INFO MPR - Kehidupan para petani Indonesia semakin memprihatinkan. Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menyebutkan saat ini semakin banyak petani di daerah yang tidak lagi memiliki tanah. Seperti para petani di Garut. Dari 100 lebih petani di Garut yang punya lahan pertanian hanya 4 orang. Bahkan di Kabupaten Sigi, Palu, dari 200 petani, yang memiliki tanah sendiri hanya 20 orang atau hanya 10 persen.
“Mereka kehilangan tanah karena dibeli para pengusaha dan pengembang,” kata Zulkifli saat menerima Dewan Pimpinan Pusat Pemuda Tani di Gedung Nusantara 3, Jakarta Senin, 25 Juli 2016.
Rombongan DPP Pemuda Tani yang dipimpin Fary Djemy Francis mengundang Ketua MPR untuk menghadiri dan menyampaikan sosialisasi Empat Pilar MPR RI di hadapan 28 pengurus daerah Pemuda Tani pada 27 Agustus yang akan datang.
Kedatangan DPP Pemuda Tani disambut baik. Zulkifli berharap, DPP Pemuda Tani ikut serius memperjuangkan nasib dan kepentingan tani. Salah satu cara yakni mendorong lebih banyak kebijakan yang mendukung kegiatan petani dan pertanian. Mengingat saat ini banyak kesulitan yang dialami petani termasuk keterbatasan lahan, dan sulitnya mendapatkan harga bibit dan pupuk yang stabil.
“Petani padi itu tidak bisa kaya karena harga padinya diatur, tetapi harga pupuknya tak diatur sehingga petani tidak dapat membeli pupuk. Harga bibitnya juga tidak di atur,” kata Zulkifli.
Dia berharap, kondisi petani dan pertanian Indonesia semakin baik. Suatu saat Indonesia dapat meniru keberhasilan pertanian dan petani di Jepang. “Di Jepang petaninya kaya raya, karena pemerintah jepang memberi subsidi pada para petani,” tutur Zulkifli. (*)