Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tidak Terafiliasi Gulen, SMA Banua Punya 4 Guru Turki

image-gnews
Recep Tayyip Erdogan memberi sambutan usai mengikuti salat mayit berjamaah pada sejumlah korban aksi Kudeta Militer Turki di Masjid Fatih, Istanbul, Turki, 17 Juli 2016. (Burak Kara/Getty Images)
Recep Tayyip Erdogan memberi sambutan usai mengikuti salat mayit berjamaah pada sejumlah korban aksi Kudeta Militer Turki di Masjid Fatih, Istanbul, Turki, 17 Juli 2016. (Burak Kara/Getty Images)
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPelataran sekolah unggulan itu sepi aktivitas menjelang kumandang azan salat Jumat. Keluar dari perkantoran guru, seorang pria berhidung mancung melangkah pelan menuju Masjid Al Hayat di komplek SMA Banua Bilingual Boarding School, Kalimantan Selatan. Sebelum menunaikan salat Jumat, ia mampir ke rumah dinas guru yang berdiri tepat di seberang masjid. 

"Saya guru dari Turki. Saya sudah satu tahun mengajar mata pelajaran fisika di sini," ujar guru yang enggan ditulis namanya ketika dicegat Tempo, Jumat, 29 Juli 2016. Ia tak canggung ketika Tempo menyinggung ihwal sosok Fethullah Gulen, ulama Turki yang dituding sebagai dalang kudeta terhadap pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan. 

Dia mengaku kagum atas karisma dan pemikiran Fethullah Gulen. Sosok Gulen, kata dia, berkomitmen membangun pola pendidikan bermutu ke seluruh penjuru dunia. Setahu dia, Gulen memiliki jaringan yayasan pendidikan yang tersebar pada 170 negara. 

"Saya respect ke dia (Gulen) secara pemikiran dan ide pendidikan. Tapi saya enggak ada jaringan ke dia, saya enggak ada hubungan the coupe (kudeta di Turki)," ujarnya. 

Sementara itu, Kepala SMA Banua Bilingual Boarding School, Zainuddin, mengatakan lembaganya memiliki empat tenaga pendidik asal Turki yang direkrut atas kerja sama dengan Amity College Australia sejak 2015. Sejak awal berdiri pada 2012 hingga 2014, ia mengakui SMA Banua sempat menjalin kongsi pendidikan dengan SMA Semesta, Kota Semarang. 

Menurut dia, SMA Semesta sempat menjalin kerja sama ke Yayasan Pasiad yang terafiliasi langsung dengan Gulen. Walhasil, cikal bakal munculnya guru-guru Turki di SMA Banua akibat jalinan kerja sama dengan SMA Semesta. Kendati hubungan kerja sama berakhir, Zainudin tetap mempertahankan pendidik Turki lantaran tersertifikasi dan mumpuni. 

Guru asal Turki yang mengampu mata pelajaran di SMA Banua terdiri atas Ufuf Bagig (matematika), Ali Samsek (fisika), Ali Kavak (biologi), dan Mahmed (bahasa Turki). "Mereka digaji Rp 12 juta per bulan. Ada juga delapan pengasuh asrama yang berstatus mahasiswa," ujar Zainudin. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Mereka sempat galau. Mereka bilang kalau Allah masih menghendaki kerja di sini, ya tetap di sini. Tapi kalau mau pulang, ya pulang," kata Zainuddin menirukan ucapan guru Turki. 

Sekretaris Dinas Pendidikan Kalimantan Selatan, Amka, menuturkan pembangunan SMA Banua Bilingual Boarding School murni atas kucuran APBD Provinsi Kalimantan Selatan. Sejak berdiri pada 2012, kata dia, sekolah telah meluluskan peserta didik sebanyak empat angkatan. Di tahun ajaran 2016/2017, sedikitnya ada 221 siswa yang terbagai dalam tiga rombongan belajar di sana. 

"Mereka siswa-siswi terbaik di Kalimantan Selatan, yang terpilih setelah seleksi ketat, baik akademis, psikotes, tes kesehatan, tes fisik, baca tulis Alquran, dan wawancara bahasa Inggris," ujar Amka. 

Amka mengklaim SMA Banua tidak terafiliasi dengan jaringan pendidikan milik Fethullah Gulen. Merujuk Permendikbud Nomor 31 Tahun 2014, Amka memberikan jaminan bahwa SMA Banua di bawah pengawasan Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud. Ia pun berkukuh pembelajaran di SMA Banua tetap berjalan normal. Toh, Amka belum menerima himbauan resmi dari Kemendikbud ihwal masa depan tenaga pendidik asal Turki.

Amka siap melepas empat guru Turki asalkan Duta Besar Turki mengajukan permohonan resmi lewat Kemendikbud. "Enggak ada masalah," ujarnya sambil menambahkan, "Kami minta wali murid tidak perlu galau, proses belajar seperti biasa. Belum ada surat resmi dari Kementerian."

DIANANTA P. SUMEDI 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Turki Vonis Penjara Seumur Hidup Ratusan Orang Terkait Kudeta 2016

27 November 2020

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berpidato dengan latar belakang monumen peringatan korban kudeta militer di Ankara, Turki, 16 Juli 2017. Ratusan ribu warga menghadiri peringatan kudeta militer yang terjadi pada 15 Juli 2016. AP
Turki Vonis Penjara Seumur Hidup Ratusan Orang Terkait Kudeta 2016

Pengadilan Turki memberikan vonis kepada hampir 500 terdakwa yang terdiri dari ratusan perwira militer, pilot, dan warga sipil


Diduga Terlibat Jaringan Terorisme, Turki Tahan Ratusan Warganya

20 November 2020

Presiden Turki Tayyip Erdogan berbicara dalam upacara peringatan kematian pendiri Turki modern Ataturk, di Ankara, Turki 10 November 2020. [Kantor Pers Kepresidenan / Selebaran via REUTERS]
Diduga Terlibat Jaringan Terorisme, Turki Tahan Ratusan Warganya

Pemerintah Turki mengeluarkan perintah penangkapan yang ditujukan kepada 101 warganya. Mereka dituduh merupakan jaringan dari organisasi teroris


Dituduh Bantu Fethullah Gulen, Satpam Konsulat AS Dipenjara oleh Turki

28 Oktober 2020

Fethullah Gulen. russia-now.com
Dituduh Bantu Fethullah Gulen, Satpam Konsulat AS Dipenjara oleh Turki

Pengadilan Istanbul, Turki, memvonis penjara 5 tahun satpam Konsulat AS pada Selasa kemarin atas tuduhan membantu kelompok teroris Fethullah Gulen


Turki Buru 275 Personil Militer Pendukung Fethullah Gulen

9 Juni 2020

Fethullah Gulen. russia-now.com
Turki Buru 275 Personil Militer Pendukung Fethullah Gulen

Pemerintah Turki masih memburu para figur yang diyakini terlibat dalam upaya kudeta tahun 2016 di mana Fethullah Gulen diyakini terlibat


Pengusaha Turki Ditangkap Hanya Beberapa Jam Setelah Vonis Bebas

19 Februari 2020

Pengusaha Turki Osman Kavala.[Hurriyet Daily News]
Pengusaha Turki Ditangkap Hanya Beberapa Jam Setelah Vonis Bebas

Pengusaha Turki Osman Kavala ditahan oleh polisi karena diduga terlibat kudeta gagal pada 2016, hanya beberapa jam setelah dia dibebaskan pengadilan.


Erdogan Beli S-400 karena Tidak Percaya Angkatan Udara Turki

18 Juli 2019

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyapa pendukungnya di Istanbul, Turki, 24 Juni 2018. Erdogan dinyatakan sebagai pemenang dalam pemilihan Presiden Turki oleh Kepala Komisi Pemilihan Umum Turki. Kayhan Ozer/Presidential Palace/Handout via REUTERS
Erdogan Beli S-400 karena Tidak Percaya Angkatan Udara Turki

Pejabat AS menduga alasan Recep Tayyip Erdogan membeli S-400 Rusia karena tidak percaya Angkatan Udara Turki pascakudeta yang gagal terhadap dirinya.


Turki Minta Amerika Ekstradisi Fethullah Gulen dan 83 Pendukung

22 November 2018

26.3_inter_FethullahGulen
Turki Minta Amerika Ekstradisi Fethullah Gulen dan 83 Pendukung

Pemerintah Turki mengirimkan daftar berisi 84 nama orang anggota FETO termasuk Fethullah Gulen kepada pemerintah Amerika untuk diekstradisi.


Presiden Trump Tak Akan Serahkan Fethullah Gulen ke Turki

18 November 2018

Fethullah Gulen. russia-now.com
Presiden Trump Tak Akan Serahkan Fethullah Gulen ke Turki

Presiden Donald Trump menyangkal pemberitaan sebuah media di Amerika Serikat yang menyebut Fethullah Gulen akan dikembalikan ke Turki.


Jamal Khashoggi Tewas, AS Pertimbangkan Ekstradisi Gulen ke Turki

16 November 2018

26.3_inter_FethullahGulen
Jamal Khashoggi Tewas, AS Pertimbangkan Ekstradisi Gulen ke Turki

Pejabat AS sedang mempertimbangkan untuk mengekstradisi Fethullah Gulen ke Turki agar Erdogan melonggarkan tekanan kasus Jamal Khashoggi ke Arab Saudi


Turki Desak Jerman Masukkan Gulen Kelompok Teroris

27 September 2018

Patung Presiden Recep Tayyip Erdogan didirikan di kota Wiesbaden, Jerman. Walau pembuatan patung itu ditujukan bagian dari festival seni, namun faktanya banyak dikritik. Sumber: Reuters
Turki Desak Jerman Masukkan Gulen Kelompok Teroris

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendesak Jerman agar memasukkan organisasi gerakan Fethullah Gullen sebagai teroris.