TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Daerah Irman Gusman prihatin atas kerusuhan yang terjadi di Tanjungbalai, Medan, Sumatera Utara. Ia pun menyampaikan beberapa pesan melalui Twitter @IrmanGusman_IG.
Kericuhan terjadi di Tanjungbalai pada Jumat malam, 29 Juli 2016. Hal ini diduga karena salah paham. Tempat ibadah didatangi massa, 2 wihara dan 5 klenteng dibakar.
Dalam 14 status yang ditulis, Irman mengimbau warga Kota Tanjungbalai memperkuat persatuan dan hidup rukun. “Sumatera Utara kita ketahui selama ini merupakan wilayah dengan toleransi antar-umat beragama yang sangat baik,” kata Irman dalam salah satu cuitannya, Sabtu, 30 Juli 2016.
Baca Juga: Salah Paham, 7 Tempat Ibadah Terbakar di Tanjungbalai
Irman meminta tokoh masyarakat, tokoh agama, dan pemerintah di kota itu untuk berdialog mencari solusi atas kericuhan tersebut. Ia meminta masalah ini diselesaikan lewat musyawarah. Kepolisian dan TNI diharapkan menjamin keamanan dan mencegah terjadinya konflik susulan.
Ia juga berpesan agar masyarakat mewaspadai provokasi dari pihak-pihak yang ingin memperkeruh suasana. Komponen bangsa, kata Irman, harus bahu-membahu, bergotong-royong, dan bergerak cepat mematikan sumber konflik SARA. “Konflik SARA merupakan problem serius yang bisa mengganggu kesatuan NKRI.”
Simak: Beredar, Pengakuan Freddy Budiman Setor Rp 450 M ke BNN
Irman ingin membumikan Pancasila. Sebab, Pancasila adalah obat mujarab mencegah konflik SARA. “Mari kita pegang teguh dan implementasikan Pancasila itu dalam keseharian, tidak hanya dalam ucapan, tapi juga tindakan,” ucap pria yang lahir di Padangpanjang, Sumatera Barat ini.
REZKI ALVIONITASARI