Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Aktivis Unjuk Rasa Tolak Eksekusi Mati Terhadap Merry Utami

image-gnews
Petugas bersenjata berjaga di area dermaga penyeberangan Wijayapura, Cilacap, Jateng, 25 Juli 2016. Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan Polri sudah mengerahkan regu tembak di Nusakambangan. ANTARA/Idhad Zakaria
Petugas bersenjata berjaga di area dermaga penyeberangan Wijayapura, Cilacap, Jateng, 25 Juli 2016. Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan Polri sudah mengerahkan regu tembak di Nusakambangan. ANTARA/Idhad Zakaria
Iklan

TEMPO.CO, Semarang - Sejumlah lembaga swadaya masyarakat dan organisasi kemasyarakatan  Jawa Tengah, Kamis (28 Juli 2016) menggelar unjuk rasa menolak keputusan pemerintah yang akan mengeksekusi mati Merry Utami (MU).

Unjuk rasa dilakukan di Simpang Lima hingga Jalan Pahlawan. Semarang, diikuti banyak organisasi, seperti LRC-KJHAM, LBH Semarang, mahasiswa Universitas Negeri Semarang, Kabar Bumi, LPSAP, Fatayat, PBHI dan lain-lain. “MU mantan pekerja migran Indonesia, yang dijebak sindikat narkoba,” kata Witi Muntari, aktivis Legal Resources Center untuk Keadilan Jender dan Hak Asasi Manusia (LRC-KJHAM) Jawa Tengah.

Menurut mereka, status Merry Utami korban, juga diperkuat hasil pemantauan Komnas Perempuan tentang kerentanan perempuan menghadapi hukuman mati, dalam kaitannya kejahatan perdagangan orang dan narkoba. Pemantauan dilaksanakan 18 Mei, 2 dan 18 Juni 2016. Pengunjuk rasa mengungkap kronologis, mengapa Merry layak disebut sebagai korban perdagangan manusia.

Merry Utami, perempuan eks-buruh migran Taiwan ini, lahir di Sukoharjo Jawa Tengah. Dia tinggal di Magetan dan mempunyai 1 orang anak. Merry Utami adalah korban kekerasan dalam rumah tangga. Dia dipaksa suaminya untuk bekerja di Taiwan dua tahun. Upahnya selama bekerja yang dikirim ke rumah dihabiskan oleh suami. Akhirnya dia memutuskan berpisah dan melanjutkan menjadi buruh migran.

Setelah bercerai, Merry Utami bermaksud kembali ke Taiwan sebagai buruh migran. Saat mengurus dokumen di Jakarta, di Sarinah Thamrin, dia bertemu Jerry, laki-laki-laki yang mengaku warga negara Kanada, dan punya usaha dagang. Belakangan, Merry Utami ingat bahwa sejak di Taiwan, dia pernah didekati orang yang diduga kenal dengan Jerry. Merry Utami dan Jerry berpacaran selama 3 bulan.

Pada 16 Oktober 2001, Merry Utami diajak Jerry berlibur ke Nepal pada 17 Oktober 2001. Dia berangkat ke Nepal melalui Singapura seorang diri. Lalu transit di Thailand, bertemu Jerry. Namun Jerry berangkat dahulu. Bertemu di Nepal dan jalan-jalan selama 3 hari.

Pada 20 Oktober 2001 Jerry kembali ke Jakarta, mengaku mengurus bisnisnya. Merry Utami tetap diminta tinggal di Nepal, karena ada barang yang mau dititipkan. Barang itu berupa tas tangan yang diberikan untuk Merry Utami, karena tasnya sudah jelek. Tas itu juga bakal dijadikan sampel untuk ditawarkan kepada pembeli di Jakarta. Merry Utami menyangka dia hanya akan menunggu sehari atau dua hari, ternyata harus menunggu 10 hari.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebagaimana yang diminta Jerry, Merry Utami bertemu dua orang teman Jerry, bernama Muhammad dan Badru di Klub Studio 54. Muhammad menyerahkan tas tangan kepada MU yang sempat bertanya, mengapa tasnya berat. Dijawab Muhammad, karena tas itu tas berkualitas bagus dan berbahan kuat.

Merry Utami pulang Indonesia, 31 Oktober 2001 melalui Bandara Dukarno Hatta. Sepanjang perjalanan tas tangan itu bersama dia di kabin pesawat.

Merry Utami sempat lupa mengambil koper di bagian bagasi. Dia  keluar bandara dan hampir naik taksi. Namun teringat kopernya, dia kembali masuk mencari kopernya di bagian lost and found. MU menemukan kopernya, namun ketika hendak keluar, petugas memeriksa tas tangan yang dibawa MU di mesin X-Ray.

Karena tidak merasa menyembunyikan sesuatu, Merry Utami memberikan tas tersebut untuk diperiksa dan dipindai mesin X-Ray. Disitu diketahui, terdapat narkoba jenis heroin seberat 1,1 kilogram, yang disembunyikan di bagian dinding tas.

Merry Utami ditangkap. Dia mencoba menghubungi Jerry, tapi nomornya sudah tidak aktif. Demikian juga dengan teman-teman Jerry. "Saat pemeriksaan di penegak hukum, MU disiksa agar mengakui barang haram itu," kata Witi.

Atas dasar itulah, Witi dan kawan-kawan mendesak, pemerintah tidak mengeksekusi mati MU.


ROFIUDDIN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

1 hari lalu

Lumpia isi tahu udang menjadi salah satu jenis gorengan yang tetap sehat untuk menu buka puasa/Foto: Tupperware
Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?


AS Prihatin atas Rekaman Eksekusi Israel di RS Al Shifa, Tapi Kecam Hamas

18 hari lalu

Warga Palestina memeriksa kerusakan di Rumah Sakit Al Shifa setelah pasukan Israel mundur dari Rumah Sakit dan daerah sekitarnya setelah operasi dua minggu, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Kota Gaza, 1 April 2024. REUTERS/Dawoud Abu Alkas
AS Prihatin atas Rekaman Eksekusi Israel di RS Al Shifa, Tapi Kecam Hamas

Pasukan Israel pada Senin mundur dari kompleks rumah sakit terbesar Al Shifa di Gaza itu setelah pengepungan selama dua pekan terakhir.


Sepekan Banjir Semarang, Sejumlah Kelurahan Masih Terendam

31 hari lalu

Foto udara suasana jalur kereta api dan areal stasiun yang terendam banjir di Stasiun Tawang, Semarang, Jawa Tengah, Kamis, 14 Maret 2024. Banjir yang merendam stasiun dengan ketinggian air dari 30 cm - 100 cm akibat intensitas hujan tinggi sejak Rabu (13/3/2024) di daerah itu menyebabkan pelayanan kereta api terganggu serta sejumlah rute perjalanan kereta api dibatalkan dan dialihkan ke rute kota lain baik kedatangan mapupun keberangkatan. ANTARA /Makna Zaezar
Sepekan Banjir Semarang, Sejumlah Kelurahan Masih Terendam

Sepekan setelah banjir Semarang, posko pengungsian sudah ditutup. Namun, masih ada genangan di beberapa kelurahan.


Mengapa Banjir Selalu Jadi Problem di Semarang dan Pantura?

35 hari lalu

Sejumlah pengendara menerobos hujan dan banjir di Jalan Majapahit, Semarang, Jawa Tengah, Kamis 14 Maret 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan wilayah Pantura, Jawa Tengah bagian tengah dan selatan masih berpotensi dilanda cuaca ekstrem hujan dengan intensitas sedang sampai lebat disertai kilat sekaligus petir akan terjadi hingga Rabu mendatang dan memperingatkan kepada masyarakat agar tetap waspada saat beraktivitas di luar ruangan. ANTARA FOTO/Makna Zaezar
Mengapa Banjir Selalu Jadi Problem di Semarang dan Pantura?

Banjir selalu menjadi masalah di Indonesia. Namun, mengapa Jawa Tengah, terutama Semarang dan Pantura selalu dilanda banjir saban tahun?


30 Warga Palestina yang Ditahan Israel Ditemukan Tewas Diborgol di Sekolah Gaza

1 Februari 2024

Orang-orang menguburkan warga Palestina, termasuk mereka yang tewas dalam serangan dan tembakan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. REUTERS/Mohammed Salem
30 Warga Palestina yang Ditahan Israel Ditemukan Tewas Diborgol di Sekolah Gaza

Israel menolak memberikan informasi tentang nasib warga Palestina yang ditahan di Gaza, kata LSM lokal


Iran Eksekusi Mati Demonstran Mahsa Amini, Dituduh Tabrak Polisi Hingga Tewas

23 Januari 2024

Mohammad Ghobadlou, 23. FOTO/Islamic Republic News Agency
Iran Eksekusi Mati Demonstran Mahsa Amini, Dituduh Tabrak Polisi Hingga Tewas

Iran mengeksekusi mati Mohammad Ghobadlou, 23 tahun, seorang demonstran protes Mahsa Amini atas tuduhan pembunuhan polisi


19 Warga Sipil Laki-laki di Gaza Dieksekusi Mati Tentara Israel

21 Januari 2024

Seorang pemuda Palestina menghidupkan sejumlah lilin di atas peti mati saat menggelar aksi belasungkawa untuk 4 warga Palestina yang tewas oleh pasukan Israel di Kota Gaza, 25 Desember 2015. 4 warga Palestna tersebut tewas usai ditembaki oleh tentara Israel. REUTERS
19 Warga Sipil Laki-laki di Gaza Dieksekusi Mati Tentara Israel

Keterangan saksi mata mengungkap setidaknya 19 laki-laki dalam sebuah gedung rumah susun dieksekusi mati tentara Israel.


Polisi Selidiki Kasus Bapak Aniaya Anak hingga Tewas di Semarang

2 Januari 2024

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Polisi Selidiki Kasus Bapak Aniaya Anak hingga Tewas di Semarang

Diduga penganiayaan itu dilakukan karena pelaku ingin melindungi anak laki-lakinya yang lain yang juga adik korban, JW, 18 tahun.


PBB Desak Israel Selidiki Tuduhan Tentaranya Eksekusi Mati 11 Pria Palestina Tak Bersenjata di Gaza

21 Desember 2023

Tentara Israel. antaranews.com
PBB Desak Israel Selidiki Tuduhan Tentaranya Eksekusi Mati 11 Pria Palestina Tak Bersenjata di Gaza

Komisaris Tinggi PBB untuk HAM menyebut eksekusi mati belasan pria Palestina itu 'menimbulkan kekhawatiran dilakukannya kejahatan perang' di Gaza


Berkurangnya Wilayah Resapan Air Kota Semarang Berdampak pada Banjir Menahun

19 Desember 2023

Mobil terseret banjir bandang di Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang pada 7 November 2022. TEMPO/Jamal Abdul Nasser
Berkurangnya Wilayah Resapan Air Kota Semarang Berdampak pada Banjir Menahun

Rentetan banjir menggenangi Kota Semarang pada awal 2023.