TEMPO.CO, Bandung - Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran menggratiskan biaya kuliah program studi baru Dokter Layanan Primer. Studi yang setara dengan spesialis itu total menampung 60 orang. Pendaftarannya dilakukan secara online, yang dibuka mulai 25 Juli hingga 6 Agustus 2016.
Rektor Unpad Tri Hanggono Achmad mengatakan pembukaan program studi Dokter Layanan Primer (DLP) ini bertujuan meningkatkan proses layanan kesehatan masyarakat, terutama untuk aspek promotif dan preventif. DLP adalah dokter spesialis di bidang generalis, yang secara konsisten menerapkan prinsip-prinsip ilmu kedokteran keluarga, ditunjang dengan ilmu kedokteran komunitas dan ilmu kesehatan masyarakat, guna pelayanan kesehatan primer.
Persyaratan pendaftar antara lain telah lulus dokter minimal satu tahun terhitung sejak dinyatakan lulus Uji Kompetensi Dokter Indonesia. “Harapannya, kesehatan masyarakat semakin baik, dengan dasar ilmu kedokteran yang lebih kuat,” ujar mantan Dekan Fakultas Kedokteran Unpad itu, Senin, 25 Juli 2016, di kampus Unpad Bandung. Mahasiswa yang diterima dibebaskan dari kewajiban membayar uang perkuliahan.
Baca Juga: Ditutup 18 Tahun, Jurusan Bahasa Mandarin Unpad Kembali Dibuka
Selain itu, Unpad membuka pendaftaran enam program studi baru diploma 4, yang setara dengan S-1, mulai 25 Juli hingga 6 Agustus 2016. Lima di antaranya merupakan program studi baru. Total daya tampungnya 460 orang.
Sebelumnya, di Unpad ada program studi D-4 kebidanan, yang dibuka sejak 2012. Kini ditambah lima program studi baru, yakni Akuntansi Perpajakan (80 orang), Administrasi Publik (100), Administrasi Pemerintahan (100), Bahasa dan Budaya Tiongkok (40), Manajemen Produksi Media (100), serta Kebidanan (40). "Kami buka karena kebutuhan lulusan D-4 atau sarjana terapan ini besar," kata Rektor.
Simak Pula: Unpad Dirikan Kampus Baru di Pangandaran
Jalur penerimaan D-4 ini di luar Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), yakni Seleksi Masuk Unpad (SMUP). Pendaftaran dilakukan secara online dengan biaya Rp 300 ribu. Seleksi pendaftaran tanpa tes khusus, melainkan didasari prestasi akademik, nilai rapor, ujian nasional, dan ijazah.
ANWAR SISWADI