Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Freddy Budiman, Bandar Narkoba Dermawan tapi Gemar Mabuk  

Editor

Febriyan

image-gnews
Terpidana mati kasus narkoba Freddy Budiman, berdoa saat akan menjalani sidang PK lanjutan di Pengadilan Negeri Cilacap, Jateng, 1 Juni 2016. ANTARA FOTO
Terpidana mati kasus narkoba Freddy Budiman, berdoa saat akan menjalani sidang PK lanjutan di Pengadilan Negeri Cilacap, Jateng, 1 Juni 2016. ANTARA FOTO
Iklan

TEMPO.CO, Surabaya - Bandar narkoba yang baru saja menjalani pidana mati, Freddy Budiman, dikenal sebagai orang yang gemar mabuk-mabukan sejak masih remaja. Dia juga lihai dalam bermain bola sodok atau biliar. Kegemarannya itu muncul karena di samping rumah Freddy di Jalan Krembangan Baru, Surabaya, dulunya terdapat tempat bermain biliar yang selalu menjadi tempat nongkrong anak muda.

“Di antara kami, dia yang paling lihai bermain biliar,” kata Salamun, teman kecil Freddy ditemui Tempo, Jumat, 29 Juli 2016. Meski sering bermain biliar dan minum-minuman keras, mereka tidak pernah berjudi atau pun memakai narkoba seperti yang dilakukan Freddy saat ini. Salamun pun kaget ketika temannya itu terjerat kasus narkoba dan menjadi gembong narkoba berskala internasional.

BACA: Freddy Budiman Menjadi yang Pertama Dieksekusi Mati

“Saya dan teman-teman yang lain kaget, karena dia sangat baik dan dermawan kepada teman-temannya,” kata dia. Freddy memutuskan untuk merantau keluar dari Kota Surabaya pada 1990-an. Namun, tiba-tiba pada 2000-an, Freddy pulang ke kampung halamannya itu dan sikapnya lebih dermawan. “Saat itu, dia mengaku memiliki usaha optik kaca mata di Sumatera, sehingga kami juga ikut senang,” kata dia.

Freddy hanya sesaat balik ke kampung kecilnya itu. Dia berpamitan kepada Salamun karena harus segera mengurus usahanya yang sedang naik daun. Beberapa tahun kemudian, Salamun melihat di televisi Freddy terlibat kasus narkoba jaringan internasional, sehingga dia mengaku kaget dengan informasi itu. “Saya dan teman-teman kaget dan tidak menyangka dia terlibat kasus semacam ini.”

BACA: Eksekusi Mati: Inikah Permintaan Terakhir Freddy Budiman?

Teman kecil Freddy yang lain, Sholeh Marzuki, mengatakan Freddy dikenal sebagai orang yang baik dan ringan tangan. Bahkan, Freddy sering menyumbang pembangunan Pondok Pesantren Nurul Islam pada masa pembangunannya. "Kalau dia punya uang, pasti dia main ke pondok saya, lalu memberi uang. Pokoknya dia ringan tangan sama teman dan warga sekitarnya,” kata Sholeh yang mengaku kakak kelas Freddy saat di sekolah dasar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gus Sholeh, sapaan Sholeh Marzuki, menambahkan sosok Freddy itu sangat gampang bergaul dan tidak pernah memilih-milih teman. Adapun salah satu cara untuk mengakrabkan teman-temannya itu, dia mengajaknya untuk bermain biliar di dekat rumahnya itu. “Permainan biliar itu untuk mengakrabkan teman-temannya itu,” ujar Gus Sholeh, yang mengklaim sebagai perwakilan pihak keluarga Freddy.

MOHAMMAD SYARRAFAH

BACA JUGA
Ini Sosok yang Sebut Rangga Terima Uang untuk Bunuh Mirna
Turki Minta Sekolah di Indonesia dan Gulen Chair Ditutup

Video Terkait:


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Faktor Usia Jadi Pembelaan Terdakwa Wowon Serial Killer untuk Lepas dari Hukuman Mati

2 hari lalu

Wowon Seriel Killer dituntut hukuman mati dalam sidang di PN Bekasi, Senin, 2 Oktober 2023. Tempo/Adi Warsono
Faktor Usia Jadi Pembelaan Terdakwa Wowon Serial Killer untuk Lepas dari Hukuman Mati

Sidang pleidoi kasus Wowon Serial Killer bakal dilaksanakan di Pengadilan Negeri Bekasi pada 16 Oktober 2023.


Tiga Terdakwa Kasus Wowon Serial Killer Dituntut Hukuman Mati

2 hari lalu

3 tersangka pembunuhan berantai yang ditangkap Polda Metro Jaya di Bekasi dan Cianjur, Wowon, Dede dan Solihin . Sumber: Istimewa
Tiga Terdakwa Kasus Wowon Serial Killer Dituntut Hukuman Mati

Tiga terdakwa kasus Wowon Serial Killer, yakni Wowon, Duloh dan Dede dituntut hukuman mati dalam persidangan di PN Bekasi.


Polda Riau Berhasil Ungkap Kasus Peredaran Narkoba Jaringan Internasional, Barang Bukti Puluhan Kilogram Narkotika

7 hari lalu

Ditresnarkoba Polda Riau berhasil mengungkap peredaran puluhan kilogram narkoba jaringan internasional dan pemusnahan barang bukti narkotika. Kegiatan dihadiri Wakapolda Riau Brigjen Kasihan Rahmadi, Rabu, 27 September 2023 di Lobby Kantor Dit Tahti Polda Riau. Foto: Istimewa
Polda Riau Berhasil Ungkap Kasus Peredaran Narkoba Jaringan Internasional, Barang Bukti Puluhan Kilogram Narkotika

Direktorat Narkoba Polda Riau berhasil ungkap peredaran gelap narkotika jaringan internasional dan pemusnahan barang bukti narkoba.


Bahagia Bocah Trenggalek, Raih Gelar Doktor Fisika ITS di Usia 27 Tahun

8 hari lalu

Vinda Zakiyatuz Zulfa, peraih gelar doktor fisika di ITS Surabaya yang diwisuda pada 16-17 September 2023. Istimewa
Bahagia Bocah Trenggalek, Raih Gelar Doktor Fisika ITS di Usia 27 Tahun

Kebahagiaan menghampiri Vinda Zakiyatuz Zulfa, 27 tahun, yang meraih gelar doktor bidang fisika di Institut Teknologi Sepuluh Nopember atau ITS.


Sepak Terjang Gembong Narkoba Fredy Pratama dan Freddy Budiman

19 hari lalu

Foto Fredy Pratama dari red notice laman Web Interpol. Foto: interpol.int
Sepak Terjang Gembong Narkoba Fredy Pratama dan Freddy Budiman

Kasus tertangkapnya gembong narkoba Fredy Pratama mengingatkan bandar narkoba yang telah dihukum mati Freddy Budiman


Arab Saudi Eksekusi Dua Pegawai Kementerian Pertahanan atas Tuduhan Pengkhianatan

19 hari lalu

Ilustrasi eksekusi mati
Arab Saudi Eksekusi Dua Pegawai Kementerian Pertahanan atas Tuduhan Pengkhianatan

Dua tentara Arab Saudi ini dilaporkan melakukan banyak kejahatan militer, sebelum ditangkap pada September 2017.


Apa Jabatan Ferdy Sambo Saat Peristiwa Kopi Sianida Jessica Wongso?

23 hari lalu

Apa Jabatan Ferdy Sambo Saat Peristiwa Kopi Sianida Jessica Wongso?

Netflix buat film dokumenter kopi sianida Jessica Wongso. Apa peran dan jabatan Ferdy Sambo saat peristiwa kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin itu?


Kritik Pemerintah Pangeran MBS Korupsi, Guru di Arab Saudi Dihukum Mati

35 hari lalu

Ilustrasi hukuman mati. abc.net.au, trbimg.com
Kritik Pemerintah Pangeran MBS Korupsi, Guru di Arab Saudi Dihukum Mati

Seorang guru di Arab Saudi dihukum mati karena mengkritik pemerintahan Pangeran MBS.


Deretan Alasan Unik Ringankan Hukuman Pidana dari Ferdy Sambo, Juliari Batubara, hingga Rachel Vennya

36 hari lalu

Juliari Batubara dilantik oleh Jokowi sebagai Menteri Sosial pada 23 Oktober 2019. Pada 6 Desember 2020, Juliari menyerahkan diri ke KPK setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap bantuan sosial (bansos) Covid-19. TEMPO/Hilman Fathurrahman W; ANTARA
Deretan Alasan Unik Ringankan Hukuman Pidana dari Ferdy Sambo, Juliari Batubara, hingga Rachel Vennya

Berikut beberapa alasan putusan hukum 'unik'. Alasan tidak jadi hukuman mati Ferdy Sambo sampai vonis ringan Juliari Batubara karena dihujat warganet.


Pesulap Oge Arthemus Terlibat Tanam Ganja dan Jadi Pemakai, Terancam Hukuman Mati

36 hari lalu

Tanaman ganja yang ditanam Oge Arthemus dan temannya, AH. Tempo/M. Faiz Zaki
Pesulap Oge Arthemus Terlibat Tanam Ganja dan Jadi Pemakai, Terancam Hukuman Mati

Pesulap Oge Arthemus terlibat dalam penanaman ganja yang kemudian dikonsumsinya. Polisi menjeratnya dengan pasal hukuman mati.