TEMPO.CO, Cilacap - Anggota tim pendamping keluarga Humprey Ejike dari Lembaga Bantuan Hukum Masyarakat, Arinta Dea, mengatakan abu jenazah pria asal Nigeria itu telah rampung dikremasi. Humprey dikremasi di Krematorium Eka Pralaya, Banyumas, Jawa Tengah, pada Jumat, 29 Juli 2016, sekitar pukul 06.00.
"Proses kremasi selesai pada pukul 12.00," katanya kepada Tempo di Fave Hotel Cilacap, Jawa Tengah, Jumat ini.
Abu jasad Humprey akan dibawa ke Jakarta dan segera dikirim kepada keluarganya di Nigeria. Abu tersebut dikirim melalui pemaketan khusus. "Ditujukan langsung kepada keluarga, bukan melalui kedutaan," ujarnya.
Humprey dieksekusi pada Jumat ini sekitar pukul 00.45 WIB bersama tiga terpidana mati lain. Ia menjadi terpidana terakhir yang dieksekusi. Tak ada keluarga yang menemani selama proses menunggu keputusan eksekusi mati tersebut. Ia hanya didampingi rohaniwan.
Jaksa Muda Tindak Pidana Umum Noor Rachmad menyatakan Humprey memiliki cara licik untuk mengedarkan narkoba. Salah satunya membuka warung makan sebagai penyamarannya. "Itulah alasan saya mengeksekusinya," katanya.
Selain Humprey, tiga terpidana yang telah dieksekusi adalah Seck Osmane asal Senegal, Michael Titus asal Nigeria, dan Freddy Budiman dari Indonesia. Mereka dieksekusi di Lapangan Tembak Tunggal Panaluan LP Nusakambangan, Jawa Tengah.
DEWI SUCI RAHAYU