Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Macan Tutul di Hutan Bromo Semeru Terekam Kamera Jebakan

image-gnews
Macan tutul Jawa yang memiliki nama latin Panthera pardus melas, adalah satu-satunya kucing besar yang tersisa di Pulau Jawa. CIFOR
Macan tutul Jawa yang memiliki nama latin Panthera pardus melas, adalah satu-satunya kucing besar yang tersisa di Pulau Jawa. CIFOR
Iklan

TEMPO.CO, Malang - Seekor macan tutul jawa (Panthera pardus melas) remaja yang diduga berjenis kelamin jantan terekam dalam kamera penjebak atau camera trap yang dipasang petugas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur, Kamis lalu.

Keberadaan macan tutul di dalam kawasan TNBTS yang berhasil didokumentasikan oleh petugas Balai Besar TNBTS merupakan peristiwa pertama sejak taman nasional seluas 50.276 hektare itu diresmikan pada 1982.

Kepala Balai Besar TNBTS John Kennedie mengatakan, pemasangan 15 kamera jebakan dilakukan pada 6 Juni lalu di beberapa lokasi. Pengambilan kamera dilakukan pada Kamis, 28 Juli.

Pemasangan dan pengambilan kamera melibatkan 12 personel yang dibagi dalam dua tim. Satu tim menyebarkan delapan kamera di Wilayah Resor Pengelolaan Taman Nasional (RPTN) Coban Trisula. Tim lain memasang tujuh kamera di Wilayah RPTN Taman Satriyan.

Dua lokasi pemasangan sangat berjauhan. RPTN Coban Trisula berlokasi di Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Sedangkan di RPTN Taman Satriyan ada di Desa Taman Satriyan, Kecamatan Tirtoyudo, di selatan kabupaten yang sama.

“Macan tutul yang berhasil kami rekam ada di kamera nomor 1 dan 5. Macannya terekam di kaki Gunung Kukusan dalam Wilayah Resor PTN Coban Trisula,” kata John, Sabtu, 30 Juli 2016. John tidak merinci lokasi kemunculan macan dan pemasangan kamera demi keamanan kawasan dari aksi perburuan liar.

Petugas Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) sekaligus Koordinator Tim Pemasangan Camera Trap di RPTN Coban Trisula Agung Siswoyo mengatakan, kemunculan macan tutul di dalam kawasan TNBTS sebenarnya sudah pernah terekam kamera penjebak sebelum 2010. Namun perekaman dilakukan oleh tim dari Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur, bukan oleh petugas TNBTS.

Menurut Agung, macan tutul yang terekam oleh tim Universitas Mulawarman terjadi di Blok Ireng-ireng dalam Wilayah RPTN Ranupani, yang lokasinya berjauhan dari Coban Trisula. Resor PTN Ranupani ada di Desa Ranupani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang. Sedangkan RPTN Coban Trisula ada di Desa Ngadas.

Macan tutul terekam dua kali di wilayah RPTN Coban Trisula, masing-masing pada Senin, 4 Juli 2016, pukul 10.37 WIB, serta 22 Juli 2016, pukul 16.53 WIB. Mengacu perilaku macan tutul yang pemalu dan soliter, serta ketat menjaga teritorial atau ruang geraknya, kata Agung, diduga macan tutul yang terekam cuma satu ekor.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Dugaan kami macan tutul yang terekam adalah individu yang sama dan kemungkinan besar berjenis kelamin jantan. Kami sedang menganalisa hasil pemotretannya,” kata Agung.

Petugas PEH merangkap Koordinator Tim Pemasangan Camera Trap di RPTN Taman Satriyan Elham Purnomo menambahkan, pemasangan kamera penjebak pertama kali dilakukan Balai Besar TNBTS pada Kamis-Minggu, 20-23 November 2014. Tempo mengikuti pemasangan dan pengambilan kamera di jalur ke Ranu Tompe, satu dari enam danau di dalam kawasan TNBTS.

Pemasangan kamera bertujuan utama untuk memantau keberadaan satwa liar di dalam kawasan TNBTS, terutama untuk merekam kemunculan macan tutul dan bahkan harimau jawa (Panthera tigris sondaica) di dalam kawasan TNBTS.

Penampakan macan tutul di alam liar TNBTS tak pernah terdokumentasi sebagai foto maupun rekaman video oleh petugas. Selama ini sosok macan tutul hanya pernah terlihat petugas dan masyarakat saat muncul di kawasan permukiman manusia. Sejauh ini baru tim Univesitas Mulawarman yang pernah merekam kemunculan macan tutul.

“Macan tutul nyaris mustahil bisa difoto dengan kamera biasa, makanya kami pakai camera trap,” ujar Elham.

Macan tutul sudah masuk daftar merah International Union for Conservation of Nature (IUCN) pada 2007, serta masuk ke dalam Apendiks I Konvensi Perdagangan Internasional untuk Tumbuhan dan Satwa Liar (Convention of Internatioal Trade in Endagered Species/CITES) sehingga macan tutul terlarang diperjualbelikan dalam bentuk apa pun.

Macam tutul juga dilindungi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, serta dilindungi oleh Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.

ABDI PURMONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

3 hari lalu

Seekor harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) tertidur usai dibius di pahanya di Nagari Binjai, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Minggu, 4 Februari 2024. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat mengevakuasi seekor Harimau Sumatera berjenis kelamin betina, setelah masuk ke kandang jebak yang dipasang karena sebulan terakhir mendapatkan laporan hewan dilindungi itu memakan ternak warga. ANTARA/Iggoy el Fitra
Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

Ekolog satwa liar Sunarto menjelaskan konflik Harimau Sumatera dengan manusia akibat beberapa faktor termasuk kondisi individual dan habitatnya.


Empat Satwa Kunci Aceh Terancam Deforestasi

23 hari lalu

Petugas BKSDA Aceh bersama tim dokter hewan membedah bangkai gajah Sumatera (Elephas maximus sumatrensis) saat proses nekropsi di kawasan Hutan Desa Lancong, Sungaimas, Aceh Barat, Aceh, Rabu, 20 Desember 2023. Sampel organ yang diambil di antaranya cairan usus, limpa, hati, darah, potongan usus, jantung, dan kotoran guna uji laboratorium untuk memudahkan proses penyelidikan penyebab kematian. ANTARA/Syifa Yulinnas
Empat Satwa Kunci Aceh Terancam Deforestasi

BKSDA Aceh mengkhawatirkan dampak deforestasi terhadap satwa liar. Ancaman tertinggi dihadapi empat satwa kunci di hutan Aceh.


Peringati Hari Satwa Liar Sedunia, Apa yang Dilakukan Sutradara Katie Cleary?

25 hari lalu

Aktivis dari People for The Ethical Treatment of Animal (PETA) mengenakan topeng kodok saat aksi menuntut mengakhiri impor paha kodok di depan Kedutaan Besar Prancis, Jakarta, Selasa, 27 Februari 2024. PETA mendesak Pemerintahan Prancis untuk berhenti menyokong industri kodok yang kejam dan mengajak semua orang untuk mengakhiri kekejaman terhadap hewan dengan menjadi vegan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Peringati Hari Satwa Liar Sedunia, Apa yang Dilakukan Sutradara Katie Cleary?

Peringati Hari Satwa Liar Sedunia sangat penting. sebab kehidupan manusia tidak akan terlepas dari binatang. lalu apa yang harus dilakukan?


Mau Jual Anak Orang Utan ke Luar Negeri, Dua Warga Aceh Tertangkap di Medan

29 hari lalu

Sidang perkara perdagangan orang utan dengan terdakwa Ramadhan dan Reza Heryadi di PN Medan. Foto: Istimewa
Mau Jual Anak Orang Utan ke Luar Negeri, Dua Warga Aceh Tertangkap di Medan

PN Medan memvonis dua warga Aceh karena terbukti menangkap dan hendak menjual dau ekor anak orang utan ke luar negeri


Khatib Masjid Aceh Dibekali Fatwa Larangan Perburuan Satwa Liar

29 hari lalu

Tim INAFIS (Indonesia Automatic Fingerprint System) Polres Aceh Selatan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kematian harimau sumatera di Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) Desa Ibuboh, Kecamatan Meukek, Aceh Selatan, Aceh, Kamis 26 Agustus 2021. Olah TKP tersebut dilakukan untuk mencari dan mengumpulkan barang bukti yang akan menjadi titik terang atau petunjuk dalam mengungkap kasus kematian tiga ekor harimau sumatera di kawasan itu. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Khatib Masjid Aceh Dibekali Fatwa Larangan Perburuan Satwa Liar

Sebanyak 35 khatib masjid di Aceh diberi bekal pengetahuan soal larangan berburu satwa liar dan satwa dilindungi.


Kasus Kematian Harimau di Medan Zoo, Kebun Binatang Dianggap Penjara Berkedok Wadah Konservasi dan Edukasi Satwa Liar

39 hari lalu

Seekor harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) berada di kandang yang tak terawat di kebun binatang Medan Zoo, Sumatera Utara, Sabtu, 20 Januari 2024. Wali Kota Medan Bobby Nasution akan menutup sementara Medan Zoo selama dilakukan proses pembangunan dan perbaikan. ANTARA FOTO/Yudi
Kasus Kematian Harimau di Medan Zoo, Kebun Binatang Dianggap Penjara Berkedok Wadah Konservasi dan Edukasi Satwa Liar

Kematian beruntun lima harimau di Medan Zoo menuai kecaman organisasi global perlindungan satwa liar. Kebun binatang dinilai sebagai penjara satwa.


Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

44 hari lalu

Seorang konservasionis dari pusat penelitian perikanan laut melepaskan hiu bambu bergaris coklat ke laut dalam upaya untuk meningkatkan populasi hiu di Rayong, Thailand, 1 Juni 2021. Para peneliti pekan lalu melepaskan 40 hiu bambu berpita coklat, berusia antara 2 dan 3 bulan, di terumbu karang buatan yang dibuat khusus pada kedalaman 18 meter (60 kaki). REUTERS/Kriengkrai Attanartwong
Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

Hiu bambu dan tiga satwa liar yang hidup di Indonesia masuk dalam laporan PBB. Ribuan spesies yang bermigrasi dalam situasi mengkhawatirkan.


Penguin Kecil Bikin Penerbangan di Bandara Wellington Selandia Baru Delay

26 Januari 2024

Penguin di Bandara Wellington, Selandia Baru (Instagram/@wellingtonairport)
Penguin Kecil Bikin Penerbangan di Bandara Wellington Selandia Baru Delay

Penguin kecil ini merasa tidak nyaman karena suhu yang panas, akan dilepas ke alam liar setelah perawatan di kebun binatang.


7 Hal yang Dilarang saat Safari ke Hutan untuk Melihat Satwa Liar

26 Januari 2024

Potret anak badak Sumatera berjenis kelamin jantan yang lahir pada Sabtu, 25 November 2023. Anak badak Sumatera itu lahir dari induk bernama Delilah di Suaka Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas (SRS TNWK), Lampung. Dok KLHK
7 Hal yang Dilarang saat Safari ke Hutan untuk Melihat Satwa Liar

Safari hutan untuk bertemu dengan satwa liar perlu kehati-hatian dan tanggung jawab tinggi supaya tidak merugikan individu atau satwa yang ada.


Mahasiswa Hilang Ditemukan Meninggal di Pulau Sempu, Begini Profil Pulau di Kabupaten Malang Ini

31 Desember 2023

Pulau Sempu. dok. TEMPO/Jalil Hakim
Mahasiswa Hilang Ditemukan Meninggal di Pulau Sempu, Begini Profil Pulau di Kabupaten Malang Ini

Mahasiswa IPB University hilang kemudian ditemukan meninggal di Pulau Sempu, Kabupaten Malang. Di manakah tepatnya pulau ini?