktur The Wahid Foundation Zannuba Arifa Chafsoh, yang akrab dikenal sebagai Yenny Wahid, di Hotel Rancamaya, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin, 1 Agustus 2016.

Yenny menjelaskan, hasil survei nasional berjudul "Penguatan Toleransi dan Gerakan Merespons Ekstremisme" ini dilakukan pada April-Mei 2016. Responden merupakan muslim dari 34 provinsi Indonesia berusia lebih dari 17 tahun atau sudah menikah. Mereka umumnya menolak tindakan radikal. Jumlahnya mencapai 72 persen dari responden, "Alhamdulillah, berdasarkan hasil survei kami, mayoritas umat muslim Indonesia atau 72 persen menolak tindakan radikal," kata Yenny. Survei melibatkan 1.520 responden. 

Survei Wahid Foundation ini bertujuan untuk memetakan persepsi intoleransi dan kecenderungan radikalisme Indonesia. "Survei ini sekaligus membantu kami dalam mengidentifikasi faktor sosial keagamaan yang mempengaruhi persepsi intoleran dan radikalisme di masyarakat," kata Manajer Riset Program Prioritas Wahid Foundation AA Nugroho.

Wahid Foundation menganggap intoleransi dan radikalisme terutama dipengaruhi oleh pemahaman agama Islam yang bersifat harfiah. "Apalagi jika pemahaman tersebut diberi ruang publik dalam bentuk ceramah atau pengajaran keislaman," kata Nugroho.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Survei ini sekaligus menunjukkan sikap 74,5 persen responden yang beranggapan demokrasi di Indonesia upaya membentuk pemerintahan yang paling baik. Sebanyak 82,3 persen responden menyatakan Pancasila dan Undang-Undang Dasar adalah dasar terbaik untuk kehidupan berbangsa dan bernegara. "Untuk itu, hasil survei ini akan dijadikan rekomendasi bagi pemerintah soal pentingnya penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku kekerasan yang mengatasnamakan agama dan penyebar kebencian," ujarnya.

Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki berjanji menyampaikan hasil survei Wahid Foundation kepada lembaga pemerintah yang relevan untuk menjadi rekomendasi dalam mengambil kebijakan penanganan, penanggulangan terorisme, dan deradikalisme di Indonesia. "Ini menjadi rekomendasi pemerintah," ucapnya.

M SIDIK PERMANA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

2 hari lalu

Kandidat presiden Rusia dan Presiden petahana Vladimir Putin tiba untuk berbicara setelah tempat pemungutan suara ditutup pada hari terakhir pemilihan presiden, di Moskow, Rusia, 17 Maret 2024. REUTERS/Maxim Shemetov
Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow


Terbentuknya Jaringan Gusdurian, Merawat Perjuangan dan Pemikiran Gus Dur

30 Oktober 2023

Ilustrasi Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid). (Foto Antara)
Terbentuknya Jaringan Gusdurian, Merawat Perjuangan dan Pemikiran Gus Dur

Simpatisan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, yang disebut Jaringan Gusdurian banyak dipertimbangkan oleh kandidat capres dalam setiap Pemilu


Profil Yenny Wahid, Sosok yang Diharapkan Nasdem Dipilih Anies Baswedan Jadi Cawapres

25 Juni 2023

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua Umum Pengurus Pusat Federasi Panjat Tebing Indonesia (PP FPTI) Yenny Wahid di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin, 19 September 2022. TEMPO/Lani Diana
Profil Yenny Wahid, Sosok yang Diharapkan Nasdem Dipilih Anies Baswedan Jadi Cawapres

Waketum Partai NasDem Ahmad Ali berharap capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan, akan memilih Yenny Wahid sebagai cawapres.


Profil Yenny Wahid yang Dijagokan PSI Menjadi Cawapres 2024, Apa Lagi Selain Putri Gus Dur?

7 Oktober 2022

Direktur Wahid Foundation, Yenny Wahid Mengecam Rencana Pencaplokan Israel terhadap Wilayah Palestina.
Profil Yenny Wahid yang Dijagokan PSI Menjadi Cawapres 2024, Apa Lagi Selain Putri Gus Dur?

PSI menjagokan Yenny Wahid sebagai calon wakil presiden 2024. Begini profil putri Gus Dur yang pernah menjadi Komisaris Garuda Indonesia ini.


Bima Arya Bantah Kasus GKI Yasmin Jadi Preseden Buruk Korban Intoleransi

17 Juni 2021

Sejumlah jemaat GKI Yasmin Bogor dan HKBP Filadelfia Bekasi melakukan ibadah Misa Natal di Taman Pandang Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, 25 Desember 2019. Ibadah ini mengangkat tema
Bima Arya Bantah Kasus GKI Yasmin Jadi Preseden Buruk Korban Intoleransi

Dalam penyelesaian kasus GKI Yasmin, Bima Arya menyebut ada 30 kali pertemuan formal dan 100 perundingan informal untuk mencapai kata sepakat.


Sengkarut GKI Yasmin, Bima Arya: Kayak Kerikil dalam Sepatu

16 Juni 2021

Direktur Nasional Gusdurian Network Indonesia (GNI), Zannuba Ariffah Chafsoh alias Yenny Wahid dan Wali Kota Bogor, Bima Arya bertemu di kantor The Wahid Institute, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 16 Januari 2021. TEMPO/M Yusuf Manurung
Sengkarut GKI Yasmin, Bima Arya: Kayak Kerikil dalam Sepatu

Bima Arya menganggap belum selesainya masalah pembangunan GKI Yasmin selama ini membuatnya tidak nyaman selama menjabat sebagai Wali Kota Bogor.


Dapat Ancaman dari Kelompok Radikal, Prancis Imbau Warganya Tinggalkan Pakistan

16 April 2021

Para pendukung partai politik Islam Tehreek-e-Labaik Pakistan (TLP) berlindung di tengah jet air selama protes terhadap penangkapan pemimpin mereka di Lahore, Pakistan 13 April 2021. [REUTERS / Stringer]
Dapat Ancaman dari Kelompok Radikal, Prancis Imbau Warganya Tinggalkan Pakistan

Massa kelompok Islam radikal Pakistan bentrok dengan polisi untuk memprotes penangkapan pemimpin mereka yang menuntut dubes Prancis diusir.


Prancis, Sekularisme, dan Kehati-hatian Menangani Islam Radikal

3 November 2020

Logo Te.co Blank
Prancis, Sekularisme, dan Kehati-hatian Menangani Islam Radikal

Prancis menjadi sorotan sejak peristiwa pembunuhan guru asal Paris. Penyebabnya, pernyataan mereka soal paham radikal. Diduga lost in translation.


Ini Reaksi Berbagai Politisi dan Kepala Negara Atas Terorisme di Nice

29 Oktober 2020

Petugas kepolisian berjaga di dekat lokasi terjadinya sebuah serangan yang dilakukan oleh seseorang dengan menggunakan pisau di gereja Notre Dame di Nice, Prancis, 29 Oktober 2020. Dalam serangan tersebut, petugas kepolisian memastikan dua orang tewas dan beberapa lainnya luka-luka. REUTERS/Eric Gaillard
Ini Reaksi Berbagai Politisi dan Kepala Negara Atas Terorisme di Nice

Kepala pemerintahan dan politisi dari berbagai negara bereaksi atas aksi terorisme yang terjadi Notre-dame Basilica, Nice, Prancis.


Dewan Muslim Prancis Mengecam Aksi Terorisme di Nice

29 Oktober 2020

Petugas kepolisian berjaga di dekat lokasi terjadinya sebuah serangan yang dilakukan oleh seseorang dengan menggunakan pisau di gereja Notre Dame di Nice, Prancis, 29 Oktober 2020. REUTERS/Eric Gaillard
Dewan Muslim Prancis Mengecam Aksi Terorisme di Nice

Dewan Keimanan Muslim Prancis mengutuk peristiwa teror yang terjadi di Gereja Notre-Dame Basilica, Nice Kamis ini