TEMPO.CO, Jakarta - Basuki Tjahaja Purnama membantah pertemuan tiga partai pendukungnya, yakni Partai NasDem, Partai Hati Nurani Rakyat, dan Partai Golongan Karya, dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan untuk mengusung Djarot Hidayat menjadi calon wakil gubernur dalam pemilihan kepala daerah DKI 2017. "Kami bukan mengusahakan atau apa gitu, ya," katanya kepada wartawan di Balai Kota DKI, Senin, 1 Agustus 2016.
Pekan lalu, Ahok menjelaskan, ketiga partai akan menemui PDI Perjuangan untuk membahas pemilihan kepala daerah DKI 2017.
Ahok, yang kini menjabat Gubernur DKI Jakarta, menuturkan pertemuan di antara partai politik hanya untuk berkomunikasi. Dia sendiri tidak mau ambil pusing dan menyerahkan urusan itu kepada partai pendukungnya.
Ahok mengaku belum ada keputusan terkait dengan nama calon pasangannya. Sebab, dia masih memiliki wakil gubernur sampai Oktober 2017, yaitu saat masa jabatannya habis. Wakil Gubernur DKI saat ini adalah Djarot, yang merupakan kader PDIP.
Sebelumnya, mantan Bupati Belitung Timur itu sempat memutuskan maju bersama Kepala Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah DKI Heru Budi Hartono dalam pilkada DKI 2017. Keputusan itu ia ambil sebagai pilihan bila maju melalui jalur perseorangan. Namun, pada akhirnya, Ahok telah memutuskan menggunakan jalur partai dalam pilkada mendatang.
FRISKI RIANA