TEMPO.CO, Jakarta - Arief Budhy Hardono, alumnus Fakultas Teknik Universitas Indonesia, terpilih menjadi Ketua Ikatan Alumni UI periode 2016-2019. Arief memperoleh 5.878 suara atau 52,76 persen dari total pemilih 11.142 orang.
Ketua Panitia Pemilihan, Ratu Febrina Erawati, mengatakan Arief mengungguli suara Ivan Ahda 860 suara (7,72 persen), Faldo Maldini 936 (8,4 persen) dan Chandra M. Hamzah 3.468 (31,13 persen). Awalnya, calon ketua Iluni UI ada enam orang. "Tapi dua calon mengundurkan diri. Moeldoko dan Fahri Hamzah," kata Ratu pada Minggu, 31 Juli 2016.
Pemilihan raya dilakukan dengan sistem elektronik, yakni voting. Panitia mengklaim, pemilihan kali ini mencetak sejarah total pemilih terbanyak se-Indonesia. "E-vote Iluni UI mengalahkan pemilihan e-vote Iluni Institut Teknologi Bandung."
Penanggung Jawab Munas dan Pemira UI, Rudi Yohanes, mengatakan pemilihan Ketua Iluni UI 2016-2019 termasuk yang paling demokratis. Sebab, kedaulatan melekat di diri alumni UI. Awalnya, Pemira UI menggunakan sistem perwakilan.
Perwakilan fakultas yang mempunyai alumni lebih dari 10 ribu berhak mengirim perwakilan sebanyak sembilan orang. Sedangkan fakultas yang jumlah alumninya di bawah 10 ribu berhak mengirim lima wakilnya untuk memilih. Total 120 orang yang memilih calon ketua.
"Tapi sekarang lebih demokratis. Kalau syarat seperti dulu banyak dimanfaatkan untuk jual-beli suara," ujarnya.
Total alumni UI mencapai 350 ribu orang, sedangkan yang terdaftar sebagai pemilih ada 32 ribu. Namun, yang tervalidasi dalam Pemira UI 22 ribu. "Hasil Pemira Ketua Iluni UI 2016-2019 sudah lebih dari target, yakni mencapai 11 ribu pemilih."
Ketua terpilih, kata dia, wajib merangkul semua alumni. Soalnya, alumni UI saat ini terpisah sesuai dengan bidang, fakultas, dan wilayah. Selain itu, ketua terpilih harus mampu membawa nama baik UI.
"Yang pasti banyak hambatan dalam, dari masalah politis hingga kelompok. Bahkan, banyak alumni hantu blau menjadi penghambat," ujarnya.
Arief menuturkan Pemira UI tahun ini menjadi terobosan revolusioner. Sebab, kedaulatan ada di tangan alumni UI tanpa perwakilan. "Saya akan kerja sama. Yang pasti membuat alumni semakin guyub," ucapnya.
Tantangan menjadi ketua Iluni, menurut dia, ialah menyatukan semua ikatan alumni dari tingkat fakultas, wilayah, sampai komisariat untuk kembali ke rumah Iluni UI. Iluni UI mempunyai peran berkontribusi langsung memberikan informasi dan nilai tambah bagi almamaternya.
"Iluni UI harus berperan membuat universitas lebih baik dengan terus membangun jaringan komunikasi yang luas lagi bersama alumni," ucapnya. Arief adalah insinyur sipil lulusan FTUI (1984-1990), yang pernah menjadi Ketua Senat Mahasiswa FTUI pada 1988. Ia adalah direktur di Pionir Beton Indonesia dan Sekjen Perbasasi (Persatuan Baseball dan Softball Indonesia).
IMAM HAMDI
