TEMPO.CO, Jakarta - Komandan Gugus Tempur Laut Komando Armada Barat Laksamana Pertama T.S.N.B. Hutabarat mengatakan sedikitnya 600 personel dari berbagai unsur laut TNI bakal mengamankan laut Jawa selama penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi World Islamic Economic Forum (WIEF) di Jakarta. Sejumlah kapal perang dan kekuatan laut diberangkatkan dari Dermaga Dua, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
"Kami mengamankan secara khusus Laut Jawa selama empat hari," kata Hutabarat setelah memimpin upacara pemberangkatan pada Jumat, 29 Juli 2016. Kata dia, ada sedikitnya tiga kapal perang dikerahkan, dari KRI Karel Satsuitubun, KRI Cut Nyak Dien, sampai KRI Imam Bonjol.
Hutabarat juga mengerahkan ratusan personel pasukan katak dan unit pasukan taktis yang menggunakan perahu cepat. Dia pun menyiapkan pos-pos khusus pantau di laut. "Pasukan tempur ini kami siapkan nanti kalau ada yang mendadak," ujarnya.
Pria yang juga menjabat Komandan Tugas Laut KTT WIEF itu menambahkan, personelnya sudah siap menghadapi ancaman teror. Menurut dia, pasukannya telah menjalani latihan tempur setiap hari. Karena itu, jika ada ancaman teror laut, TNI sudah siap mengantisipasinya.
Menurut Hutabarat, biasanya ancaman teror disusun dalam waktu lama. Hutabarat pun menjelaskan pentingnya deteksi dini ancaman teror. Karena itu, tugas pengamanan melibatkan berbagai unsur, dari TNI, polisi, Kementerian Luar Negeri, sampai bagian imigrasi.
Nantinya mereka akan berpatroli mengamankan kawasan Ibu Kota. Kapal perang akan mengelilingi Teluk Jakarta hingga selatan Pulau Jawa. Selain mengamankan konferensi, pihaknya juga memberikan kesempatan kepada peserta konferensi untuk berwisata naik kapal perang.
Hutabarat kemudian meninjau kesiapan sejumlah peralatan tempur. Dia mengecek KRI Satsuitubun untuk melihat kesiapan armada, dari helikopter, perahu tempur jarak dekat, sampai persenjataan.
AVIT HIDAYAT