INFO NASIONAL - Pada perayaan puncak Hari Lingkungan Hidup 2016 di Siak, Provinsi Riau, Wakil Presiden Jusuf Kalla menekankan perlunya kedisiplinan untuk menjaga keseimbangan lingkungan. Hadir juga dalam acara ini para Menteri Kabinet Kerja.
“Karena, hanya kedisiplinan yang dapat menjaga keseimbangan harmoni antara kepentingan alam dan ekonomi," ujar Jusuf Kalla.
Baca Juga:
Wapres menyampaikan apresiasinya kepada pemangku kepentingan daerah yang telah berupaya menyeimbangkan pembangunan dengan memperhatikan keberlanjutan lingkungan.
Pada Hari Lingkungan Hidup di Siak ini, berbagai kegiatan dilakukan seperti pengembangan pendidikan lingkungan hidup dan kehutanan, pemberian pengharagaan kepada pahlawan lingkungan, dan pelepasan 100 ribu benih ikan patin di sungai Siak.
Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas, sebagai salah satu perusahaan nasional di bidang pulp dan kertas, ikut dalam pagelaran puncak Hari Lingkungan Hidup ini dengan menampilkan berbagai program untuk mendukung kelestarian lingkungan, salah satunya melalui Desa Makmur Peduli Api (DMPA). Menurut Direktur APP Sinar Mas Suhendra Wiriadinata, ada berbagai program yang telah dilakukan unit industri serta perusahaan pemasok dalam upaya mendukung pemerintah melestarikan lingkungan hidup di Indonesia. Program itu mulai dari tindakan nyata, pemberian edukasi, sampai dengan meningkatkan ekonomi masyarakat lokal, salah satunya melalui program DMPA. “Hal ini dalam rangka komitmen kami memperkuat dukungan kebijakan konservasi hutan,” tuturnya.
Baca Juga:
DMPA yang diinisiasi APP Sinar Mas akan diimplementasikan di 500 desa yang tersebar di lima provinsi (Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur), dengan mengivestasikan dana sebesar US$ 10 juta hingga tahun 2020. Selain dapat meningkatkan ekonomi masyarakat desa yang tinggal di sekitar konsesi pemasok perusahaan, program ini juga diharapkan dapat mencegah terjadinya kebakaran lahan dan hutan, serta potensi gangguan hutan lainnya yang pada akhirnya mewujudkan desa yang bebas api. “Melalui program DMPA ini, kami berupaya untuk dapat menempatkan desa dan masyarakat sebagai bagian penting dan vital dalam pengelolaan hutan secara bertanggungjawab,” ucap Suhendra.
Sementara itu, Head of Social & Security Sinar Mas Forestry Agung Wiyono menambahkan pada tahun 2016, APP Sinar Mas menargetkan program DMPA ini teralisasi di 80 desa dengan alokasi per desa sekitar Rp 200 - 270 juta, atau disesuaikan dengan program masing-masing desa. Dana tersebut diimplementasikan melalui pelatihan serta pendampingan, yang digunakan untuk pencegahan kebakaran hutan dan lahan, permodalan desa untuk penanaman hortikultura, persawahan, peternakan, budidaya dan sejenisnya.
“Parameter pemilihan desa yang masuk kriteria DMPA disesuaikan dengan tujuan program. Yakni, desa yang kerap kali menjadi sumber konflik, memiliki rekam jejak kebakaran lahan yang tinggi, dan menjadi pusat perambahan serta pembalakan liar," kata Agung. (*)